Part 22 《 Pacaran? 》

6 1 0
                                    

Part ini ditulis oleh Rima_Amaya02 salah satu member Sirius Loeve.
▪︎
▪︎
▪︎
▪︎
▪︎

《 HAPPY READING 》

Setelah kejadian kemarin, kedekatan antara mereka semakin terlihat. Bahkan Riana terkadang membalas candaan dari Arga dan tidak lagi mengacuhkannya. Seperti sekarang.

"Kamu asalnya dari jawa yah?"

"Udah tau masih nanya, gimana sih?"

"Ish aku itu mau ngegombal Rianaku, Sayang."

"Gombal apa sih? Gaje banget."

"Susah emang ngegombalin cewek kayak kamu."

"Maksudnya cewek kayak aku apa?"

"Enggak kok, cewek cantik maksud aku," kata Arga cengengesan saat melihat tatapan tajam dari Riana.

Riana yang mendengar hal itu langsung memutar bola matanya malas sebelum kembali fokus kepada buku yang dibacanya.

Arga yang melihat Riana kembali ke kegiatan awalnya mulai mengganggu lagi dengan cara memainkan rambut Riana yang kebetulan tidak diikat. "Ya ampun, Ga. Bisa diam nggak sih?" kata Riana kesal.

"Enggak." Dengan polosnya Arga menjawab.

"Ish lo tuh yah, nggak bisa diem banget." setelah mengatakan hal itu, Riana kemudian membalas Arga dengan cara menggelitiki pinggangnya. Beruntung saat ini para guru sedang rapat sehingga tidak ada yang akan menegur mereka.

Merasa tidak adil jika hanya dirinya yang digelitiki, Arga kemudian membalas perbuatan Riana dengan balik menggelitiki pinggang Riana.

Keduanya tertawa seolah hanya ada mereka berdua di dalam kelas. Bahkan teman-teman sekelas merasa heran dengan tingkah kedua anak tersebut.

Jika biasanya mereka bersikap seperti anjing dan kucing, kini mereka berdua bersikap seperti sahabat lama yang bertemu kembali dan tengah melepas rindu dengan senda gurau.

Seperti biasa, teman sekelas mereka langsung berspekulasi mengenai kedekatan mereka. Bahkan ada dari mereka yang langsung bersiap meminta pajak jadian jika kepada Arga jika memang ia sudah berpacaran dengan Riana.

"Kalau menurut gue sih mereka emang udah jadian deh." kata salah satu siswa yang ada di sana.

"Ya iyalah, biasanya juga si Riana cuek gitu sama Arga, tapi kalian liat sendiri 'kan kalau tadi dia biasa aja? Bahkan dia kayak yang santai banget ngadepin gombalan si Arga nggak nolak gitu," timpal salah satu siswi.

"Bukannya kemarin juga si Riana dianter sama Arga? Wah kayaknya mereka emang udah bener-bener taken deh?" kata siswi yang tadi menimpali.

"Kata siapa?" tanya mereka yang ada di sana.

"Ck, ya nggak tahu lah. Kan kata gue kayaknya," jawab siswi tersebut malas.

Lalu mereka secara kompak melirik ke arah pria yang kini dengan tenangnya tidur sambil menyatukan kursi tanpa tahu apa yang telah terjadi.

Mereka dengan semangat meminta informasi dari salah satu sahabat Arga. Namun, sekali lagi membangunkan Zidan tidak semudah itu, karena kesal melihat Zidan belum bangun juga meskipun entah sudah berapa kali tangan mereka gunakan untuk mengeluarkan suara bising dari meja namun tetap tidak berhasil.

Sampai akhirnya dengan tidak berperasaan salah satu dari mereka menendang bangku tempat Zidan tertidur. Zidan yang tersentak langsung terbangun dan melihat sekelilingnya yang dipenuhi oleh teman-temannya terlihat bingung.

Eccedentesiast (Complete)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang