Part ini ditulis oleh Rima_Amaya02 salah satu member Sirius Loeve
▪︎
▪︎
▪︎
▪︎
▪︎《 HAPPY READING 》
Setelah kejadian Riana pindah sekolah tenyata membawa pengaruh besar bagi kelas mereka. Kelas yang awalnya terasa begitu hangat kini berubah menjadi lebih kaku dan dingin.
Tentu saja, jika orang yang biasanya banyak bertingkah kini malah terkesan dingin dan cuek sungguh berbeda dengan kebiasaannya. Ternyata orang yang paling besar mengalami dampak mengenai perpindahan Riana adalah Arga.
Selama dua minggu semenjak ia tidak melihat Riana lagi, tingkahnya benar-benar berbeda 180 derajat. Seseorang yang biasanya jahil dan tidak bisa diam sepertinya sudah tidak ada lagi, diganti dengan sosok pria dingin dan acuh.
Awalnya teman-temannya berusaha untuk mengembalikan keceriaan Arga, namun rasanya sangat sulit karena jangankan merespon mereka, mereka bahkan seringkali merasa tidak dianggap.
Meskipun begitu, bukan berarti mereka akan menjauhi Arga. Karena saat inilah kesetiaan mereka diuji untuk membuat pria itu busa kembali seperti dulum namun sepertinya pengaruh Riana begitu besar sehingga bisa mengubah Arga sedemikian rupa.
Kini teman-teman sekelasnya juga mulai mengerti, jika biasanya Arga hanya sekadar menggoda tanpa ada niat untuk benar-benar serius dalam menjalani hubungan dengan lawan jenis, namun berbeda kasus dengan Riana. Tanpa ia katakan, terlihat jelas jika ia benar-benar telah jatuh hati kepada pemilik nama Ariana Clarista Adelweis itu.
Kepergian Riana bukan hanya mempengaruhi perubahan sikap Arga. Namun juga nilai Arga. Jika sebelumnya pria tersebut selalu berada di nilai yang pas KKM, kini nilainya benar-benar merosot sehingga sering sekali mengikuti remedial.
Dengan nilai yang kian merosot, apalagi kini ia berada di kelas 12 sester terakhir membuat para guru menjadi khawatir karena pasti mereka juga yang mengalami kesulitan dalam memberi nilai kepada pria itu.
Sampai akhirnya ia dipanggil ke ruang BK untuk konsultasi mengenai masalah nilainya. Dan juga pihak sekolah ingin menanyakan alasannya kenapa tiba-tiba nilainya menurun.
Arga yang dipanggil ke ruangan yang dulunya menjadi tempat yang paling seting ia kunjungi selain rooftop tersebut melangkah gontai menuju ruangan tersebut.
Setelah sampai di dalam ruangan tersebut, ia melihat 2 guru BK yang selalu menyuruhnya ini itu sekaligus wali kelasnya. Dengan acuh ia langsung mendudukkan pantatnya dikursi yang tersisa.
"Arga, Ibu melihat nilai kamu semakin hari semakin menurun, kamu tahukan kalau kamu sudah kelas 12, seharusnya kamu dengan nilai nggak main-main. Kalau nilai kamu terus menerus turun kayak gini, yang ada malah mempengaruhi kelulusan kamu nanti. Bisa saja kamu terancam tidak naik kelas karena masalah ini," kata guru BK tersebut.
Jamin Arga hanya diam, tak membantah maupun mengiyakan membuat para guru di ruangan tersebut menjadi heran dengan sikapnya itu.
"Kamu ada masalah atau apa? Karena banyak guru yang bilang ke Ibu kalau sekarang kamu sering melamun saat jam pelajaran?" tanya wali kelasnya dengan nada lembut berharap Arga akan menceritakan yang sebenarnya agar mereka bisa mencari solusi untuk masalah ini.
Namun, lagi-lagi hanya ekspresi dingin yang ia tunjukan seolah tad ada kehidupan di balik mata yang biasanya berkilat jahil.
"Maafkan saya, Bu. Lain kali saya akan coba untuk tidak mengulanginya lagi," kata pertama Arga yang terdengar dingin.
Mereka semua hanya mampu menghela napas dengan sikap Arga yang kian aneh bagi mereka. Kemudian guru BK yang yang mengalami kebuntuan untuk menghadapi Arga kemudian membiarkan muridnya itu untuk keluar ruangan agar mereka bisa menyimpulkan mas aku yang tengah di hadapi oleh Arga.
****
Sedangkan lagi-lagi di sisi lain, Riana malah kembali memikirkan kenangan yang pernah ia lalui denga Arga. Pria yang secara tiba-tiba saja masuk ke dalam ruangan yang sebelumnya di tempati oleh Alfin kini telah bergeser oleh keberadaan Arga.
Memori mengenai kebersamaan mereka di Timezone dulu kembali memutar. Saat kenangan itu diputar, kerinduan Riana dengan tingkah konyol Arga semakin menguar.
Di pikirannya ia membayangkan jika mungkin saja Arga sedang bersama adik kelasnya itu menghabiskan waktu seperti yang pernah ia lakukan untuk Riana. Bukannya tidak mungkin jika suatu saat ia akan menerima kabar jika pria tersebut sudah menjadi milik orang lain.
Membayangkan hal itu benar-benar terjadi membuat gadis itu tiba-tiba saja menjadi tidak nyaman dan berakibat fatal pada kesehatannya karena hal itu juga kanker hati Riana malah kambuh.
Ia bersusah payah mengambil botol obat di nakas tersebut sambil menahan rasa sakit diperutnya atau mungkin lebih tepatnya hatinya.
Namun nahas, belum sempat ia mengambil obat tersebut dan meminumnya ia tanpa sengaja menjatuhkan gelas tersebut sehingga membuat kedua orang tuanya yang kebetulan berada di sama langaung menbghampirinya dengan raut wajah terkejut karena melihat wajah pucat pias dariputrinya yang kini tengah menahan sakitnya bahkan sampai keluar keringat dari dahi itu.
Mereka sontak langsung panik dan membawa putri kesayangan mereka pergi ke tempat dokter yang kini menangani Riana.
Setelah menunggu hampir satu jam, akhirnya dokter yang menangani adiknya keluar dengan raut wajah yang sulit diartikan.
Dia langsung mengajak kedua orang tua Riana untuk membicarakan mengenai kesehatan Riana. Sedangkan gadis itu akan dijaga oleh seorang suster.
"Begini, Bu, Pak. Sepertinya masalah putri kalian tidak hanya mengenai masalah kanker hati saja. Seperti yang saya periksa sebelumnya jika putri kalian mengalami depresi yang sulit untuk diatasi. Sepertinya depresi imi sudah ia alami sejak kecil dulu. Karna itu juga penyakit kanker hati cepat menyebar karena ia mengalami depresi. Saya menyarankan jika sebaiknya membiarkan ia sibuk dengan urusan lain sehingga bisa sedikit melupakan depresi nya itu," kata dokter.tersebut menjelaskan panjang lebar.
"Iya, dok. Apapun akan kami lakukan. Tapi saya mohon sama dokter untuk selamatkan putri saya," kata Mama Riana dengan terisak di dalam dekapan sang suami.
"Saya akan coba sebaik mungkin dan semampu saya untuk mengatasi masalah ini. Tapi selebihnya hanya Allah yang bisa menentukan putri kalian akan selamat atau tidak," kata dokter tersebut kemudan pamit keluar meninggalkan sepasang suami istri itu untuk memeriksa pasiennya yang lain.
●•°•● BERSAMBUNG ●•°•●
Salam dari tim Anaphalis Javanica
KAMU SEDANG MEMBACA
Eccedentesiast (Complete)
Humor"Teh Iya orang Irian Jaya ya?" "Sorry, gue orang jawa asli." "Oh kirain. Soalnya separuh irian udah dimiliki sama Teh Iya." "Ha?" "Iya, atuh Teh. Separuh irian, separuh irisan hati akang." ----------- Bagaimana perasaan kalian jika di hari pertama k...