Part ini ditulis oleh Sycroliph salah satu member Sirius Loeve
▪︎
▪︎
▪︎
▪︎
▪︎《 HAPPY READING 》
Riana langsung memeluk sosok ibu angkatnya erat. Merasa sekarang dia sudah mengerti apa yang mereka lakukan kepadanya. Suasana di ruang tamu saat itu tak ada yang mengetahuinya, apakah saat itu sedih, bahagia, atau bahkan ketakutan yang terjadi.
"Mama mengkhawatirkanmu, begitu juga Papa," ucap Papa Riana saat merangkul dua wanita yang ada di kehidupannya.
"Kita pulang ya, Sayang," ucap Mana Riana yang menatapnya prihatin.
Kedua orang tua angkatnya melepas pelukan kepada Riana. Riana menatap mata kedua malaikat penggantinya itu seakan memberi isyarat yang sangat penting. Mama dan Papa angkatnya mengangguk, Arga tak tahu arti dari tatapan Riana kepada kedua orangtua angkatnya dan tak dia sadari bahwa Riana telah ada tepat didepannya. Riana melihatnya sendu, merasa detik itulah terakhir Riana melihat Arga di kehidupannya. 'Aku yakin kalau perpisahan ini dapat menemukan pertemuan lagi' Hatinya berharap saat menatap Arga sangat detail.
"Ga, besok gue pergi," Arga tersenyum, merasa perpisahannya itu hanya beberapa menit.
"Iya, aku tunggu kok. Gue yakin lo pasti sembuh." Terasa sentuhan di kepala Riana yang mengacak-acak rambutnya.
"Senyum dong," lanjut Arga mencubit pipi Riana gemas lalu diikuti senyuman Riana.
"Besok lo mau datang ke bandara 'kan?"
"Hmm Iya, maaf besok gue harus pergi ke luar kota. " Riana tak menampakkan kekecewaannya, malah menampakkan senyum manisnya. Arga tahu, kekecewaanlah yang dia rasakan sekarang. Arga membalas senyum Riana.
"Lo nggak apa-apa 'kan?" Riana menggelengkan kepalanya.
"Yaudah, hati-hati ya,"
"Lo juga hati-hati Ga,"
Seketika disana hening. Arga dan Riana saling menatap mata satu sama lain. Keluarga Riana tak memecahkan suasana itu selagi itu yang terbaik untuk Riana, begitu pula Mama Arga yang menganggap Riana seperti anaknya sendiri.
Bugh!
Riana tiba-tiba memeluk tubuh yang ia cintai dan dia sayangi. Papa Riana melotot akan memisahkan pelukan Arga dan Riana, namun Mama Riana mencegahnya karena, mungkin itu salah satu yang membuatnya membaik.
Arga ragu untuk membalas pelukan Riana karena di belakang wanita yang memeluknya, terlihat kedua orang tua angkat Riana -ralat, Arga hanya melihat Papa Riana-. Namun tiba-tiba Papa Riana mengangguk melihat Arga yang ingin sekali membalas pelukan Riana. Arga pun tersenyum berartikan terima kasih kepada Papa Riana, lalu memeluk Riana dengan menaburkan kehangatan kasih sayangnya.
"Riana, maafin Tante ya. Besok Tante nggak bisa juga."
Riana melepaskan pelukannya bersama Arga.
"Iya nggak apa-apa kok Tant. Safira, semoga ketemu lagi ya," Riana tersenyum untuk kesekian kalinya hari ini. Arga merasa tak akan kehilangannya walaupun takdir tuhan tak akan ada yang tahu
"Iya, kak Riana. Nanti kita saling kirim e-mail ya."
Riana kembali menatap Arga, begitu juga Arga.
"Gue pulang ya. Hati-hati lo buat besok yang katanya mau ke luar kota."
"Iya-iya. kamu juga semoga cepet sembuh."
KAMU SEDANG MEMBACA
Eccedentesiast (Complete)
Humor"Teh Iya orang Irian Jaya ya?" "Sorry, gue orang jawa asli." "Oh kirain. Soalnya separuh irian udah dimiliki sama Teh Iya." "Ha?" "Iya, atuh Teh. Separuh irian, separuh irisan hati akang." ----------- Bagaimana perasaan kalian jika di hari pertama k...