Part 11 《 KTI 》

12 4 0
                                    

Part ini ditulis oleh Rima_Amaya02 salah satu member Sirius Loeve
▪︎
▪︎
▪︎
▪︎
▪︎

《 HAPPY READING 》

Saat ini tengah berlangsung pelajaran Bahasa Indonesia di kelas Riana. Jika murid lain memperhatikan materi yang diberikan oleh guru mereka dengan baik, berbeda dengan Riana.

Wajahnya memerah, ia terlihat sangat kesal dan bisa dipastikan moodnya kali ini benar-benar buruk. Tentu saja pelaku yang membuat pagi yang seharusnya menjadi cerah malah rusak itu adalah Arga, siapa lagi yang menjadi pengganggu dalam hidupnya saat ini selain Arga.

Sedangkan pelakunya kini malah terlihat santai seolah tidak memiliki rasa bersalah sedikitpun. Dia malah dengan santainya memakan permen dan sesekali terkekeh ketika melirik raut wajah kesal pada Riana.

Ingatan Riana kembali berputar saat baru saja ia sampai di depan gerbang rumahnya dan memarkirkan motornya.

Flashback on

Seperti biasa, Riana selalu mengawali harinya dengan senyuman pagi meskipun ia mengetahui jika senyumannya akan segera luntur di sekolah karena ulah pria aneh yang terus mengganggunya.

Sepertinya Arga akan memiliki umur yang panjang, baru saja ia memikirkan kekesalannya kepada Arga. Kini pria tersebut sudah berada di dekatnya, tepatnya kini ia tengah menghalangi jalan motornya.

"Apalagi sih, Ga? Nggak capek apa gangguin gue mulu? Udah ah sana! Gue nggak mau yah telat ke sekolah karena ngeladenin bacotan unfaedah lo," kata Riana sambil mencoba menyingkirkan Arga. Namun, tetap saja hal itu percuma. Karena bagaimanapun tenaga pria lebih kuat daripada wanita.

"Mau lo itu apa sih? Cepetan ah!" Riana berujar geram karena melihat jika Arga hanya terdiam sambil cengengesan.

"Loh, gue kan udah bilang kalau gue mau jemput lo. Malah gue udah spam loh dari tadi malam," kata Arga.

Riana kembali mengingat. Dan kini ia baru ingat jika memang sedari semalam notif WhatsApp nya terus berbunyi, dan ketika melijat siapa yang menchatnya, ia merasa tidak perlu membukanya karena tidak penting.

"Kalau gue nggak mau?" Riana bertanya dengan malas, apalagi ketika melihat jam yang sebentar lagi menunjukan waktu bel berbunyi. Rasanya ia ingin cepat-cepat pergi dari hadapan Arga saat ini.

"Kalau lo nggak mau berarti lo mau dihukum sama guru karena telat datangnya. Lo nggak liat sekarang jam berapa? Gue sih bisa aja nahan lo lebih lama lagi tanpa takut telat karena gue sih udah biasa telat juga. Nah lo?" kata Arga mulai bermain kata-kata yang terdengar menyebalkan.

Riana yang tidak ingin terlambat datang ke sekolah dan berakhir dengan hukuman seperti yang dikatakan oleh Arga akhirnya menyetujui untuk berangkat bersama.

Tapi, tak sampai selesai di situ. Dengan sengaja Arga menaikkan kilometernya sehingga motor melaju dengan cepat dan Riana mau tidak mau harus memeluk pinggang Arga agar tidak jatuh.

"Woy, pelan-pelan kali. Gue belum mau mati muda," teriak Riana. Arga yang mendengarkan teriakan ketakutan Riana malah terkekeh geli dan berucap, "Supaya nggak telat." Dan akhirnya dengan tampang pasrah, ia tidak lagi membantah dan memilih untuk berpegang kepada Arga agar tidak terjatuh.

Flashback off

Setelah jam pelajaran Bahasa Indonesia hampir habis, guru tersebut memberi tugas kelompok yang membuat Riana memdengus kesal karena harus sekelompok dengan Arga.

Eccedentesiast (Complete)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang