Part 24 《 Menjauh 》

7 1 0
                                    

Part ini ditulis oleh Rima_Amaya02 salah satu member Sirius Loeve
▪︎
▪︎
▪︎
▪︎
▪︎

《 HAPPY READING 》

Sudah hampir dua hari belakangan ini Riana terus bersama Alfian, selama itu juga ia merasa jika ada jarak antara dirinya dan Arga. Bahkan bangku tempat duduknya di sebelah Arga kini telah diganti dengan Zidan.

Dia juga sudah beberapa kali berusaha untuk kembali mengobrol seperti biasa dengan Arga, namu ia selalu merasa ada saja yang menghalangi. Seperti tiba-tiba Alfian memanggilnya ketika ia baru saja akan berbicara atau Arga yang memilih untuk pergi bersama teman-temannya yang lain.

Dan juga beberapa waktu belakangan ini ia merasa ada perasaan yang berbeda saat bersama kekasihnya. Ia tidak merasakan perasaan yang dulu ia rasakan saat bersama Alfian.

Bahkan terkadang ia cenderung beberapa kali mengabaikan keberadaan Alfian. Ia merasa jika hidupnya benar-benar kosong. Ia merasa benar-benar kesepian meskipun ia dikelilingi banyak orang bahkan kekasihnya ada di depannya.

Ada bagian dalam dirinya yang merindukan kehidupannya yang dulu. Lebih tepatnya ketika Arga masih suka menjahilinya, mengganggunya dan menggodanya. Rasanya ia benar-benar merindukan kebersamaan mereka dulu.

Ia benar-benar merasa bebas saat bersama Arga dulu, bahkan rasanya ia tidak sebebas itu bersama Alfian.

Saat tengah berjalan menuju kantin, iya baru saja akan mengajak Arga untuk pergi bersamanya dan Alfian ke kantin agar merasa bisa mengobrol seperti dulu, namun sepertinya niat itu terhenti ketika melihat Arga keluar dengan buru-buru.

Melihat kekasihnya memandang kepergian siswa lain membuat Alfian memandang Riana bingung. "Ada apa Ri? Kenapa kamu liatin Arga terus? Kamu nggak ada niatan buat selingkuh, bukan?" tanya Alfian posesif.

"Siapa bilang? Nggak kok. Tadi aku liatin Arga itu tadi karena mau ngajak dia buat makan di kantin bareng. Tapi kayaknya dia lagi buru-buru deh," jawab Riana.

"Mungkin dia mau ke kantin sama pacarnya kali. Ya udahlah, buat apa juga kamu peduliin orang lain? Mending kita langsung ke kantin aja," ajak Alfian sambil menggandeng tangan Riana. Ia kelas karena mengetahui jika kekasihnya mempedulikan orang lain.

Riana hanya pasrah digandeng oleh Alfian. Selama perjalan juga telinganya beberapa kali mendengar gosip mengenai kedekatan Arga dengan salah satu siswi kelas lain.

"Eh, kayaknya Arga lagi deket deh sama Citra, murid kelas 11 IPA 3 itu loh."

"Hah?! Yang bener? Bukannya Arga itu pacaran yah sama Riana?"

"Kayaknya Arga sama Riana udah putus deh, soalnya lo liat sendiri 'kan kalau sekarang Riana lagi deket banget sama murid baru kelas mereka. Dan Arga sendiri deket sama adik kelas."

"Mereka pacaran?"

"Kayaknya sih."

Begitu lah yang ia dengar sepanjang perjalanan menuju kantin. Entah kenapa ada perasaan tidak nyaman saat mendengar pembicaraan mereka mengenai kedekatan Arga dengan murid baru.

Alfian yang memiliki kepekaan yang tinggi menyadari ketidak nyamanan Riana ketika mendengar kabar tersebut merasa jika ada sesuatu yang terjadi pada Riana dan Arga. Membayangkan hal itu saja sudah membuat Alfian kesal karena hal itu juga berarti Riana telah mengkhianati perasaannya.

Selama perjalanan juga tidak ada satupun yang mengeluarkan suara. Orang yang tidak dengan mereka juga merasakan adanya aura dingin dari sepasang adam dan hawa tersebut.

Eccedentesiast (Complete)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang