Part ini ditulis oleh lailama_02 salah satu member Sirius Loeve
▪︎
▪︎
▪︎
▪︎
▪︎《 HAPPY READING 》
Soekarno-Hatta Airport
Layaknya bertemu teman lama, akhirnya disinilah aku. Setelah beberapa tahun menjajahkan kaki di berbagai tanah air orang hanya untuk mengembalikan kekokohan tubuhku, aku kembali. Dengan disambut tangisan para penghuni surga, aku menghirup udara ini. Udara yang sangat kurindukan setiap kali ragaku berada di belahan dunia lain. Udara yang kunantikan dan kuharapkan untuk bisa kuhirup lagi. Dan udara yang sama dengan orang itu. Ya, orang itu. Kamu dimana? Aku disini menantikan raihan tanganmu di bawah hujan. Cepatlah datang. Aku rindu.
R to A
"Adel?"
Sang gadis yang merasa namanya dipanggil, menoleh kearah sumber suara.
"Ayo! Jangan main air hujan terus! Nanti kamu demam."
Gadis itu menatap kearah depan lagi. Masih mengharapkan kedatangan seseorang. Orang itu. Orang yang pernah berjanji padanya beberapa tahun lalu.
"Ayo, Sayang ...."
Gadis itu menggigit bibir bawahnya. Dan setelah beberapa detik berpikir, ia menghela napas panjang dan berbalik.
"Ayo!"
****
Pagi ini hujan kembali turun. Membuat gadis dengan penutup mata itu semakin menarik selimut tebalnya. Sejujurnya ia tidak membenci hujan. Ia hanya sedikit kurang nyaman dengan suasananya yang selalu membuat keadaan menjadi lebih suram dan dingin. Yup! Ia benci dingin!
Gadis yang dulu kerap dipanggil Riana atau Ana tetapi memilih mengganti nama panggilannya menjadi Adel karena ingin menghilangkan bayang-bayang masa lalunya itu memang membenci udara dingin. Dulu ia tidak sebenci itu. Tetapi semenjak menginjakkan kaki di berbagai negeri -yang kebanyakan dari mereka memiliki iklim subtropis-, ia menjadi benci dengan udara dingin. Ia suka udara hangat. Seperti udara di negeri tempatnya lahir dan besar ini.
TOK! TOK! TOK!
"Adel?"
Adel menghela napas.
"Ayo bangun, Nak! Sarapan sama minum obat dulu. Nanti tidurnya kamu lanjutin lagi," ucap orang dibalik pintu tersebut.
"Bentar, Ma. 5 menit lagi," jawab Adel serak.
Terdengar suara kekehan di balik pintu. "Kamu balik ke Indo langsung balik ke kebiasaan pagi kamu lagi ya?"
"Eem. 5 menit aja, Ma. Nanti Adel nyusul," kata Adel lagi.
"Yaudah. Jangan keterusan ya. Nanti kamu rugi sendiri."
Dan setelahnya tidak ada suara lagi. Hanya suara napas Adel yang terdengar halus mengalun di ruang kamar itu. Sebenarnya Adel tidak tidur lagi. Ia hanya malas untuk bergerak, berdiri, dan membuka matanya.
Setelah dirasa 3 menit berlalu dengan keheningan dan kemalasan, Adel membuka penutup matanya. Matahari tampak menerobos kamar terangnya. Lucu memang. Ia tidak pernah tidur dengan keadaan kamar yang gelap karena ia takut kegelapan. Tetapi ia memakai penutup mata ketika tidur, karena ia tidak bisa tidur dengan keadaan terang benderang.
Menggosok gigi dan mencuci wajah sudah ia lakukan. Lalu dengan malas ia turun ke ruang makan. Ia harus mengisi perutnya secepat mungkin, lalu kembali membaringkan tubuh malasnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Eccedentesiast (Complete)
Humor"Teh Iya orang Irian Jaya ya?" "Sorry, gue orang jawa asli." "Oh kirain. Soalnya separuh irian udah dimiliki sama Teh Iya." "Ha?" "Iya, atuh Teh. Separuh irian, separuh irisan hati akang." ----------- Bagaimana perasaan kalian jika di hari pertama k...