PENYELIDIKAN maling kamera Citra hingga sekarang masih berlanjut. Tara sudah mengirimkan undangan interogasi ke Ben, target inspeksi Tara berikutnya. Template undangannya ia copy-paste dari pesan yang pernah ia kirimkan pada Bima. Hanya nama dan harinya saja yang diganti. Berikut penampakannya :
Kepada Yth.
Saudara Ben Saputra
Penghuni Kamar 02
Dengan ini saya mengundang Anda untuk mengobrol dalam upaya penyelidikkan kamera Citra, penempat kamar nomor 04, yang akan diadakan pada :
Hari : Kamis – Minggu ini
Lokasi : Rumah – Meja makan
Waktu : Setelah pulang kerja
Terimakasih atas perhatiannya. Saya harap Anda bisa memenuhi undangan ini.
Salam,
Tara Affriani.
Dan pesan undangan WA itu dibalas Ben hanya dengan :
Ben : Hah?
Tara harap Ben bisa lebih bersemangat daripada tiga huruf "hah" itu.
Tara : Mas Ben udah pulang kan hari Kamis?
Ben : Doaiin aja, Tar.
Ben : Udah lembur-lemburin diri, nih, supaya cepat balik ke Jakarta
Dengan begitu Tara pun mengiyakan. Ia siap kapan pun Ben bisa. Kecuali hari Jumat malam minggu depan. Karena hari itu ia dan mba Yani akan datang ke launching novel Ezra Ramiro.
Sedangkan hari ini... Hari ini Tara harus bersih-bersih dulu di rumah kontrakkan.
Orangtuanya sudah kembali kemarin malam dan hari Minggu ini Tara kedapatan jadwal membersihkan rumah. Ia bertekad menumpas seluruh debu dan kotoran, dari kisi plafon sampai sela-sela rak buku. Biasanya seluruh penghuni akan mengadakan acara bersih besar-besaran satu kali tiap bulan. Tapi karena hari ini Citra sedang pergi keluar dengan Rangga, pacarnya, Bima sedang menginap di rumah teman, Ben di luar kota, dan Bastian... hmm, kalaupun cowok itu ada di rumah Tara juga tidak akan berharap banyak, Tara memutuskan untuk menginclongkan rumah dengan segenap tenaga. Seperti halnya Citra yang paling jago masak dan Ben spesialis ledeng mampet, Tara-lah ahli bebersih di rumah ini. Kalau Bima?
Bima itu si Bos, tukang ngatur-atur kalau dirasa ada yang tidak beres di rumah ini.
"Mba Tar, lo nyapu yang bersih, dong!" Ini kata Bima sambil jalan melewati Tara yang tengah mengepel lantai (dengan peluh menetes di kening (versi romantisasi)).
"Mba Citra, masakan lo rasanya aneh, bikin lagi, gih. Gue, deh, yang beliin bahannya." Ini rayuan Bima kalau masakan Citra porsinya kurang.
"Mas Ben, lo kan jago ngoding, nih. Ajarin gue psikotes, dong, Mas." Dan ini Bima edisi penjilat yang minta dimentorin kala Ben lagi sibuk-sibuknya kerja.
Alhasil, suatu hari Citra pernah mencetuskan, "Siapapun yang terdaftar jadi penghuni rumah ini, langsung ter-input!" Ter-input jadi auto-kacungnya si Bima!
Namun entah kenapa, penempat kamar 03 selalu luput dari gangguan Bima. Arvin, mantan penghuni kamar 03, tidak pernah dionari oleh ulah Bima pada periode tinggalnya di sini. Sekarang, yang menempati kamar itu, si Sebastian... mendapat kebebasan totalitas. Penghuni itu tidak pernah sekalipun mencicipi repotnya jadi baby-sitter Bima.
Sambil mengelap kaca jendela Tara memasang headseat-nya, menyetel lagu penyemangat sambil lanjut menyapu lantai. Pikirannya kadang teralihkan pada rencana nontonnya dengan Arvin Senin besok. Cowok itu tak pernah absen mengirim WA pada Tara. Arvin akan menjemputnya besok. Membayangkan itu membuat Tara ingin segera mengaduk isi lemarinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Thief!
ChickLitTELAH HILANG SATU UNIT KAMERA DSLR Berawal dari hilangnya spaghetti bolognese dikulkas hingga kamera DSLR di sebuah rumah kontrakkan, seluruh penghuninya pun berkumpul mengadakan rapat darurat. Mereka saling menuduh satu sama lain sebagai suspect al...