Haiiiii jumpa lagi sama aku... nahhh maap nih baru lanjut cerita ini. karena kalian pasti tau lahhh kalau saat ini aku sedang selesein Mas Gavin.... iyaaa... aku namatin itu dulu yaa,,, wakakakakkaka kaboooooooorrrrr
Bab 9
-Kedatangannya-
Arsen masih terbayang-bayang dengan ucapan Edgar. Dia tak suka dengan ancaman itu, dia benar-benar tak ingin melibatkan Alaya dalam masalah rumit keluarganya. Andai saja Edgar bisa lebih mengerti dirinya. Tapi... Arsen tidak bisa berbuat banyak. Dia mengerti kenapa Edgar melakukan hal itu. Masalahnya adalah, bagaimana caranya agar Edgar tak membawa Alaya dalam masalah pribadi mereka?
Arsen sulit berkonsentrasi. Pikirannya hanya jatuh pada Alaya, Alaya dan Alaya. Apa yang harus dia lakukan pada perempuan ini? Kenapa perempuan ini sangat keras kepala untuk memilihnya?
Ponsel Arsen berbunyi. Dia meraihnya dan melihat pesan teks yang dikirimkan oleh Alaya padanya.
"Jangan ke kantor. Aku keluar dengan teman."
Tanpa pikir panjang, Arsen menghubungi Alaya. Dia tak suka saat tiba-tiba saja Alaya membatalkan janji mereka. Dia ingin menghabiskan makan siang dengan perempuan itu, tak bisakah perempuan itu mengerti dirinya?
"Hai..." panggilannya diangkat. Bahkan dengan mendengar suara Alaya saja membuat hati Arsen berdesir seketika.
"Kamu keluar sama siapa? Kemana?"
"Sama teman." Alaya masih tak ingin menjawab dengan pasti.
"Aku mengenal semua temanmu. Sebut saja namanya."
"Tidak mungkin kamu mengenalnya. Aku sudah cerita tentang kamu pada mereka. Dan tak ada satupun yang mengenalmu."
"Mereka memang tak mengenalku secara langsung, tapi aku tahu siapa mereka. Sebut saja siapa namanya."
"Hei... kamu juga memata-matai mereka?"
"Ya. Siapapun yang dekat denganmu, aku tahu."
"Astaga... dasar pria gila." Dengan spontan Alaya mengeluarkan kalimat itu. "Dengar, Mr. Makarov. Aku tidak suka dikekang. Jika kamu melakukan ini lebih jauh, mungkin... hubungan kita bisa berakhir buruk."
"Aku hanya ingin tahu kemana kamu pergi dan dengan siapa. Tidak bisakah hanya menjawabku?"
Terdengar helaan napas dari seberang "Ke bandara. Dengan Cilla."
"Kenapa ke bandara? Kamu... tidak akan kabur, kan?"
"Memangnya aku bisa kabur kemana? Aku mau jemput seseorang." Gerutu Alaya.
"Baiklah." Akhirnya Arsen mengalah. "tetap kabari aku. Dan pulangnya, aku akan menjemputmu."
"Tapi...."
"Terima kasih." Arsen memotong kalimat Alaya dan menutup panggilannya. Dia tak ingin lagi mendapatkan penolakan dari perempuan itu. Mau tidak mau, dia akan menjemput perempuan itu nanti saat pulang dari kantor. Arsen lalu berpikir kembali. Ke bandara? Menjemput seseorang? Siapa?
*****
"Dasar pria gila!" Alaya berseru kesal sembari menatap ponselnya.
"Well... well... well... dan pria gila itu adalah ayah dari bayi yang kamu kandung." Cilla menggoda Alaya.
"Ini tidak lucu!" Alaya masih kesal dengan sikap Arsen yang seenaknya. Dia lalu membereskan barang-barangnya dan bersiap pergi dengan Cilla.
"Akui saja, kalau kamu juga tertarik dengannya."
KAMU SEDANG MEMBACA
Princess Alaya
Romance*** SAVE DI LIBRARY, Jangan sampai ketinggalan**** Kisah cintanya Alaya, Princess kesayangan Daddy Ivander. cerita ini sekuel tau satu seri dengan cerita THE DEVIL HUSBAND, THE GUARDIAN DEVIL, dan AKSARA. BISA langsung baca cerita ini tanpa baca cer...