"Kukatakan pada diriku sendiri bahwa aku sudah terbiasa. Tapi rasa sakitnya masih sama seperti pertama kali."
"Menyiksa diriku sendiri dengan kesalahan yang terus kuulangi dan sikap aroganku."
–BTS Jamais vu–
***
Hari ini angkatan Taehyung saat di kampus dulu sedang merayakan reuni bersama. Sebenaranya, mereka semua seumuran. Hanya saja Mirae berada di jurusan yang berbeda. Taehyung mengambil jurusan management. Kini pria itu sudah menjadi seorang CEO muda yang membangun perusahaannya sendiri.
Begitulah dengan yang lain. Mereka rata-rata seorang pemuda yang gemar bermain dengan saham. Mirae sebanarnya kurang suka dengan pekerjaan yang satu itu.
Seperti saat ini. Mirae bisa merasakan semua teman-teman Taehyung cenderung menjaga image mereka ketimbang menjadi diri mereka sendiri. Padahal ini reuni, dimana teman lama bermain, belajar, dan sama-sama berjuang berkumpul lagi. Tapi semua ini Mirae rasa bukan itu. Ini sama seperti sebuah pertemuan para kolega bisnis––membosankan.
Mirae memisahkan diri dari Taehyung yang sedari tadi hanya membicarakan perihal bisnis. Mirae yang mendengarnya sudah ingin muntah. Ia mencoba mencari udara segar di balkon. Ia banyak bermenung. Biasanya Mirae sangat menykukai cairan memabukkan berwarna ungu itu. Tapi Taehyung melarangnya. Pria itu sangat protektif. Mirae seorang Desinger yang sangat mencintai style berpakaian, biasanya ia akan menggunakan sepatu high heels, makeup yang menawan, dan dress yang sangat elegan. Kini Taehyung tidak memperbolehkan semua itu.
Mirae hanya menggunakan dress putih sebetis dan hanya menggunakan lipstick dan sedikit bedak, ia juga menggunakan sepatu yang tidak memiliki heels. Ini benar-benar bukan gaya Mirae.
Mungkin Mirae terkesan santai, namun tidak dengan sebuah acara yang semacam ini. untuk Mirae menjaga penampilan itu penting. Karena penampilannya bisa menjadi penilaian untuk butik miliknya.
Jika pemiliknya saja elegan, apalagi pakaian yang ia tawarkan. Lebih kurang seperti itulah pemikiran Mirae.
Lagi-lagi Taehyung menamparnya dengan kata-kata. Pria itu mengatakan, "Kau sedang hamil. Tidak baik ibu hamin menggunakan riasan yang berlebih dan sepatu yang tinggi. Aku melarang demi kebaikanmu dan anak kita."
Apa yang dikatakan Taehyung itu benar. Mirae yang salah. Jika di pikir-pikir, Mirae merasakan dirinya belum pantas menjadi seorang ibu. Belum saja anak itu lahir, Mirae sudah ceroboh. Ia merasa bersalah. Namun ia juga harus tetap berusaha untuk anaknya kelak.
Mirae harus menjadi ibu yang kuat.
"Kau pacar Taehyung ya?"
Mirae tersentak. Kini sorang wanita sudah berdiri di tepi balkon di sampingnya dengan posisi yang sama.
"Iya. Kau benar, ngomong-ngomong. Siapa namamu?"
"Aku Sohee."
"Salam kenal. Aku Mirae."
Mereka bersalaman dan saling melempar senyum.
Mirae bisa lihat. Wanita yang ada dihadapannya ini sangat cantik. Matanya yang tampak besar membuat gadis itu tampak sangat lucu, bibirnya yang tipis semerah buang sakura itu sangat menawan. Tingginya juga semampai, Karin lebih tinggi dari Mirae. Rambut coklat tuanya tergerai cantik, leher jenjangnya membuat gadis itu semakin tampak menawan saja.
"Kau seumuran dengan Taehyung?"
"Hmm."
"Ahh berarti aku harus memanggilmu Eonnie."
KAMU SEDANG MEMBACA
Decedent |✔️
FanfictionKim Taehyung membuat Hyu Mirae menjadi seorang Dewi yang selalu membuat wanita itu menjadi sempurna seutuhnya. Berbeda dengan Kim Taehyung yang tidak mengerti jalan pikir Mirae yang tidak mau dinikahi. "Semua karenamu. Segalanya. Cintaku, deritaku...