Taehyung merasa beruntung orang tua Mirae mengizinkanuntuk membawa Miyu bersamanya. Awalnya Taehyung tinggal di rumahnya berdua bersama Miyu, tapi pekerjaannya terlantar karena Miyu selalu menangis dan selalu membangunkan Taehyung saat malam. Lelah Taehyung rasanya berlipat menjadi dua, tapi saat melihat senyum Miyu hatinya langusng menghangat. Seperti biasa, Taehyung tidak menampakkan betapa sulitnya dia mengurus Miyu seorang diri. Tapi saat ibunya berkunjung ke perusahaan, ibu Taehyung melihat Taehyung sedang menggendong Miyu sambil menatap laptop. Saat itu ibunya tidak mau menggangu, ibu Taehyung hanya mengintip dari balik dinding kaca yang tertutup gorden tapi seidkit terbuka. Sekretaris Jang bilang, Taehyung sedang pada masa sibuknya. Jadi ia membawa Miyu ke kantor dan bermalam di ruang pribadinya. Kantor sudah seperti rumah untuk Taehyung.
Bahkan Taehyung bisa menggunakan sebelah tangannya untuk mengetik laptop dan satu tangan lagi menggendong Miyu dengan keadaan berdiri. Itu terjadi hampir sebulan. Taehyung benar-benar disibukkan dengan dua urusan. Sebagai kepala keluarga sekaligus sebagai seorang ibu untuk Miyu. Ibu Taehyung merasa iba saat mendengar penjelasan dari sekretaris Jang. Begitupun juga dengan sekretaris muda itu, ia juga ikut bermalam untuk membantu Taehyung. Bahkan sekretaris Jang memperkerjakan sekretaris perempuan hanya untuk menenangkan Miyu yang menangis saat Taehyung sedang ada rapat penting. Kejadian saat Taehyung tiba-tiba lari kerunagannya karena mendengar Miyu menangis disaat mempresentasikan sesuatu hal penting di depan klien itu sangat mengacaukan segalanya.
Taehyung yang terlalu protektif pada Miyu tidak percaya pada pengasuh ataupun pembantu. Aneh. Akhirnya ibu Taehyung memaksa Taehyung untuk sementara tinggal di rumah orang tuanya, setidaknya ibu Taehyung atau Jieun bisa merawat Miyu saat Taehyung bekerja. Dengan dorongan kuat dari Jimin akhirnya Taehyung menyerah.
Namun ternyata pemikiran itu tidak membuatnya benar-benar tenang. Hari ini ia aka nada rapat penting. Taehyung harus mempersiapkannya dari pagi dan jam sepuluh rapat akan dilaksanakan. Tapi kini pikirannya menuju pada Miyu.
"Apa Miyu sudah minum susu?"
"Apa Miyu menangis lagi?"
"Apa Miyu nyaman dengan ibu?"
Demi memberikan rasa lega dihatinya, Taehyung pun menghubungi ibunya.
"Halo Eomma."
"Ada apa lagi Taehyung-ah? baru satu jam tadi kau melefon Eomma, sekarang sudah menelfon lagi."
"Maaf Eomma. tapi... apa Miyu baik-baik saja?"
"Dia baik-baik saja. Sekarang masih tidur setelah Eomma mandikan. Taehyung-ah sekarang kau harus fokus dengan pekerjaanmu, jika kau bangkrut Miyu akan makan apa nanti?"
"Hmm baiklah Eomma. maaf sudah terlalu cemas. Aku tutup dulu ya."
"Hmm."
Mungkin ini hal baru untuknya, karena itu Taehyung banyak panic. Ahh jadi begini menjadi ayah.
Taehyung menyenderkan tubuhnya di kursi kerja. Semalam Taehyung tidak tidur, ia harus menidurkan Miyu yang sering terbangun malam hari. Setelah itu Taehyung harus menyelesaikan tugasnya yang terbengkalai.
Kalau masalah membuat susu, memandikan, menidurkan, dan memberi bedong itu Taehyung sangat ahli. Sebelum ia pulang ke rumah, ia sempat belajar dengan ibu Mirae yang menawarkan diri untuk membantu Taehyung. Semakin lama Taehyung semakin handal. Hari ini adalah bulan keempat Miyu. Tidak pernah Taehyung rasa waktu sudah secepat itu. Dan bulan empat ini adalah bulan Jimin dan Jieun kembali sibuk dengan pernikahan mereka yang sempat tertunda.
"Permisi tuan Kim." Tiba-tiba pikirannya buyarsaat mendengar suara yang ia kenal hendak masuk ke rungannya.
"Masukklah."
KAMU SEDANG MEMBACA
Decedent |✔️
FanfictionKim Taehyung membuat Hyu Mirae menjadi seorang Dewi yang selalu membuat wanita itu menjadi sempurna seutuhnya. Berbeda dengan Kim Taehyung yang tidak mengerti jalan pikir Mirae yang tidak mau dinikahi. "Semua karenamu. Segalanya. Cintaku, deritaku...