Jarang update ya...
Iya... karena engga rela sisa satu part lagiii huaa.
Ditunggu ya karya-karya barunya. Jujur aja nulis ini mood aku engg menentu gimana. Maafkan aku yang engga produktif ini.
yodahlah jangan banyan dachi!
happy reading!
Ternyata semua tidak sama seperti yang Taehyung harapkan. Entah apa bagian terbaik dari semua ini.
"Minumlah."
Taehyung menoleh kearah kanannya, menampakkan sosok Sohee dengan wajah tenangnya berbalut kaos putih dan celana bahan berwarna hitam. Sohee juga membalut tubuhnya dengan sweeter rajut coklat susu untuk menghalau dingin malam ini. Wanita itu masih sama, enggan menggunakan dress layaknya wanita lain, bahkan mempoles wajah saja tidak. Hanya tersisa sisa-sisa lipstick yang mungkin wanita itu pakai pagi tadi. Tatapan Sohee mengarah kejalana yang tampak seperti lampu-lampu hias dibawah sana, tapi tangan wanita itu masih memegang satu cangkir coklat panas yang disodorkan kearah Taehyung.
Taehyung mengambil cangkir itu. "Terima kasih," ucap Taehyung amat pelan. Dingin malam ini cukup mencekat suaranya.
Sedangkan Sohee sedikit terperenjat saat mendengar suara pelan Taehyung yang amat tenang dan sangat berat.
Taehyung meminum coklat panas sambil menatap wajah tenang Sohee yang amat menikmati angin dingin. Rasanya tatapan yang ia lihat dari samping sangat menyatu dengan malam ini. walau tatapan itu tidak mengarah padanya, tapi Taehyung bisa merasakan ketenangan dari mata wanita itu. Bagian dari Sohee yang paling Taehyung suka.
Terpaksa Taehyung bermalam di apartement Sohee. Ternyata anaknya cukup membantu untuk melampiaskan rindu pada calon ibu mereka. Semoga saja. Dan saat ini mereka berada di rooftop yang ada di apartemen ini. Ini kemauan Taehyung, dan kemauannya itu sangat sulit utnuk dibantah.
"Kapan kau kembali ke Seoul?" pertanyaan itu memecahkan kesunyian diantara mereka.
"Entahlah," jawab Taehyung tanpa dosa.
"Entah?! Apa aku tidak salah dengar?! Kenapa kau tidak memikirkan pekerjaanmu? Sekolah anak-anakmu? Berapa pelajaran yang harus mereka tinggalkan selama disini?"
Taehyung tersenyum samar melihat bagaimana wajah Sohee yang memerah. Sepertinya Sohee belumm bisa menghilangkan gundahnya sedari awal Taehyung mengatakan tujuannya datang menemui Sohee. Wanita itu melampiaskan semua kegundahannya dengan mencoba memarahi Taehyung yang tampak santai. Tapi Taehyung suka. Lihatlah seberapa paniknya wanita itu mengenai pekerjaannya, anak-anaknya. Pasti akan sangat bahagia jika mendengar celotehan wanita itu di setiap paginya nanti.
Tapi apa itu bisa terjadi?
Mengenai tadi siang, Taehyung tidak mendapat lampu hijau jika Sohee juga mau dengan apa yang Taehyung katakan.
"Menjadikan kau istriku."
Apa Taehyung kurang serius mengatakan keinginannya itu? Apa dia tampak bermain-main dengan kata-katanya?
"Jangan coba bermain-main."
Itulah kaliamat yang Sohee katakan sebelum beranjak dari duduknya dan menghampiri Miyu dan Junsoo. Dari jauh Taehyung melihat interaksi mereka yang tampak sangat dekat. Dan yang membuat Taehyung merasa bersalah adalah beberapa kali Taehyung melihat Sohee mengeluarkan air mata dan dengan sekatan ia menghapus air matanya yang jatuh. Mungkin itu ia lakukan agar Miyu dan Junsoo tidak mengetahuinya. Tapi apa maksud dari tangis itu? Apa perkataan Taehyung menyakiti perasaan Sohee? Atau wanita itu menangis bahagia? Wahh sepertinya Taehyung terlalu percaya diri.
KAMU SEDANG MEMBACA
Decedent |✔️
FanficKim Taehyung membuat Hyu Mirae menjadi seorang Dewi yang selalu membuat wanita itu menjadi sempurna seutuhnya. Berbeda dengan Kim Taehyung yang tidak mengerti jalan pikir Mirae yang tidak mau dinikahi. "Semua karenamu. Segalanya. Cintaku, deritaku...