Sudah dua tahun berlalu. Miyu sudah lebih bersemangat dan juga Jusnoo sudah makin aktif di sekolah mereka masing-masing. Taehyung menyekoolahkan mereka di tempat yang berbeda. Itu karena Miyu dan Junsoo selalu sering bersama, jika mereka di sekolahkan di tempat yang sama, mereka tidak akan mau bergaul dengan yang lain dan memilih untuk bermain berdua saja. Taehyung mau mereka bergaul dengan baik, entah dengan siapa pun itu, jangan hanya bersama orang yang sudah dekat saja. Awalnya Miyu tidak mau, tapi Taehyung mencoba memberikan perhatian dan berbicara dengan baik pada Miyu hingga akhirnya gadis kecilnya itu menyetujui untuk berada di sekolah yang berbeda dengan saudaranya.
Walau mereka tidak dari ibu yang sama, tapi mereka sudah tumbuh bersama. Taehyung membesarkan kedua anaknya dengan baik hingga tidak ada kompetisi diantara mereka. Miyu sangat sayang dengan Junsoo begitupun sebaliknya. Mereka seperti sudah terikat satu sama lain.
Dihari pertama mereka bersekolah, Taehyung harus dipanggil kedua sekolah secara bersamaan. Untung saja ada Sohee yang masih setia menolong. Saat Taehyung pergi ke sekolah Junsoo dan Sohee ke sekolah Miyu, mereka sama-sama memiliki kasus yang sama. Taehyung melihat Junsoo menangis di ayunan yang ada di depan kelasnya. Ia meminta pulang dan tidak mau sekolah disini. Ia hanya mau bersama Miyu saja. Dengan mata yang basah akibat air mata, Junsoo memegang kaki ayahnya yang lebih tinggi itu sambil memohon. Begitupun dengan Sohee. Taehyung sangat terkejut jika dampaknya sejauh ini.
Setelah tiga hari memutuskan untuk tidak sekolah dahulu, Taehyung mengajak mereka untuk mencari karakter kartun kesukaan mereka. Lalu mereka berbelanjaan barang-barang dekorasi yang baru. Saat pulang, Taehyung pun menghias kamar anaknya secara terpisah dengan dekorasi yang mereka sudah pilih. Ini awal yang baik, Taehyung memisahkan kamar mereka kecuali ruang bermain. Saat mereka sudah bisa tidur seorang diri di kamar masing-masing, Taehyung mengatakan jika di sekolah itu sama seperti saat tidur dan bermain di kamar sendiri. Tidak ada yang salah dan menyenangkan. Mereka pun mulai beradaptasi dengan lingkungan baru. Saat pulang sekolah mereka saling bercerita apa saja kejadian yang mereka alami selama di sekolah hari ini. Hati Taehyung menghangat saat melihat anak-anaknya hidup penuh cinta. Namun hanya satu beban lagi yang Taehyung rasa ia belum bisa menyanggupinya. Bagaimana jika Yerin menampakkan dirinya? Bagaimana nanti Miyu tahu jika ibunya sudah tidak ada? apa mereka akan menangis?
"Appa!"
Lamunan Taehyung hambur saat mendengar teriakan Miyu.
"Ada apa teriak-teriak Miyu-ya?"
"Junsoo!"
"Kenapa dengan Junsoo?"
"Dia bermain serangga. Miyu takut Appa."
Ah anak itu. Semakin lama semakin jahil saja. Tapi begitulah Junsoo mengekpresikan kasih sayangnya. Saat Miyu benar-benar membutuhkannya, Junsoo juga tidak segan untuk membantu kakaknya itu.
Taehyung tersenyum saat melihat wajah Miyu ketakutan seperti baru saja melihat hantu. "Dimana Junsoo sekarang?"
"Di taman belakang."
"Ayo kita temui Junsoo." Taehyung memegang tangan munyil Miyu dan berjalan kearah taman belakang.
Saat mereka sampai di depan pintu kaca tranparan yang memisahkan antara dapur dengan taman, mereka bisa melihat Junsoo yang tertawa lepas sambil memegang seekor belalang yang entah bagaimana anak itu bisa mengambilnya.
"Junsoo-ya!"
Sontak mendengar suara bariton ayahnya, Junsoo langsung menoleh kearah Taehyung.
"Ah Noona ini selalu saja mengadu pada Appa!" gerutu Junsoo yang setengah berteriak.
"Buang belalang itu," titah Taehyung.
KAMU SEDANG MEMBACA
Decedent |✔️
Fiksi PenggemarKim Taehyung membuat Hyu Mirae menjadi seorang Dewi yang selalu membuat wanita itu menjadi sempurna seutuhnya. Berbeda dengan Kim Taehyung yang tidak mengerti jalan pikir Mirae yang tidak mau dinikahi. "Semua karenamu. Segalanya. Cintaku, deritaku...