Jimin sudah pada titik didihnya saat melihat Jisoo. Jimin mengepalkan tangannya kuat menahan marah, jika Taehyung tidak menghentikannya mungkin janjinya untuk melenyapkan Jisoo itu akan terjadi saat ini. Persetan dengan hukum Negara, Jimin tidak muluk-muluk untuk mencari pengacara yang handal untuk membelanya di jalur hukum. Itu sangat merepotkan, Jimin lebih baik mengakui kesalahan dan di penjara. Mengakui semua kesalahan juga bisa membuat waktu hukuman Jimin bisa dikurangi. Itu terlihat lebih sederhana, Jimin siap menghadapinya. Yang terpenting sosok yang sudah membuatnya selalu berselimut dendam itu lenyap dari bumi ini.
"Ikuti permainannya. Kita akan tahu siapa Jisoo dibalik topeng itu."
Kata-kata Taehyung membuat Jimin sedikit jengkel tapi apa boleh buat. Pusat perhatian semua masalah berpusat pada Taehyung, jadi biarkan Taehyung yang menyelesaikan dengan caranya. Jimin juga sedikit bangga dengan Taehyung, pikirannya jadi lebih logis dan rasional. Tidak penuh dengan amarah, tapi belum tentu itu akan bertahan sampai semua ini berakhir. Taehyung itu layaknya buaya yang mengendap-endap dengan tenang lalu saat mangsa sudah di depan mata barulah ia akan melahap mangsanya tanpa ada yang tersisa. Dan membuat mangsanya menyesal, menyesal karena dengan percaya dirinya ia akan selamat dari tikaman sang buaya hingga melangkah ke danau.
Mari kita lihat apa yang akan terjadi setelah ini.
"Jisoo-shi sudah lama tidak bertemu. Kurasa kau tampak baik-baik saja saat berhasil memecahkan pertemanan kami. Dan aku juga baik-baik saja dengan Jimin setelah hampir menjadi dungu karena wanita jalang hampir saja membuat kami saling membunuh," ucap Taehyung dengan nada formal dan senyum yang kembang. Taehyung bersikap seperti seorang pengusaha yang sedang berhadapan langsung dengan klien-nya. sopan, berkharisma, dan setiap katanya seperti tidak ada yang boleh membantahnya, dan membuat klien mereka tetap menghormati Taehyung dengan segala kemampauannya.
"Jalang? Apa maksudmu?" Jisoo merasa tersinggung dengan kata-kata Taehyung. Jujur saja, Jisoo sangat kesal dengan kata-kata itu, tapi pembawaan Taehyung membuat ia seperti seorang pelaku pembunuhan yang tertangkap basah dan sedang di introgasi.
Taehyung tertawa hambar sambil menatap kearah Jimin yang ada di sampingnya. "Jimin-ah jangan terlalu kaku. Kita sedang reuni, bersahabat dengan situasi."
"Diam dan cepat selesaikan, wanita itu bukan hanya punya kesalahan padamu saja! Padaku juga! Jadi jangan serakah dengan waktu yang ada."
"Tenang saja, setelah ini selesai kau akan dapat giliran. Tapi sekarang berikan aku kaca, apa kau punya?"
Jimin mengehela napas. "Salah jika kau mempertanyakan itu pada pria bodoh!"
"Ahh jadi kau tidak punya... dan apa tadi yang kau katakan? Menanyakan itu salah jika dengan pria? Oh berarti wanitalah yang sering berkaca. Tapi... sepertinya tidak dengan Jisoo."
Taehyung yang berbicara agak lunak dengan Jimin, kembali dengan mode sebelumnya. Wajahnya menatap dengan sangar. "Yerin-shi. Kau punya kaca?"
Padahal Taehyung bertanya, tapi dengan pembawaannya yang sangat serius. Pertanyaan itu seolah adalah perintah yang tidak bisa di bantah. Yerin langsung mencari kaca yang Taehyung butuhkan tanpa menanyakan untuk apa kaca itu sebenarnya.
Yerin menemukan kaca itu di dalam kamarnya. Setelah mendapatkannya, Yerin langusng memberikannya pada Taehyung.
"Terima kasih." Taehyung melihat-lihat kaca yang ada di genggamannya sekarang. Kaca itu tidak memiliki bingkai, sepertinya kaca ini adalah pecahan kaca yang besar. Taehyung tidak mempermasalahkan itu, yang ia butuhkan saat ini kacanya bukan asal darimana kaca itu.
Taehyung menatap wajahnya sendiri di kaca. Mata tajamnya beradu dengan tatapannya juga yang ada di kaca, Taehyung tersenyum miring. Senyum itu sangat mengerikan, Jimin saja yang ada di sampingnya menatap Taehyung heran sekaligus takut. Taehyung itu sangat temperamen, apapun bisa ia hancurkan jika sudah marah. Bahkan masa depan Mirae sudah ia hancurkan karena amarahnya.

KAMU SEDANG MEMBACA
Decedent |✔️
FanfictionKim Taehyung membuat Hyu Mirae menjadi seorang Dewi yang selalu membuat wanita itu menjadi sempurna seutuhnya. Berbeda dengan Kim Taehyung yang tidak mengerti jalan pikir Mirae yang tidak mau dinikahi. "Semua karenamu. Segalanya. Cintaku, deritaku...