20. Cemburunya Bidadari

12.7K 1.1K 10
                                    

'Jangan selau jadi orang yang salah paham, Allah nggak suka.'
~Ibrahim~

Ibra meletakkan ponselnya usai berbincang dengan Rendi, dia keluar kamar dan dilihatnya Aisyah sedang duduk menonton dakwah di TV.

"Bahas apa? Kok serius gitu?" Duduk di samping Aisyah.

"Hm? Tentang aqiqah dan kurban. Oh iya Mas, tadi abi telepon."

"Abi ngomong apa?"

"Katanya besok malam di pesantren ada acara penutupan, Abi minta kita hadir di sana sekalian Abi kepingin Mas Ibra yang kasih Mauidzah Hasanah,"

"Aku? Kan ada Abi, janganlah! Nggak sopan!" Sanggah Ibra.

"Ais mikirnya tadi sih gitu, nggak mungkin Mas mau, tapi Abi sendiri yang minta, nggak sopan juga kalau di tolak,"

"Ya udah insyaAllah aja,"

"Bentar, Tadi kamu bilang besok malam?" Tambah Ibrahim

"Iya" angguk Aisyah.

"Jam berapa?"

"Mungkin sekitar pukul 20.00 mulai acara, kenapa?"

"Kemungkinan akan sedikit tabrakan sama acara milad kampus, nggak mungkin kan kita datangnya mepet sama jam mulai acara?"

"Ya jangan Mas, takutnya nanti telat. Nggak taukan kalau nanti dijalan bakal macet juga,"

"Insya Allah akan aku atur nanti," ujarnya mengakhiri percakapan yang di angguki Aisyah.

Ibrahim melirik jam di dinding, pukul 21.47 lalu dilihatnya Aisyah lagi.
Aisyah yang sadar di tatap oleh suaminya pun bertanya
"Ada apa?"

"Kamu nggak murojaah? Udah malam," ujar Ibrahim menutupi maksudnya

"Oh itu, iya tadi Ais udah murojaah pakai murottal aja, soalnya..." Jawabnya menggantung.

"Soalnya apa?" Aisyah tersenyum malu menatap Ibrahim yang mulai paham dengan maksud istrinya.

"Jangan bilang kamu?!"

"Hehehe iya, maaf. Emang udah waktunya, Ais juga nggak minta tamunya buat datang hari ini kok," ujar Aisyah polos.

Aisyah tau maksud pertanyaan Ibrahim, karena setiap malam tertentu terutama hari yang di sunahkan , usai murojaah Ibrahim selalu meminta haknya, dan Aisyah juga tak berhak menolaknya atau seluruh alam akan melaknatnya sampai besok pagi..

Ibrahim menghembuskan nafas pelan,
"iya iya nggak apa-apa, nggak ada yang salah. Yang penting kamu udah murojaah, sekarang kita tidur ya udah malam,"

Ibra menggandeng tangan Aisyah, menuntunnya masuk ke kamar.

~~~~~~~

Pagi pagi sekali Ibra dan Aisyah sudah siap dengan segala perlengkapannya, karena hari ini adalah hari jadi kampus yang ke- 20 , mereka mengenakan batik couple yang pernah mereka rancang di awal pernikahan dan baru mereka pakai sekarang.

Aisyah membawa tas jinjing yang cukup untuk meletakkan barang penting saja seperti 2 handphone dan dompet. Setelah sarapan mereka siap untuk berangkat dengan BMW hitamnya.

Sekitar 20 menit, mereka sampai di parkiran kampus. Suasana pagi sudah cukup banyak orang berlalu lalang menyiapkan segala perlengkapan acara, mulai dari menata kursi tamu, menata perlengkapan panggung acara, dll.

"Mas, kayaknya kita kepagian deh. Tamu lain belum ada yang datang," ujar Aisyah usai turun dari mobil.

"Nggak apa-apa, kita ke ruanganku dulu," Ibra mengait jemari Aisyah menggiring ke ruangannya.

Lantunan Kalam Aisyah ✓ [TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang