JFNM | 23. Bertengkar

59 4 0
                                    

Ting.

Bunyi notifikasi ponsel itu menarik perhatian Alya. Ia mengambil ponselnya yang terletak di atas meja, matanya membulat saat nama Ken tertera di layar itu.

Ken😤

Gue punya hadiah buat lo

Gue tunggu di rooftop pas pulang sekolah

Hadiah? Tumben sekali. Padahal ulang tahun Alya masih lama, untuk apa Ken memberi hadiah. Alya mengedikan bahunya, mungkin Ken kesambet jin baik hati makanya memberikannya hadiah.

Alya melihat Nayla beranjak dari duduknya, sebelum gadis itu pergi dengan gerakan cepat Alya menahan lengan Nayla.

"Lo mau ke mana Nay?"

"Kok lo kepo sih?!"

"Bukan gitu, gue cuma heran aja. Lo kenapa? Kok hari ini berubah gitu."

"Lo sebenarnya tau jawabannya Al, jadi gak usah sok lugu lo!" nada bicara Nayla naik satu oktaf. Teman kelas mereka mulai menonton pertikaian dua sahabat itu. Ada juga yang berbisik-bisik heran dengan Alya dan Nayla yang tiba-tiba bertengkar.

"Nayla! Lo kenapa sih? Kalo ada masalah ngomong dong, jangan buat gue bingung!"

"Lo penikung Al, lo tega nikung sahabat lo sendiri. Kalo lo suka sama Ken, harusnya dari awal lo ngomong. Jangan kayak gini caranya."

Seisi kelas semakin heboh, Alya menikung sahabatnya sendiri? Kenapa dia berbuat seperti itu? Bukankah Alya yang selama ini mereka kenal adalah cewek baik-baik. Entahlah, mereka ada yang percaya ada juga yang tidak percaya.

"Nay, Gue--"

"Gak usah ngelak lagi Al, gue cape dengerin omong kosong lo terus! Gini aja, kita bersaing secara sehat. Siapa yang akhrinya akan bersama Ken!"

"Nayla, gue gak pernah bermaksud gitu. Lo dengerin dulu penjelasan gue!"

"Stop Al, gak ada yang perlu di jelasin." Nayla memutar badannya ke arah seluruh teman-temannya.

"Kalian lihat, kan? Alya yang kalian sanjung tidak sebaik yang kalian pikirkan. Dia tega nikung sahabatnya sendiri!" ucap Nayla.

Alya hanya diam, ia menundukkan kepalanya. Alya tidak mau membantah bukan berarti ia salah, ia hanya tidak mau semakin memperkeruh suasana. Api jika di balas dengan api akan memunculkan api yang besar. Alya tidak mau hanya karena masalah seperti ini ia kehilangan sahabatnya.

Braak!!

Seisi kelas tersentak saat mendengar Resya menggebrakkan mejanya dengan kuat. Ia menatap nyalang ke arah Alya.

"Lo gak usah merasa jadi pihak yang tersakiti, Nay. Lo menyimpulkan terlalu cepat, sampai tidak mau dengerin penjelasan Alya. Lo inget, Nay. Gue tau gimana lo di belakang, lo lebih jahat dari Alya!" bentak Resya.

"Heh! Lo gak usah ikut campur. Lo belain, Alya buat bales budi, kan? Karena dulu lo pernah di khianati sampai sahabat lo sendiri. Kalian berdua gak beda jauh, cocok jadi sahabat."

Resya tersentak, bagaimana Nayla bisa tahu?

"Udah, Res. Gue gak papa, jangan berantem ah, malu dilihatin orang," tegur Alya menenangkan Resya.

"Dasar penghianat!" umpat Nayla sebelum benar-benar melenggang pergi dari kelas itu.

Sepeninggalan Nayla, seisi kelas mulai berbisik-bisik tentang siapa yang salah dan siapa yang benar. Ada yang mendukung Nayla, adan juga yang mendukung Alya.

"Apa kalian liat-liat? Bubar!" bentak Resya, membuat mereka kembali ke aktifitas masing-masing.

"Udah, Res. Udah!"

"Lo gak papa, Al?"

"Iya, gue gak papa."

"Kok tadi lo diem? Lo kan gak salah, harus nya lawan dong Al."

Alya menghela napas, "Kalo gue ngelawan, masalahnya akan semakin besar Al. Diem bukan berarti kita salah, kita hanya mengalah bukan kalah."

"Tapi Nayla udah keterlaluan Al, sahabat macam apa yang tega ngebentak sahabatnya sendiri di depan umum? Dia sedang mepermalukan lo, dan lo masih aja bersikap baik sama dia? Gue bingung sama lo, Al."

"Gue gak mau kehilangan sahabat, gue. Lagipula ucapan Nayla gak sepenuhnya salah. Gue emang suka sama Ken, dan gue gak bisa ngelak lagi. Tapi gue punya, Alesan kenapa gue gak bilang."

"Apa Alesan lo?"

"Karena gue tau, Ken juga suka sama Nayla. Jadi, gue harus ngubur perasaan ini dalam-dalam karena harusnya perasaan in gak pernah ada."

Resya tercengang, mengapa Ken lebih memilih Nayla? Padahal ada Alya yang jelas-jelas mencintainya.

"Gue salah. Harusnya sejak awal gue gak ngelibatin perasaan. Kalo gitu semuanya pasti tetep baik-baik aja."

*****

Kini Ken sudah berada di rooftop, menunggu kedatangan Alya. Sebenarnya a juga sedang menunggu si pengirim surat misterius, tapi tidak ada salahnya bertemu Alya terlebih dahulu.

"Pasti Alya seneng gue kasih coklat," gumam Ken.

"Ken!" panggil seseorang.

Ken membalikkan badannya. Bukan Alya yang berdiri di sana, melainkan Nayla.

"Nay? Lo ngapain di sini?"

Bukannya menjawab, Nayla malah melangkah mendekati Ken. Manik lentiknya tidak terlepas dari manik hitam Ken. Kini sampailah ia di depan cowok itu.

Sebua coklat ditangan Ken menarik perhatian Nayla, gadis itu tersenyum, Ken sudah menerima hadiahnya.

"Gimana? Suka sama hadiahnya?"

Ken tersentak, jadi si pengirim surat itu Nayla.

"Lo yang ngirimin itu buat gue?" tanya Ken, Nayla hanya mengangguk.

"Jadi gimana? Lo suka?" ulang Nayla dengan pertanyaan yang sama.

Ken mengangguk, "Iya makasih."

"Btw, lo mau ngomong apa? Di surat itu, lo nulis kalo lo mau ngomong sesuatu sama gue." Pernyataan Ken mengingatkan tentang tujuan utama Nayla bertemu cowok itu.

"Ah itu, gue mau ngomong sesuatu."

"Iya, ngomong aja."

Nayla menarik napas dalam-dalam, mencoba menormalkan detak jantungnya yang mulai berdegup kencang.

"Lo denger baik-baik, dan gue harap jawaban lo gak ngecewain gue."

Ken hanya mengangguk mengiyakan.

"Gue cuma mau bilang, kalo gue suka sama lo!" Kalimat itu berhasil lolos dengan mudah dari mulut Nayla.

Ken terdiam, mencoba mencerna maksud gadis itu, "Lo bercanda, Nay?"

Nayla menggeleng kuat, "Gue serius."

Lagi-lagi Ken di buat terdiam, ia benar-benar kaget Nayla menyatakan cinta padanya. Ia senang, karena memgetahui Nayla memiliki perasaan yang sama terhadapnya. Namun ada rasa lain yang mengganjalnya, Ken sendiri tidak tau perasaan apa itu.

"Jadi apa jawaban, lo?"

"Gue harap, jawabannya gak ngecewain gue."

Ken menghela napas, jujur ia bingung harus menjawab apa.

"Gue ..., "

Ken menatap Nayla, gadis itu sangat menunggu jawabannya.

"Gue ...."

Just Friend, not more [COMPLETE!✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang