Giorsa#17

3.7K 221 1
                                    

Tak ada yang tau kecuali Tuhan, perihal nanti akan hadir kematian atau jodoh yang lebih awal. Siapa sangka, laki laki idaman itu meninggalkan sahabat serta keluarga nya. Murid kebanggaan AIS. Laki laki incaran kaum hawa. Laki laki paling dewasa dan pengertian diantara Anak Garuda. Kini, dia pergi. Meninggalkan semuanya. Sudah hilang tokoh penting Garuda. Anak sholeh itu, anak tampan itu, anak pendiam itu, anak bijak itu. Kini pergi, kembali kepada Yang Esa.

Putra Gaefano Syajid. Kini dia pergi. Setelah kehilangan cinta pertamanya, dan cinta kedua nya. Tak ada yang tau, laki laki itu menyimpan luka. Dia hadir dari keluarga yang kental iman, tapi cinta hadir kepada dua insan yang berbeda keyakinan. Putra ibadah di masjid, dia di gereja. Tapi, cinta hadir dengan sendirinya. Tuhan hadirkan cinta beda agama untuk menguji mereka, antara Tuhannya, atau cinta nya.

Giorlan membaca surat surat di laci kamar Putra. Kamar laki laki itu hampir penuh lukisan kaligrafi. Ada satu foto besar dipajang pada dinding, laki laki itu tersenyum manis memegang tasbih dan perempuan dengan kalung rosario.
Pasangan itu tersenyum, tapi dapat terlihat ada guratan rasa sedih di balik senyum nya.

Aida, aku sayang kamu....
Tapi, aku lebih sayang Tuhanku...
Jika kita tak dapat bersama,
Apapun keadaan nya,
Tolong jangan lupakan aku.
Kita pernah bersama.
Meski tak akan mungkin,
Untuk selanjutnya.
Aku tetap sama,
Tak akan meninggalkan Tuhanku, hanya untuk cintaku.
Meski, sangat besar cintaku
Apapun yang akan hadir lebih awal,
Itu takdir kita.
Jika ajal lebih awal,
Dan kamu yang akan pergi dahulu,
Aku berdoa, agar aku cepat pergi juga.
Jika jodoh datang lebih awal,
Siapapun dia,
Jangan lupakan aku.
I love you.

Sahabatku,
Kalian yang menghibur dan menjadi keluarga kedua ku.
Garuda itu hebat, jangan jadi pengecut.
Kita bukan hanya sekedar perkumpulan.
Kita keluarga.
Makasih buat selama ini, maaf aku tidak bisa jadi sahabat baik kalian.

Buat sahabat gue, Orlan,
Jangan jadi pengecut, gue kenal lo bukan sehari dua hari.
Yang lo sembunyiin akan terbongkar suatu saat.
Lo lakukan kesalahan gue maklumin, gue yakin Tuhan juga memaafkan jika lo mau minta maaf.
Tapi, semakin kesini gue semakin kecewa sama lo.
Gue mau bilang, tapi takut nyakitin perasaan lo.
Gue maklumin kesalahan lo beberapa bulan yang lalu,
Tapi, gue benci lo jadi yang sekarang.
Mana semboyan kita buat jadi laki laki bertanggung jawab.
Gue diam bukan gue gak tau, Lan,
Suatu saat lo bakal menyesal,
Kerena lo udah sia sia in dia.
Lo udah jadi ayah, kalau lo lupa.
Laki laki dididik buat jadi orang yang bertanggung jawab.

Giorlan memegangi kepalanya yang berdenyut nyeri. Apa maksud dari semua ini. Sungguh dia tak ingat apapun tentang itu. Setaunya dia tak pernah melakukan hal itu pada Meira.

"Giorlan, kamu harus tanggung jawab!"

Renal, ayah dari Meira mendesak laki laki itu untuk menikahi putrinya.

Giorlan masih diam, tak bisakah mereka diam sejenak? Dia baru saja kehilangan sahabatnya.
Dan maksud surat itu? Giorlan memang melupakan beberapa hal di masa lalu. Tapi tentang Meira dia ingat betul. Dia tak melakukannya.

"Mendadak bisu kamu hah!" bentak laki laki paruh baya tersebut.

"Ma... Pusing," rintih laki laki itu dengan memegangi kepalanya namun ibunya hanya memutar bola mata dengan malas.

GIORSA (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang