Double Up! Gak ngasih vote ama komen? Tandai typo ya.
Giorlan sudah mulai mengingat sebagian, tapi perasaan nya merasa ada yang kurang. Dan itu hal yang dibingungkan selama 4 tahun semenjak dia terkena pukulan kayu. Sungguh, laki laki itu ingin memutilasi Eja, kalaupun dia tak ingat akan dosa. Tapi, laki laki itu masih memiliki belas kasihan. Bahkan laki laki seperti Giorlan takut dengan yang namanya darah, tapi tidak untuk dirinya sendiri. Menurutnya lebih baik menonjok hingga patah tulang daripada harus melihat orang lain berdarah. Jika berlawan dengan Giorlan, kemungkinan hanya lebam dan tulang nya rontok berjatuhan. Dan entah mengapa jika dirinya yang terluka seperti sudah biasa, dan seperti nya tidak sakit menurutnya, atau mungkin hanya ditutupi rasa sakitnya.
"Lo tuh ya, biasa pas SMA pulang babak belur penuh darah. Tapi liat darah kok ngeri," ujar Pajri.
"Giorlan ga akan babak belur kecuali ada yang main curang," sahut Fikoz bangga dengan ketua nya itu.
"Padahal otak Giorlan pinter,tapi kenapa kita di curangi terus? Kenapa bukan kita yang curang? Trus harusnya kita sadar jika di curangi," tanya Zayyen dengan cengoh nya.
"Lo itu geblek maksimal. Otak lu isinya Kitty semua. Nama nya juga Orlan. Dulu mah dia bodo amat. Tapi dia aslinya ga bodo. Duh gimana ya. Dalam artian dia tu ga peduli an sama hal kaya gitu," jelas Fikoz dengan tampang sok tahu nya.
"Lalu kenapa Giorlan gak pedulian? Kan buat kepentingan bersama," jawab Zayyen lagi.
"Emang dia Ketua, dia udah nyoba lindungin anak buahnya. Dia bodo amat dengan orang-orang yang curang, yang penting anak buah dalam keadaan aman. Entah diri sendiri yang babak belur, Bang Orlan mah ga peduli," jelas Pajri.
"Emang sih, Orlan gapapa dan udah biasa cuma dia yang luka luka yang penting kita aman. Tapi harusnya lo jaga diri lo juga, Lan," ujar Zayyen.
"Kalo gue lindungin diri sendiri, kalian dalam bahaya kerena kecurangan mereka," jawab Giorlan.
"Mantep banget emang nih jadi ketua. Tapi seenggaknya kalo lo mau gunain otak lo pasti dia bakal ketauan sebelum ngelakuin hal curang," saran Fikoz.
"Ga tau lo waktu gua padat? Belum lagi masalah olimpiade, basket, urusan keluarga, balap, voly, futsal, OSIS, badminton, pencak silat, media sosial," jawab Giorlan datar.
"Jadi multitalent memang lah berat," ujar Pajri.
"Iya juga sih... the best Pak Leader mah... pantesan lu gak mau di suruh megang perusahaan sejak SMA," simpul Zayyen.
"Mau nambah beban aja. Gitu aja bingung ngatur waktunya," sahut Fikoz.
"Tapi lo pada tau, gue dibantu Putra. Kalo ga ada dia mah... Mana mampu gue ngelakuin itu. Lo tau gue orang nya males dan ga terlalu peduli," jelas Giorlan.
"Iya Lan... Untung dari dulu lo ga kenal cewek... Jadi gak rumit, serumit kisah cinta gue," ujar Zayyen dengan ekspresi menyedihkan.
"Lo mah rumit nya dalam artian selalu sulit nemu kriteria.... bayangin Putra? Udah nangis kejer tiap malem," sahut Fikoz.
"Putra nangis hampir tiap malem, waktu dia tahajud dia pasti nangis," jelas Giorlan.
"Insecure gue, dia udah ganteng, ramah. Gue kentang banget kalo deket Putra," gumam Giorlan.
"Lah kentang lapis berlian aja insecure, nah, lalu gue? kentang busuk tambah insecure pangkat 8, " sahut Fikoz.
"Ngaku juga lo," ujar Pajri.
"Namun sepertinya Zayyen dan saudara Pajri lebih dari kentang busuk versi Fikoz," ujar Fikoz bercanda.
"Sesama kentang busuk gak boleh saling membusukkan," jelas Zayyen bangga dengan sebutan kentang busuk untuknya.
KAMU SEDANG MEMBACA
GIORSA (End)
General Fiction"Gue gak bisa tanggung jawab. Masa depan gue masih panjang," •ENDING CERITA YANG TIDAK DISANGKA •CERITA ANTIMAENSTREAM -Cinta beda agama -Pernikahan paksa -Genk Garuda -Benci jadi cinta -Psychopat -TEKA TEKI