Kalo mau lanjut part, komen ya! Sekalian vote jangan lupa. Itu gratis.
Komen di sini, jangan di WA."Lo itu apa apaan sih! Main cium cium gue!!" Teriak Caca.
"Kenapa sih? Gue cium istri sendiri salah?" Sinisnya.
"Lo... Lo itu... Gue belum cinta sama lo!" bentak Caca dengan mengusap air matanya.
"Salah ya gue? Lo baper juga kan? Gak usah benci banget sama gue!"
"Gausah terlalu benci, nanti cinta."
Caca hanya terdiam, biarkan laki laki itu mengoceh. Lagian laki-laki seperti Fadil akan susah jika harus mengalah.
"Gue juga belum cinta sama lo, tapi gue sayang sama lo."
"Coba lo berusaha juga buat cinta sama gue. "
Caca langsung menghambur ke pelukan Fadil. Menangis di dada bidang nya. Fadil hanya mengelus lembut rambutnya, sambil mengecup kepalanya.
"Secepat ini kah gue jatuh cinta?" batin gadis itu
"Gue berusaha, dan lo jangan pergi," ucap Caca.
"Melupakan gak semudah cinta itu hadir" Jawab lali laki itu.
"Kalo lo gak mau berjuang, biar gue yang berjuang, tapi jangan suruh gue menyerah," ucap Fadil
"Harusnya lo gak memperjuangkan yang gak mau di perjuangakan."
"Gue perjuangin lo, asal lo tau. Jadi lo gak mau berjuang juga demi gue?"
Caca kicep, desiran desiran aneh membuatnya panas dingin.
"Lo cinta ya sama gue?"
"Engga," jawab Fadil singkat.
Caca langsung melepas pelukannya dan mengernyitkan kening.
"Terus?"
"Baperin lo aja," jawab Fadil enteng.
Caca menahan amarah, malu, dan kesal. Bisa bisanya laki laki itu mengajaknya terbang tinggi lalu menjatuhkan sendiri, dan tak ada yang menangkap.
"Jadi, cuma modus lo!" pekik Caca.
"Menurut lo?"
.
.
.
Di tempat Adijaya, ada beberapa ibu-ibu berkumpul disana. Ada juga yang membawa anak nya."Orlan sini!" panggil Adinda.
Giorlan hanya diam dan langsung duduk di samping mamanya.
"Ganteng banget kalo dari deket mah," ujar seseorang.
"Ini Putra sama Orlan seusia ya kan?" tanyanya lagi.
"Iya, kemana-mana sama Putra juga," jawab Adinda.
"Jadi keinget kita dulu ya jeng, sayangnya Aisya...." ucap Mami Caca membuat Adinda merubah raut wajahnya, entah karena merasa kehilangan atau ada hal lain yang dia sembunyikan.
"Tante Aisya? Bunda nya Sasa kan, Mi?" tanya Caca.
"Iya, diantara kita dia paling cantik," jawab Adinda.
"Sasa emang dia hamil anak siapa?" tanya Giorlan.
"Jadi? Kak Orlan sahabat Geysa itu?" tanya Caca histeris.
"Jadi, Geysa itu anak nya Aisya?" tanya Ibu ibu lainnya antusias.
"Kok gue lupa-lupa inget sih," batin Giorlan.
"Geysa siapa?" tanya Giorlan bingung.
Caca dibuat pusing oleh Giorlan, maksud laki laki itu apa.
KAMU SEDANG MEMBACA
GIORSA (End)
General Fiction"Gue gak bisa tanggung jawab. Masa depan gue masih panjang," •ENDING CERITA YANG TIDAK DISANGKA •CERITA ANTIMAENSTREAM -Cinta beda agama -Pernikahan paksa -Genk Garuda -Benci jadi cinta -Psychopat -TEKA TEKI