Giorsa#31

3.4K 184 5
                                    

Kasih VOTE and KOMENTAR!

H
A
P
P
Y

R
E
A
D
I
N
G

"Febi? Maksud lo Febi sama Kak Vela?" teriak Zayyen tak percaya.

"Jadi, lo yang ngakunya Anak Garuda itu anak baik-baik? Cuih, gak ada bedanya sama Rajawali!" ujar Caca sembari berdecih.

"Kak Febi? Yang dibangga-banggakan publik! Yang punya sifat penyabar sampai pluto! Yang katanya tampan kaya malaikat! Percuma lo good looking tapi enggak good attitude! Kak Vela juga! Gak bersyukur udah dianggep anak sama Om Adijaya!" siinis perempuan itu.

"Dengan lo kaya gini, lo pantes dapet gelar good attitude?" tanya Vela santai tapi menusuk.

"Hello? Nyonya Vela yang terBURUK! Terserah anda mau bilang saya bad attitude atau gila! Seenggaknya saya bukan sampah!" balasnya sengit.

"Secara gak langsung lo bilang kita sampah!" sahut Febian tak terima.

"Terus? Apa? Mau di sebut apa? Emas? Atau mungkin berlian? Oh, berlian karat!" jawabnya sinis.

"Tau apa lo soal Garuda?" tanya Febian santai.

"Gue emang masih baru disini seenggaknya gue masih punya hati sama otak! Gue emang udah curiga sama lo pada, gue kira waktu itu lo war sama Rajawali, ternyata lo nusuk Kak Orlan!" teriaknya penuh marah!

"Apa sih yang lo iri dari gue? Kalian juga dari orang yang berpunya! Lo dapat kasih sayang sama orang tua lo! Dan gue? Lo bahkan gak ngerasain jadi incaran orang orang buat dibunuh! Apa yang lo iri? Lo pengen amnesia? Lo pengen dibunuh sama orang orang terdekat? Gue gak nyangka kalian kaya gini... Lo tau berapa susah gue bangun markas? Emang gak seberapa! Tapi itu uang hasil keringat gue sendiri! Bukan minta orang tua! Gue gak masalahin harganya! Cuma lo gak hargain gue...." ujar Giorlan lemah.

"Orang tua kalian masih lengkap...." ycap Giorlan pelan sebelum akhirnya jatuh pingsan.

"Pergi lo pada! Gak guna?" teriak Zayyen dan langsung mengangkat Giorlan dibantu Fadil.

Adijaya Hospital

Fadil menatap lekat wajah sepupunya, aura kesenduan tersirat jelas di pahatan wajah tampan itu. Entah sudah berapa kali dia ke rumah sakit sejak kecil, sama alasan nya, diincar orang orang, lebih sering teman bisnis papanya.

"Coba lo telfon Geysa!" ujar Fadil diangguki Caca.

"Gue ngerasa gagal banget tau gak jadi sahabat! Orlan dari dulu usaha buat lindungin Garuda dari Rajawali, bahkan dia yang sering babak belur, dan kita cuma disuruh diem! Dan ternyata yang dia lindungin selama ini?" ucap Zayyen merasa bersalah kepada sahabatnya.

"Om Adijaya malah main sama wanita lain! Mama nya baru pergi! Gue gak tega sama Orlan... Dia udah terlalu baik selama ini! Markas juga uang dia, gak murah... Butuh milyaran dan dia gak mau kami bantu! Dan sekarang?" ucap Zayyen merasa bersalah.

"Dia belum lama jadi periang! Dan gue yakin, setelah ini dia bakal kembali kaya dulu. Orang pendiem juga punya alasan!" sahut Fadil.

"Tapi apa lo yakin ini semua Febi sama kakak gue?" tanya Fadil.

"Papa... Papa aku kenapa?" teriak Bryan.

"Papanya? Ini siapa? Ini anak Orlan?" tanya Zayyen menatap kagum anak kecil itu.

"Ciapa yang jahatin papa Iyan? Iyan ga telima papa nya Iyan dijahatin!" ujar anak itu dengan mata berkaca-kaca seolah tau dengan keadaan.

Tak lama kemudian datang beberapa laki laki, mereka adalah anak Garuda, 150 member datang ke rumah sakit.

GIORSA (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang