XIII. Long Term Memory

38 14 29
                                    

"Ini adalah langkah terakhirku di Sekolah Dasar, dimana semuanya kacau hanya karena yang namanya cinta."

-Happy Reading-

Song recommendation
"I.O.I - Downpour (piano cover)"

Plaakk!!

Mungkin kalian tidak percaya ini. Tapi ini nyata. Mina baru saja menampar pipi Yeji saat ia baru saja masuk ke dalam kelas. Wajah Yeji sampai tertoleh, namun perempuan yang dikenal bawel itu kali ini bersikap seperti orang lemah. Ia tak melawan setelah pipinya memerah karena perempuan Jepang itu.

"Kamu apain Jaemin?" Amarah Mina cukup membuat orang-orang terkejut. Mereka semua berbisik, bagaimana bisa seorang Mina yang mereka kenal sebagai pribadi yang ramah dan anggun bisa semarah itu.

Yeji perlahan melihat lawan bicaranya yang sudah meredam emosinya itu. Matanya memincing, lalu mendengus tidak percaya.

"Huh,"

"Huh? Setelah kamu berani nyelakain Jaemin kamu bilang huh? Punya dendam apa kamu sama dia?!" Teriakan marah Mina terdengar ke seluruh penjuru kelas. Tangannya sudah terkepal, matanya terbuka lebar, seperti kesetanan. Sementara Yeji masih setia dengan posturnya yang santai.

Yeji melihat sekitarnya, tepatnya kepada penonton drama pertengkaran ini. Yeji lihat, lebih banyak yang memerhatikan Mina dari pada dirinya. Lalu Yeji kembali menatap kedua obsidian lawan bicaranya.

"Kamu... suka sama dia?"

Pertanyaan spontan Yeji membuat sekitarnya terkejut. Mina yang ditanyai sejenak menelan salivanya, menghela nafas panjang untuk menjawab pertanyaan Yeji.

"Ya. Aku suka sama dia." Jawab Mina dengan beraninya.

Penonton semakin heboh, saat mendengar fakta bahwa Myoui Mina menyukai Na Jaemin.

Sebelum Jaemin datang, orang-orang tahu bahwa Mina tidak pernah menyukai seorang laki-laki di kelas atau di sekitar lingkungannya. Bukan, bukan ia tidak normal untuk tidak menyukai lawan jenis, namun ia kesulitan untuk mencari tipe idealnya. Dari dulu ia hanya menyukai satu pria yang ia idolakan. Kento Yamazaki.

"Oh... Gitu," Yeji mengangguk-angguk seperti ia mengerti, "aku juga suka."

Penonton dibuat semakin terkejut lagi saat mendengar pengakuan Yeji bahwa ia juga menyukai Jaemin. Mina mendengar itu dengan jelas di pendengarannya, lalu ia menunjukan wajah meremehkan. Seperti pikirnya bahwa Yeji tak pantas untuk menyukai gebetan-nya itu.

"Gak usah ya kamu suka-sukaan sama dia. Karena kamu, Jaemin cape ngadepin mulut kamu yang bawel, Jaemin cape liat kecentilan kamu. Kamu udah NIAT nyelakain dia, bahkan kamu ENGGAK ADA usaha buat bantuin dia." Walau Mina tak meninggikan oktafnya saat berbicara, namun perempuan itu menekan setiap kata yang ingin ia lempar pada Hwang Yeji.

Mina berharap Yeji menjauh dari laki-laki yang ia suka itu. Yeji hanya beban bagi Jaemin. Yeji harus pergi dari kehidupan Jaemin. Pikir Mina.

"...bahkan kamu ENGGAK ADA usaha buat bantuin dia."

"Sama-sama," itulah kata pertama Yeji setelah membungkam mendengar nasehat dari Mina. Mina... Seekor banteng mengamuk yang pandai berlagak seperti malaikat dari surga.

0 : 10.000.000Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang