XI.II Euphoria

35 13 14
                                    

"Harusnya kamu suka sama aku. Tapi, kenapa..."

-Happy Reading-

Perlombaan telah usai. Setelah menunggu untuk beberapa jam, pihak panitia sudah akan mengumumkan pemenang lomba cerpen tersebut. Aku dan Mina sudah tidak sabar untuk mengetahui siapa pemenang dari lomba tersebut. Aku yakin akan menang, karena Mina terus meyakinkanku akan hal itu, seolah dia bisa memprediksi masa depan.

"Kamu gak boleh pesimis!" Kata Mina sambil menggerakkan jari telunjuknya.

"Iya iya, gak akan kok. Kenapa kamu seyakin itu sih?"

"Ya... Soalnya liat cerpen kamu pas latihan juga, aku yakin aja kalo kamu bakal menang."

Aku menghela nafas, menggaruk kepalaku yang tidak gatal ini, "cerita kamu juga bagus lah, aku doain menang deh."

Mina menunjukan deretan giginya yang rapi itu sambil merendahkan pandangannya, dia terlihat senang mendengar kata-kataku. Aku tidak bisa menahan senyumku, seakan seseorang menarik ujung bibirku perlahan.

"Mina! Jaemin! Kumpul di lapang!" Teriak salah satu guru sambil menepuk tangannya agar kami menoleh. Setelah mendengar perintah itu, kami segera melakukannya. Dan baiknya, Mina duluan menarik tanganku dan membawanya lari bersamanya.

...

Sudah 15 menit kami menunggu, namun MC belum juga naik ke atas panggung. Banyak siswa sekolah lain yang sama-sama menunggu di sini. Hari sudah sore, tidak terlalu panas namun masih terasa panasnya.

Mina hanya melihati panggung, bukan panggung yang benar-benar panggung saja, melainkan piala-piala yang berjajar di atas sana. Mungkin dia sedang berharap bahwa ia akan membawa pulang salah satu dari mereka. Tak apa yang kecil, asal ia punya.

"Nanti juga ada yang dibawa sama kamu, kok." Mina menyadari aku menepuk pundaknya. Ia menunjukan wajah bingung.

"Yang mana?" Tanyanya dengan polos.

Aku melihat jejeran piala itu sejenak, "yang tinggi itu, mungkin..."

Mina mengibas-ibas tangannya, "gak mungkin aku juara umum, kali."

Aku tersenyum melihat sifatnya yang rendah hati itu. Sedangkan yang ku lihat orang lain sibuk bertengkar dengan temannya memperebutkan piala tertinggi itu. Padahal belum tentu mereka berdua mendapatkannya.

"Maaf semuanya sudah menunggu lama, kali ini saya akan langsung mengumumkan pemenang dari lomba menulis cerita pendek antar Sekolah Dasar tahun 2011."

Akhirnya yang kami tunggu-tunggu datang, Mina seperti orang paling bahagia yang melihat datangnya MC di panggung.

"Juara tiga, lomba menulis cerita pendek putra. Wah... Dia berhasil menulis karyanya yang bertema fantasy."

Dari apa yang MC deskripsikan, jelas aku menduga duluan jika itu bukan punyaku.

"Juara tiga, dimenangkan oleh... Siswa... Incheon Elementary School, Han Jisung!"

"WOAAAHHH!!!" Mereka bersorak tepat di belakangku, sehingga aku tersentak hebat. Bahkan Mina lebih terkejut dari pada aku. Siswa yang bernama Han Jisung itu langsung menaiki panggung lalu menerima piagam dan piala juara tiganya.

0 : 10.000.000Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang