XIX. Resume

25 4 0
                                    

"Perasaan rasa game."
-Jaemin

-Happy  Reading-

Song recommendation

"Yuju ft. Sunyoul - Cherish"

Lee Haechan

| Jaem, bareng?
11.25 AM

Kuy, dateng aja ke kafe jam setengah 12 |
11.26 AM

| Otw
11.27 AM

Read

Sudah 3 minggu berjalan. Aku sudah memulai sekolah seperti biasanya. Aku dan Haechan kembali dekat seperti halnya kita semasa sekolah dasar. Agak berbeda, karena Haechan tinggal di kelas yang berbeda denganku. Ah, bagaimana dengan Hwang Yeji? Apa dia semakin meresahkan di kelasnya? Semoga saja tidak, kasihan penghuni kelasnya nanti, mereka bisa gila jika berurusan dengan perempuan itu.

"P," Kak Sehun menepuk bahuku begitu keras, hampir saja aku menjatuhkan ponselku.

"Apaan p?" 

"Kamu kalo chat suka p dulu,"

"Gak gitu, Bambang." Aku menatap kesal pada senior kafe tertua itu.

"Apa?" Aku mengulang pertanyaan.

"Fokus banget sama hp, nanti kalo ada pelanggan gimana?"

"Lagian cuma chat satu bubble."

"Sama siapa? Pacar ya?"

"Kak, aku gak punya pacar." Aku segera menyambar kata-kata Kak Sehun. Kadang si humoris ini bisa jadi menyebalkan jika melontarkan lelucon di saat yang tidak tepat.

Wajah Kak Sehun terlihat bete, sepertinya dia tahu jika aku sedang kesal. Kami pun saling diam dengan perasaannya masing-masing. 

"Btw, udah punya doi belum di sekolahnya?" Kak Sehun membuat kesalku semakin menjadi saja.

"Apaan sih doi-doi an mulu, emang kakak sendiri udah punya doi?" Akhirnya pun aku meluapkan rasa kesalku pada orang yang berstatus seniorku di sini.

"Em, belum sih." Kak Sehun menggaruk tengkuknya yang entah benar-benar gatal atau hanya menahan malunya saja.

Aku mendengus keras. Ya, sangat keras sampai menyerupai banteng yang mengamuk. Dia menanyakan tentang doi namun dia sendiri belum memilikinya. Menyebalkan bukan?

"Emang... Tipe-"

"Kak Jinsoul, masakin Kak Sehun gih. Ngeselin."

"Kalo gue bisa, dari dulu udah gue presto kali."

Ya, memang bukan hanya aku yang merasa kesal dengan tingkah karyawan paling tua ini. Aku, Kak Jinsoul, Kak Dahyun, Kak Eunwoo, terkecuali Kak Doyeon yang entah mengapa tak pernah Kak Sehun ganggu. Apa Kak Doyeon semenyeramkan itu? Oh, atau dia suka pada Kak Doyeon. Ayo kita tanyakan.

"Kak Sehun," panggilku setelah beberapa saat membisu.

"Apa?"

"Kakak... Suka ya sama Kak Doyeon?"

Kak Sehun memekik tak percaya, "Apaan?! Kagak lah!" 

"Tapi kenapa kakak pilih kasih?"

"Maksud?! Kapan gue pilih kasih?!"

0 : 10.000.000Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang