"Cinta monyet". Itulah yang sedang terjadi antara aku dan Yeji.
-Happy Reading-
"Bagus, kalian semua mengerjakan tugas kelompok dengan baik. Walau banyak salah-salah, tapi ibu hargai usaha kalian. Karena waktunya sudah habis, ibu akhiri pelajaran. Selamat siang."
Guru IPA yang tegas nan galak itu akhirnya pergi meninggalkan kelasku.
Jika kau menanyakan bagaimana suasana barusan, sungguh menegangkan. Bu Sungkyung sempat meminta penjelasan dari tugas kelompok kami yang beranggotakan aku, Haechan, Xiaojun, dan Mina. Salahku juga malah mencari rangkuman materi tersebut di internet, sedangkan kelompok lain benar-benar merangkumnya dari buku dan mereka menggunakan bahasa yang mudah dipahami.
Bahasa internet? Huh, sebaku itu. Bahkan aku saja yang menyukai sastra dan cerita tidak akan sebaku apa yang ada di tugas tersebut. Aku yakin kau akan langsung mengantuk saat melihat paragraf pertama.
Aku jadi benci diriku sendiri.
"Udah, jangan tegang lagi. Bu Sungkyung udah keluar kok," ujar Haechan setelah ia menepuk pundakku.
Jujur aku masih khawatir tentang tugas itu. Bukan masalah aku dimarahi bu guru, tapi tentang nilainya. Apalagi murid-murid mengenal Bu Sungkyung sebagai guru pelit nilai. Huh, habislah aku.
"Jaemin-ah,"
Suara halus itu tiba-tiba menyahut namaku. Dia bukan orang asing, lalu aku melihat ke arah yang memanggil.
"Apa? Tumben manggil." Jawabku masih dengan perasaan bingung.
"Emm... Main yuk."
"H-hah?"
"Ish, main! Gak usah pura-pura budeg deh," Mina terkekeh.
Aku mengerjap beberapa kali, "Bukan gitu, aku gak salah denger nih?"
Mina menghela panjang, "Kita main sepedahan sore ini. Aku, Haechan, Xiaojun, sama kamu."
Lantas aku berbalik dan menghadap ke arah teman sebangkuku itu.
"Chan, kamu gak bilang."
"Hehe,"
Anak itu malah cengengesan saat aku protes padanya. Akhirnya aku hanya bisa menghela pendek, mengiyakan ajakan dari Mina.
"Yaudah, nanti-"
"Aku ikut dong,"
Kalimat yang memotong pembicaraan Mina membuatnya melihat ke arah belakangnya. Tak hanya Mina, aku dan Haechan ikut melihat anak perempuan yang ada di sebrang sana. Bahkan ku lihat Xiaojun juga memandang ke arah yang sama.
"Kenapa? Kalian gak seneng aku gabung sama kalian?"
"Gak gitu, Yeji. Kita... Cuma kaget aja. Tiba-tiba kamu minta gitu." Jelas Mina dengan nada yang santai.
"Yaudah, janjian dimana? Jam berapa? Aku punya kok sepedanya." Ceplos Yeji masih dengan wajah andalannya.
"Di lapang atas, jam 3 sore." Jawab Mina singkat.

KAMU SEDANG MEMBACA
0 : 10.000.000
Fanfiction[discontinue for a while] Tuhan itu tidak adil. Begitu katanya. ©bekoberjalan