Hari ini aku kembali diantar jemput oleh Pak Maman karena mobilku belum 'sembuh' juga. Saat melewati koridor, aku melihat anak-anak sedang mengerubutin mading. Aku yang penasaran pun langsung mendekat.
" Wah, acara camping bulanan udah dekat aja nih." kata salah satu mahasiswa.
" Iya, perasaan baru kemarin kita camping,"
" Kita harus persiapkan sesuatu yang berbeda kali ini."
" Betul tuh."
" Yaudah yuk ke kantin dulu, gue laper."
Begitulah pembicaraan beberapa orang mahasiswa di depan mading yang aku dengar. Aku membaca tulisan yang di tempel di mading itu.
" Camping month? " gumamku bingung melihat tulisan disitu.
" Heiiii..." tiba-tiba Jeje dan Heidy muncul dari belakangku.
" Eh, elo, ngagetin aja."
" Emmm...Jadi lo udah baca pengumumannya? " tanya Jeje sambil melirik tulisan yang di tempel di mading.
" Ya ampuunnn...Gue harus memberikan sesuatu yang beda untuk camping month kali ini." kata Heidy dengan suara nyaringnya.
" Ini acara apaan sih? " tanyaku yang masih bingung.
" Jadi setiap bulan kegiatan senat mahasiswa adalah ngadain camping ke puncak. Ya sekedar refreshing lah dari kejenuhan kampus. Lo bisa ikut kan? "
" Oh...Emmm belum tahu sih, gue harus tanya bokap nyokap dulu."
" Yaelah, dasar anak mama. Gitu aja pake nanya segala."
" Ya iyalah gue anak mama, emang anak siapa lagi? "
" Bisa aja ya lo ngelesnya. Hahaha..."
" Hahaha..."
" Minggir, minggir..." tiba-tiba Mexi CS datang dan mendorong anak-anak yang di depan mading, termasuk aku, Jeje dan Heidy.
" Aduh...Eh, biasa aja donk." kata Jeje kesal karena terdorong dari barisan depan.
" Apa lo? Berani lo sama kita? " tanya Jo menantang Jeje.
"Eh, jangan mentang-mentang lo cowok ya lo pikir gue gak berani lawan lo. Ayo sini maju kalo berani. " balas Jeje sambil mwngepalkan kedua tangannya.
" Hmmm...Lo cewek yang berantem sama Angel waktu itu kan di kantin?" kata Jo mengingat-ngingat Jeje.
" Emang kenapa? "
" Wih, lo sih gak bisa dikatain cewek biasa. Tapi cewek gentle. Hahaha..."Jo meledek Jeje.
" Dasar lo ya..." sahut Jeje bersiap menyerang Jo.
" Eh, udah, udah, udah..." leraiku menahan langkah Jeje.
" Minggir, minggir, ada apaan sih? " tiba-tiba Angel CS datang dan mempuruk suasana yang sedang 'panas' itu.
" Oh, lo lagi, lo lagi. Dasar ya lo anak baru gak tahu aturan. Selalu aja cari ribut." kata Angel sambil menatapku sinis.
" Apaan sih lo? " balasku sambil meliriknya.
" Lo pasti godain cowok gue lagi kan? Mexi sayang, kamu diapain sama cewek ini? Pasti dia genit-genitan ya sama kamu? " tanya Angel sok manja sambil merangkul lengan Mexi. Aku melirik rangkulannya itu.
" Apaan sih lo? " balas Mexi aambil melepaskan rangkulan Angel.
" Heh, cewek centil, mending lo nyadar deh kalo cinta lo itu bertepuk sebelah tangan. Dia itu gak pernah suka sama lo. Jadi jangan ngaku-ngaku jadi pacarnya Mexi deh." kata Jeje angkat bicara.
KAMU SEDANG MEMBACA
Gift From God
RomantizmAlexa, seorang gadis berusia 21 tahun, yang harus pindah dari kota Bandung ke Jakarta karena pekerjaan orang tuanya. Kehidupan di Jakarta yang di dalam pikiran Alexa pasti sangat menjenuhkan ternyata benar adanya, apalagi ketika dia bertemu dengan M...