Ayna turun dari mobil digendong oleh Avan, lalu membawa Ayna ke apartnya. Ayna tertidur pulas, mungkin karena kecapean tadi.
Di lift Avan ternyata bertemu dengan Arya, Arya kaget melihat Avan membawa Ayna ke apart.
"weh Ar, duluan ya" ucap Avan kepada Arya lalu buru buru memasuki apartnya.Arya Pov
Arya sedang berada di kamarnya dan memikirkan Ayna yang dibawa oleh Avan.
"kok Ayna dibawa Avan ke apart sih, ngapain coba berduaan " kesal Arya."ah anjirlah" ucap Arya merasa frustasi. Arya menjadi berpikir buruk tentang Ayna, Arya berusaha menyingkirkan pikiran itu.
Lalu ia memutuskan untuk mencari makanan.
saat sedang membeli makanan Arya bertemu dengan 5 lelaki yang sedang bercakap di telpon." van gue udh di bawah, sebentar lagi nyampe, jagain Ayna" ucapnya lalu langsung berjalan setengah berlari ke dalam apart.
"hah.. ga mungkin.. gaa mungkinn arr.. lo gausah mikir macem macem" ucapnya pada dirinya sendiri. Dia mengkhawatirkan Ayna, tetapi tadi Ayna bersama Avan, tidak mungkin dia tiba tiba masuk hanya untuk mengecek keadaan Ayna, memangnya dia siapanya Ayna, pikirnya.
Lalu Arya segera kembali ke apartnya, dan Arya melihat mereka masuk ke sebelah apartnya.
"loh kok mereka masuk kesitu sih" tanya dalam hati. Lalu Arya mendengar teriakan yang sangat besar dari seorang lelaki dari dalamnya.
"AYNAA....." teriaknya sampai terdengar ke telinga Arya.
" hah kenapa tuh? kok ada yg teriak nama Ayna? lah jadi sebelah gue apartnya Avan?" tanya pada dirinya sendiri, Arya kebingungan dan ingin mencari jawabannya.
Lalu Arya ke bawah dan bertanya pada pegawai disana tentang Avan.
Ayna Pov
"emm... kok Ayna disini " ucapnya ketika bangun dan mendapati dirinya terdapat di kamar entah punya siapa.
"Naaa.. Ayna udah banguun? Avan habis dikasih tau ama bang Azra, bang Alden, bang Alvin, bang Alno,sama bang Aland udah dibawah" ucap Avan pelan.
"aynaa gapapa?" tanya Avan khawatir karena Ayna terlihat menahan nyeri."AYNAAAAA...." teriak Aland saat membuka pintu.
" YAAAMPUN KENAPA KAMU BISA KEK GITU, SIAPA YANG BUAT BGINI HAH, KASIH TAU CEPET BIAR GUE BALES AMPE KELUARGANYA GUE BIKIN SENGSARA, KURANG AJAR BANGET DIA BGINIIN KAMU NA, KAMU SAMPE KAYAK GINI YAAMPUN, GATAU AJA GUE SIAPA " Teriak Azra yang membuat semuanya tutup kuping."lohh kalian kok disini? ga sekolah?" tanya Ayna bingung karena ini masih jam sekolah.
"bodo amat udahh ga peduli gue" jawab Aland enteng.
"kita langsung kesini pas Avan bilang kamu sakit" jelas Alno khawatir.
"Manaa na yang sakit, yaampun knapa pipi lo merah kek bekas tamparan, kurang ajar banget yee siapa na yang lakuin ini ke lo naa, naa bilang ke kita na" ucap Alden frustasi melihat keadaan Ayna yang kacau.
" hmm gapapa kak, gausah dibales ya, nanti dia makin begini sama aku" ucap Ayna sambil menunduk.
"Ayna bilang sama ama kita siapa yang lakuin ini?" ucap Alvin memaksa.
"iyaa kita pastiin lo ga bakalan diginiin lagi kok" Ucap Alden.
"Iya naa ngomong" ucap Azra yang penasaran juga.
"Gapapa naa, kita janji gabakal nyakitin dia kok" ucap Alno meyakinkan Ayna.
"emm itu kak.. emm.. namanya kalo gasalah Kak Metha, katanya.. pacarnya kak Aland.." ucap Ayna membuat semua menatap Aland, sedangkan Aland kaget bercampur marah, bisa bisanya dia mengaku kalo dia pacarnya Aland.
"dia marah.. gara gara..aku post foto bareng kak Aland sama kak Alno trus aku tag kak Aland di instagram. Aku udah jelasin iti cuma dare tapi dia malah nampar aku" lanjut Ayna yang kata terakhirnya membuat mereka tersulut emosi.
"gue pastiin dia gabakal berani ke sekolah lagi" ucap Aland dengan nada penekanan di setiap katanya.
"jangan kak, gapapa kok aku, mungkin dia cemburu" ucap Ayna membuat Aland kesal.
"cemburu? kurang ajar, bisa bisanya dia bilang dia pacar gue, jangankan pacaran, ngelirik dia aja gue jijik tau ga" kesal Aland.
"Hmm truss tante Alice tau?" tanya Alno membuat mereka terdiam.
"kak pleasee.. toloong banget jangan kasih tau mama, aku ga tega pasti mama sedih kalo tau" mohon Ayna pada mereka semua.
"hmm yaudah kalo gitu Ayna mau ke rumah sakit apa disini?" tanya Alden.
"disini aja yaa kak" jawab Ayna pelan karena merasa sakit di bibirnya.
"duhh naa, sakit yaa? sini biar gue kompresin" ucap Aland.
" yauda Ayna mau makan apa hmm? biar abang Azra yang ganteng sedunia gada tandingannya ini bikinin" ucap Azra dengan pede.
"nasi goreng + telor ya bang 1" pesan Alno sambil nyengir.
"heh bukan lo suep, oiya no mau lachimolala atau carbonara ga no?" tanya Azra membuat semua ketawa kecuali Ayna yang tidak tahu apa apa.
"Ih bang ah ssst diem" ucap Alno malu.
" baaangg beliin susu pisang doong, masa stoknya Avan abiss" pinta Avan sambil cemberut.
"sini gue beli ke indomaret ama Alden, ada lagi ga yg mau dibeli?" ucap Alvin.
"susu pisang 2 dus sama samyang ya bang " ucap Avan menyengir.
"mau juga samyang bang" pesan Aland juga.
"Ayna mau apa?" tanya Alvin lembut.
"Aynaa mauu lolipopp sama eskrimm" ucap Ayna antusias.
"ih emang kamu bisa makannya? orang luka kamu masih begitu" tanya Alno khawatir nantinya Ayna gabisa makan.
"hmm ohh iyaa yaa.. yaah.. padahal mau" ucap Ayna sedih.
"hmm yaudah Ayna abang bikinin bubur ajaa yaa" ucap Azra sambil mengelus rambut Ayna lalu pergi ke dapur.
Ayna yang melihat interaksi antara 6 bersaudara ini sangat gemas, apalagi saat Avan merengek minta susu pisang, Avan menjadi seperti bayi besar jika sedang bersama abang abangnya.
Dan abang abangnya pun sangat peduli padanya dan Ayna juga, sekarang merasa merasa seperti princess diantara 6 pangeran ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
my possessive brothers
Teen Fiction▪︎ 7 ▪︎ Angka yang selalu mengelilinginya. Memiliki tujuh kakak yang posesif memang harus memiliki tingkat kesabaran yang tinggi. Seperti yang Ayna rasakan sekarang.. yaa, tepatnya setelah ibunya menikah dengan pria yang memiliki tujuh anak lelaki...