Selalu ada hati yang patah dalam sebuah drama cinta
-Anonim-
....
"Lo di sini ngapain, Nada?"
Nada berbalik dan mematung. Dia meneguk salivanya yang tertahan di tenggorokan. Laki-laki di depannya kini menatap dia dengan raut wajah bingung.
Nada mengalihkan tatapannya ke arah lain, berusah menghindari tatapan darinya.
"Hmm ...." Nada berpikir sejenak. "G-gue di sini karena mau jenguk Violla. Tadi dia chat gue."
Mata Agam menyipit dengan telunjuk mengarah ke hadapan wajah Nada. "Are you seriously?"
Nada tertawa kecil. "Yeah, lo kenapa sih kayak nggak percaya gitu?"
Agam menggaruk tengkuknya yang tak gatal. Benar juga, kenapa dia harus bertanya lebih jauh? Mungkin benar yang di katakan Nada bahwa dia sekadar menjenguk Violla.
"Ya lagian lo ngintip-ngintip Violla sama Rafa kayak maling. Jangan-jangan ... lo punya hubungan serius sama Violla?"
Nada menggeleng disertai kekehan. "Lo ngomong apa sih. Gue sama Violla itu cuman sebatas kakak kelas dan adik kelas. Paham lo?"
"Oh," balas Agam sambil membulatkan mulutnya seolah paham.
"Udah lah, gue mau balik. Lo juga ngapain di sini?"
"Gue tungguin Rania tadi. Eh, dia malah pergi. Enggak asih bener tuh anak." Agam mengerucutkan bibirnya.
Nada tersenyum tipis. "Sana kejar. Gue khawatir kalo dia sendirian."
Agam mengangguk dan melengos pergi. Nada di tempatnya bernapas lega. Berapa banyak kebohongan lagi yang harus dia sembunyikan?
Nanti, ketika waktu yang tepat, dia akan berbicara. Dari mulut yang penuh kebohongan ini.
||||
"Ran, besok kita pentas drama nih, lo udah hafal belum dialognya?"
Agam menggunting kardus untuk persiapan bahan-bahan yang akan di gunakan untuk pentas. Keduanya sedang berada di apartemen Rania.
Merasa tak dijawab, Agam menatap Rania yang kini sedang melamun dengan pandangan kosong.
"Ran?"
Rania masih diam. Agam memegang pundak Rania. Membuat dirinya menoleh dengan cepat dengan wajah keterkejutannya.
"Lo kenapa?" Agam membenarkan letak duduknya.
Rania menyampirkan rambutnya ke belakang telinga. Dia melihat potongan kardus yang dibentuk Agam menjadi rumput, lalu diberi warna dengan kertas origami.
KAMU SEDANG MEMBACA
RAFRAN [COMPLETED] ✓
Teen FictionRania kira, ini hidup dia sesungguhnya. Ternyata salah, ada hal lain yang membuat dirinya terguncang. Ia berada di dunia mimpi seseorang dan sialnya dia tak pernah menyadari itu. Bertemu dengan Rafa adalah hal paling buruk dalam takdirnya. Dia jahat...