20. Apa Rafa Masih Marah?

299 77 62
                                    

Selama ini, aku berlindung dalam kalimat "Baik-baik saja."
Nyatanya aku takut

-Anonim-
....

Rania menatap bus yang berjajar di lapangan sekolah

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Rania menatap bus yang berjajar di lapangan sekolah. Ada sekitar sepuluh bus yang akan digunakan untuk pergi ke love camp. Para murid-murid kini sedang di kumpulkan untuk diberikan arahan oleh wali kelas masing-masing.

"Baik anak-anak, ibu akan mengabsen satu per satu. Angkat tangan yang ibu panggil," ujar Bu Zyra berdiri di depan.

Setelah namanya terpanggil, Rania di tempatnya melirik ke arah kelas Rafa. Rafa berdiri sejajar dengan barisan Rania. Hal itu tak luput dari pandangan Rafa.

Rafa pun balas menatap Rania. Namun, tak berselang lama Rania memutuskan kontak matanya dengan Rafa.

"Anak-anak, kita di sana sekitar dua hari. Ada barang yang tertinggal?"

"Tidak, Bu," balas semua murid.

"Ada yang ingin bertanya sebelum kita berangkat?"

"Bu, kita satu bis sama kelas XI IPS 2?" tanya Angga.

"Tentu. Bus kita tidak akan cukup jika tidak disatukan dengan kelas yang lainnya," papar Bu Dewi.

Rania meneguk ludahnya

Berat sekali ujian ini, Tuhan.

Rania pun menoleh ke arah Kania.

"Kania, gue duduk sama lo ya?" pinta Rania berusaha membujuk Kania agar mau duduk dengan dirinya.

"Yahh ... lo telat," tutur Kania dengan raut wajah yang cemberut. "Gue mau duduk sama Vino. Kapan lagi bisa berduaan coba? Gimana kalo lo duduk sama Nada?" sambung Kania memberi usul.

"Hmm ... kalo gitu, nanti deh gue bilang sama Nada," balas Rania yang dibalas anggukan kepala oleh Kania.

"Baik, kita masuk ke bis. Tetap disiplin, mengerti?"

"Mengerti, Bu."

Satu per satu murid-murid mulai memasuki bis. Rania berharap ia bisa duduk dengan Nada atau teman yang lainnya pun tak apa. Asal tidak dengan Rafa.

Rania berjalan di dalam bis untuk mencari teman yang akan menjadi teman sebangkunya. Semuanya tampak terisi, kecuali bangku Nada dan ... Rafa.

Rania pun tersenyum, ia berniat menghampiri Nada, namun belum ada selangkah Rania mendekat, Alfy ada di samping Nada. Bukankah tadi tidak ada Alfy di samping Nada?

RAFRAN [COMPLETED] ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang