Jika kita bertemu di kehidupan selanjutnya, aku harap masih bisa melihat senyum itu
-Anonim-
...."Ran, sweater gue yang warna biru langit di mana?" tanya Raina sambil mengobrak-abrik lemari.
Rania yang sedang memasukan makanan ringan dan minuman ke dalam ranselnya, langsung berbalik dan menghela napas panjang.
"Di belakang pintu, terakhir gue lihat lo taruh di situ."
"Thanks," balasnya.
Raina yang mendengar itu berjalan ke arah belakang pintu dan berhasil menemukan sweater-nya, kemudian ia menuju kamar mandi kembali. Meninggalkan Rania yang menghela napas berat melihat baju yang berantakan.
"Rainaaa! Kenapa lo acak-acak bajunya?!" teriak Rania agar bisa terdengar sampai ke kamar mandi.
"Maaf! Tolong beresin! Gue kalo mandi lama. Jadi, takut nggak sempet," jawab Raina dengan nada kencang.
Dengan terpaksa, Rania membereskannya dengan perasaan dongkol. Siapa yang berulah, siapa yang bertanggung jawab.
Setelahnya, Rania duduk di kursi belajarnya dan membuka ponselnya. Ada sebuah pesan dari Rafa. Dengan cepat tangannya berkelana di atas keyboard.
Bentar lagi gue sampai. Lo udah siap?
Rania
Udah. Tinggal nunggu Raina aja
Oke, sayang
Rania mengerutkan keningnya heran, lalu terdengar kekehan kecil dari mulut Rania. Di detik yang bersamaan, Rafa kembali menambahkan pesan.
Duh, maaf. Keduluan sama keyboard gue yang cukup peka apa yang mau gue ketik
Ia menggelengkan kepalanya bingung dengan tingkah Rafa, tanpa mau membalas lagi.
"Udah selesai mandinya Nyonya, Raina?" ucap Rania penuh penekanan. Sedangkan Raina menyengir tanpa dosa.
"Kapan mereka sampai?" tanya Raina, sambil menyisir rambut lebatnya tanpa mengalihkan pandangannya ke arah cermin.
Baru saja Rania akan berbicara, tetapi sebuah klakson mobil terdengar memasuki telinganya. Dengan cepat, Rania membuka jendelanya dan terlihat teman-temannya yang tengah berkumpul di bawah apartemen.
KAMU SEDANG MEMBACA
RAFRAN [COMPLETED] ✓
JugendliteraturRania kira, ini hidup dia sesungguhnya. Ternyata salah, ada hal lain yang membuat dirinya terguncang. Ia berada di dunia mimpi seseorang dan sialnya dia tak pernah menyadari itu. Bertemu dengan Rafa adalah hal paling buruk dalam takdirnya. Dia jahat...