Berapa banyak senyawa asam yang harus aku leburkan agar dapat melelehkan hatimu?
-Anonim-
....Ulangan hari pertama dimulai hari ini. Para murid berkeliaran di lorong-lorong untuk belajar bersama dengan yang lainnya.
Tapi, tak sedikit pula yang pergi ke kantin. Mengisi perut lebih dahulu, sebelum mengerjakan ulangan bahasa Indonesia yang katanya, soalnya seperti kertas koran.
Rania datang tergesa. Dia datang lima belas menit sebelum ulangan. Alasannya, karena Rania menghindar untuk bertemu Rafa. Tubuhnya juga sedikit panas karena terkena hujan kemarin. Tapi, tetap dia paksakan untuk mengikuti ulangan.
Sambil bersenandung kecil, Rania berjalan mencari ruangan yang akan di tempati. Namun, sepertinya Tuhan ingin mempertemukan dirinya dengan Rafa, lagi.
Rafa mencekal tangan Rania. Tetapi, dengan cepat Rania menepisnya. Lalu, Rania menatap Rafa datar. Rania lihat, muka Rafa pucat seolah tak memiliki semangat.
Seragamnya juga tak dia masukan dengan benar. Sebelum mereka putus, Rania yang selalu memperhatikan penampilan Rafa hingga terlihat rapi. Namun, sekarang tidak.
"Ran," sahut Rafa lirih. Matanya menyorot bahwa ada setitik rindu untuk Rania.
Rania berlaku sama. Dia rindu Rafa, tapi dirinya dengan cepat menepis semua yang bersarang tentang Rafa.
"Ada apa lagi? Ucapan gue yang kemarin belum paham?" balas Rania dengan emosi menggebu.
Rafa menghela napas berat. "Kita belum bener-bener putus, Rania. Itu cuman keputusan sepihak lo aja. Gue nggak mau putus sama lo."
Sekilas, Rania menatap mata Rafa. Murid-murid berbisik, menimbulkan aura gosip di telinga Rania. Sepertinya dia salah memilih tempat.
"Gue bilang kalo kita udah putus!" tekan Rania. "Lo tahu kan alasannya? Apa itu
nggak cukup buat lo benci gue?!"Rafa terdiam. Apa yang diucapkan Rania membuat dadanya sesak. Rania sekadar mencintai uangnya untuk keperluan biaya pengobatannya. Tapi, mencintai dirinya?
"Enggak ada sedikit pun rasa cinta lo buat gue? Lo nggak rasain cinta yang gue kasih ke lo?"
"Cinta dan cinta bikin gue muak dengernya!"
Rania memalingkan wajahnya ke arah lain. Dia tak mau air matanya mengalir tepat di hadapan orang yang pernah dia sayangi, maksudnya hanya dahulu.
"Udah nggak ada lagi, Raf. Coba ngerti dan buat diri lo jauh dari gue!" murka Rania.
Rania berharap mendapat balasan yang sesuai dengan apa yang dia ucapkan.
"Gue nggak bisa," tukas Rafa dengan lirih.
KAMU SEDANG MEMBACA
RAFRAN [COMPLETED] ✓
Teen FictionRania kira, ini hidup dia sesungguhnya. Ternyata salah, ada hal lain yang membuat dirinya terguncang. Ia berada di dunia mimpi seseorang dan sialnya dia tak pernah menyadari itu. Bertemu dengan Rafa adalah hal paling buruk dalam takdirnya. Dia jahat...