Waktu yang membuat aku ingin menghentikannya
-Anonim-
....
Suara ketukan pintu membuat Rania harus bangun dari tempat tidurnya. Dia pun melirik ke arah jam yang baru menunjukan pukul setengah enam pagi. Rania membuka pintu dan terkejut melihat wajah ibunya yang sedang berdiri di hadapannya.
"Ada apa, Bu?" tanyanya, sembari bersandar pada pintu kamarnya. Nyawanya belum terkumpul dengan sempurna.
Elya tersenyum. "Ada Rafa, nungguin kamu.
Sontak mata Rania terbuka lebar. Meresapi pernyataan Elya. "Ngapain dia sepagi ini datang?!"
"Jemput kamu, mungkin," jawab Elya, seraya terkekeh, kemudian berlalu meninggalkan Rania.
Rania pun langsung berlari menuju ruang tamu dan mendapatkan Rafa sedang bermain ponsel.
"Rafa," panggil Rania.
Rafa pun langsung mendongak, lalu memperhatikan Rania dari ujung rambut sampai dengan ujung kaki, begitu saja selama dua menit.
Rania yang merasa diperhatikan langsung memegang rambutnya. Tepat! Rambutnya acak-acakan seperti gembel di jalanan.
"Lo mau pergi ke sekolah kaya gitu?" tutur Rafa.
"Lo mau pergi ke sekolah sepagi ini juga?"
Rania mengerutkan keningnya saat melihat Rafa menggaruk belakang lehernya. Alergi udara dingin, mungkin.
"Sekalian gue mampir. Salah?" balas Rafa dengan santai.
Rania pun memutar bola matanya malas dan langsung pergi meninggalkan Rafa. Sifatnya berubah-ubah, tak pernah terduga.
Setelah rapi dan memakai seragam sekolah, Rania pun menghampiri Elya yang berada di dapur. Rafa duduk di meja makan dan tengah berbincang dengan Anna. Rania ikut bergabung di samping Rafa, lalu mengambil segelas air putih.
"Kalian sarapan dulu. Setelah itu baru pergi ke sekolah," perintah Elya.
"Makasih Tante, tapi Rafa sarapan di sekolah," balas Rafa dengan sopan.
"Kamu sarapan di sini saja. Tante buat sarapan banyak loh."
"Ya sudah kalo gitu Tante," balas Rafa, karena tidak enak bila ia menolak lagi.
KAMU SEDANG MEMBACA
RAFRAN [COMPLETED] ✓
Roman pour AdolescentsRania kira, ini hidup dia sesungguhnya. Ternyata salah, ada hal lain yang membuat dirinya terguncang. Ia berada di dunia mimpi seseorang dan sialnya dia tak pernah menyadari itu. Bertemu dengan Rafa adalah hal paling buruk dalam takdirnya. Dia jahat...