9. Aku Baik-Baik Saja

339 94 32
                                    

Melepaskan butuh lebih banyak keberanian daripada mempertahankan

-Anonim-
....

Rafa berjalan di lorong rumah sakit dengan tergesa-gesa

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Rafa berjalan di lorong rumah sakit dengan tergesa-gesa. Perhatiannya tak lekang dari para pengunjung rumah sakit yang menatapnya penuh kagum.

Sampai di depan pintu ruangan Elya, ia memutar kenop pintu perlahan dan terpampang Rania yang sedang menyuapi Elya.

Lalu, Anna yang masih tidur di sofa. Keduanya pun tersenyum hangat melihat keberadaan Rafa.

"Eh, ada Nak Rafa. Kemari," titah Elya yang diangguki oleh Rafa.

Kaki jenjang Rafa berjalan ke arah brankar Elya. Ia pun langsung menyalimi tangan Elya.

"Tante sudah sehat?" tanya Rafa.

Elya mengangguk. "Tante bersyukur, hari ini sudah boleh pulang," jawab Elya dengan wajah yang berseri-seri.

Elya menoleh ke arah Rania.
"Rania, kamu sudah dapat kontrakan untuk kita tinggal, kan?"

Rania meletakkan mangkuk yang berisi bubur, di nakas sebelah dirinya. Ia menghela napas panjang. "Bel-"

Ucapan Rania terpotong ketika Rafa dengan cepat menyelanya.

"Udah kok, Tante. Maka dari itu, Rafa mau anterin kalian pulang, supaya Tante bisa istirahat di sana," jelas Rafa, melirik ke arah Rania .

Rania tersenyum tipis.

"Ya sudah, Rania kamu bangunkan Anna, kita pulang hari ini," cakap Elya.

Rania pun bergegas membangunkan Anna, namun ia pun berbalik kembali menatap Rafa. Rafa yang merasa di tatap demikian mengangkat alisnya bingung.

"Kenapa?" tanya Rafa

"Lo bolos hari ini?" tanya Rania balik. Raut wajah Elya seketika murung.

"Tapi, nanti gue balik ke sekolah," balas Rafa.

Rania menganggukan kepalanya. "Oke, tunggu sebentar."

Sampai di luar rumah sakit, Rafa pun memesan taksi untuk Anna, Elya, dan Rania sedangkan Rafa mengendarai motornya dan memberitahu arah jalan menuju apartemen miliknya.

Rafa memarkirkan motonya di basement karena belum melihat tanda-tanda kedatangan Rania. Mungkin terjebak macet saat di jalan.

Rafa menunggu di luar apartemen, dua puluh menit kemudian taksi yang di tumpangi oleh Rania tepat berada di depannya. Rania, Anna, dan Elya pun turun, lalu taksi tersebut melaju pergi.

Rania menghampiri Rafa, berbarengan dengan Anna dan Elya di sampingnya.

"Nak, kok kita ke sini?" tanya Elya heran.

RAFRAN [COMPLETED] ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang