19. Bukan gitu, Raf

294 78 56
                                    

Mereka tak tau apa yang kita rasakan, mereka hanya tau apa yang kita tampakkan

-Anonim-
....

Tok! Tok! Tok!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Tok! Tok! Tok!

"Ya, masuk," ucap Bu Indri dari dalam ruangan.

Rania pun membuka kenop pintu dan langsung berjalan ke arah di mana tempat duduk Bu Indri.

Bu Indri pun tersenyum. "Oh, kamu Rania. Silahkan duduk."

Rania pun tersenyum membalas dan langsung duduk di depan Bu Indri.

"Ada apa?" tanya Bu Indri to the point.

"Hmm ... sebelumnya saya mau minta maaf karena saya telat membayar uang SPP selama 2 bulan dan hari ini saya mendapatkan uangnya, maka dari itu saya ingin membayarnya," jelas Rania, sembari menyodorkan lembaran uang.

Bu Indri menatap uang tersebut dengan kerutan di dahinya, "Apa ini?"

"Uang untuk bayar SPP, Bu. Bukannya ibu bilang dua hari lalu jika saya belum membayar?"

"Tunggu sebentar." Bu Indri pun membuka buku yang berada di tumpukan.

Mata Bu Indri menelisik jajaran tabel dalam bukunya. "Kamu sudah membayar uang SPP untuk dua bulan yang kemarin bahkan sudah membayar untuk tiga bulan selanjutnya. Oh, ini ada laporan  bahwa kamu mengikuti acara love camp juga. Apa kamu lupa?"

Rania menatap Bu Indri dengan heran. "Setahu saya, saya belum membayar uang SPP tersebut Bu, bahkan saya tidak akan mengikuti acara love camp itu."

"Saya ingat. Keesokan harinya, sebelum saya pulang, ada seorang murid laki-laki yang membayarnya," jelas Bu indri.

"Kalo boleh tahu, siapa yang membayarnya, Bu?"

"Kalo tidak salah namanya Rafa, kelas sebelas ips dua. Dia bilang kepada saya bahwa uang yang akan kamu bayarkan, kamu titipkan kepada dia karena kamu harus segera pulang. Begitu yang dia bilang."

Batin Rania bertanya-tanya. Untuk apa Rafa membayarkannya?

"Terima kasih atas informasinya, Bu. Kalo begitu saya permisi," cetus Rania, kemudian bangkit dari kursinya dan tak lupa ia mengambil uangnya kembali.

Bu Indri menganggukan kepalanya, "Silahkan."

Setelah keluar dari ruang Bu Indri sebenarnya Rania ingin menemui Rafa untuk meminta penjelasan.

Tapi, bel masuk berbunyi dan pelajaran akan di mulai kembali. Mungkin pulang sekolah ia akan menemuinya.

||||

"Baik anak-anak, angkat tangan yang akan mengikuti acara love camp!" perintah Bu Zyra yang langsung dilakukan oleh semua murid-murid.

Seluruh murid mengangkat tangannya, kecuali Rania. Ia merasa bingung apakah harus ikut atau tidak.

RAFRAN [COMPLETED] ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang