Halo readers jadi ini cerita baru dengan suasana yang baru, semoga kalian suka^^ jangan lupa vote ya biar semangat nulisnya
Selamat membaca
"APA?!"
Hanbin dan Jiwon terkejut karena pernyataanmu yang baru saja kamu lontarkan kepada mereka.
"Ayah dua hari yang lalu bilang, dan ini hari terakhir aku di rumah sama kalian. Selama aku disana kalian jangan nakal nakal loh?"
"Gak bakal nakal kok kak santai aja iya gak won?" -Hanbin
"Iya tuh, tenang aja anak baik kita ini. Eh-eh ngomong ngomong, pangerannya ganteng nggak sih? Ah pasti masih gantengan Jiwon donk daripada pangerannya hahahahahhaaa!!" -Jiwon
"Apasih kalian jangan kayak gitu, gimana kalau prajurit kerajaan ada yang denger ini bahaya loh kalian nanti kepalanya di keeeekkkk..." (sambil memperagakan leher yang di penggal)
"Kakak jangan gitu donk, Jiwon jadi takut nihh.." -Jiwon
"Hanbin nggak ikutan wleee Jiwon salahh.." -Hanbin
"Permisi Nona, saya utusan dari kerajaan siap mengantarkan anda ke istana sekarang."
Kamu seketika terkejut bersama kedua adikmu itu.
"Tapi apakah bisa nanti sore saja ke istananya?"
"Tidak bisa Nona, Yang Mulia menyuruh saya membawa Nona hari ini." -Prajurit
"Tapi aku ingin-"
"Nggak apa-apa kak, kakak pergi aja ke istana." -Hanbin
"Iya kak, nanti juga kita bakal ketemu kakak lagi kok.." -JiwonKamu tersenyum lalu memeluk kedua adikmu dengan penuh kasih sayang, sedikit air matamu menggenang di kelopak matamu. Setelah itu kamu akan membereskan barang-barangmu tetapi di tahan oleh prajurit kerajaan.
"Nona tidak perlu mengemas barang karena pakaian sudah disediakan oleh kerajaan." -Prajurit
"Tapi saya ingin mengambil sebuah barang saja , saya akan segera kembali."
Kamu buru-buru masuk kerumahmu dan mengambil buku harianmu yang sangat tebal, itu berisikan kegitanmu bersama adik-adikmu dirumah dan juga mengenang ibumu yang sudah lama tiada. Kamu langsung keluar dan kembali berpamitan ke kedua adikmu dan pergi menuju kerajaan.
###
"Yang Mulia tidak salah memilih pasangan untuk Pangeran?"
Ayahmu sedang berbicara dengan Raja tentang pernikahanmu bersama Pangeran nanti, Raja berpikir sejenak dan kembali meminum teh nya.
"Aku mengenal y/n sama sepertimu, dari kecil dia sangat baik dan ceria. Mungkin dia bisa mengubah sifat anakku yang dingin menjadi sedikit lebih hangat. Kau tahu? banyak wanita yang akhirnya menyerah karena tidak tahan dengan sifat anakku, semoga saja y/n kuat menghadapi anakku. Youngbae jangan khawatir aku jamin anakmu baik-baik saja." -Raja
Ayahmu mengangguk dan menghela napas tak percaya sebentar lagi kamu bukan berada di genggamannya namun di genggaman Pangeran yang akan menjadi suamimu."Satu hal lagi Yang Mulia, kenapa tidak wanita lain saja selain anakku?" -Youngbae
"Sudah kubilang yang lain cepat menyerah dengan sikap anakku, hanya tersisa anakmu yang belum disandingkan dengan anakku." -Raja"Rasanya tidak mungkin anakku akan menikahi keluarga kerajaan." -Youngbae
"Tak ada yang tahu takdir masing-masing. Mungkin saja dibalik orang yang biasa saja akan menjadi orang yang luar biasa. Andai Ibu Suri tidak mendesakku untuk menikahkan dia mungkin aku tidak akan menjodohkan anakmu dengan anakku. Aku sudah menyuruh anakmu hari ini datang ke kerajaan. Aku akan membawanya mengelilingi istana dan memperkenalkan dirinya ke seluruh pelayan yang ada di kerajaan ini." -Raja

KAMU SEDANG MEMBACA
The King Of My Heart [END]
FanfictionDinikahkan dengan Pangeran yang penuh dengan rumor aneh dan rahasia, semua wanita tidak tahan dengan sikapnya, hanya mengurung diri dikamar dan menulis puisi, tatapannya dingin dan suaranya yang berat. Apakah y/n mampu merubah semua sikap kelamnya...