14

8 1 0
                                        

"i-iya, J-junhoe tidak sengaja menjatuhkan bukunya ke kolam, j-jadi apa yang harus aku lakukan.." -Junhoe

"Minta maaf padanya." -Raja

"S-sudah, dia sudah memaafkanku t-tapi.. bagaimana agar dia mau kembali padaku?" -Junhoe

"Kau ganti saja bukunya dengan yang lebih baik, kamu kan suka nulis puisi nah dihalaman pertamanya kamu buat puisi khusus buat dia dan permohonan maaf kamu bener-bener tulus buat dia, gitu aja kok susah." -Raja

Betul apa kata Raja, kenapa ide seperti itu tidak terlintas di otaknya Pangeran?

"Terimakasih ayah!" -Junhoe

Pangeran langsung cerah kembali dan pergi ke kamarnya lagi, lalu mengambil kertas dan mulai sibuk dengan kertasnya dalam membuat puisi untukmu.

###

Sore pun tiba, ayahmu pulang dan disambut hangat oleh kalian, kamu sudah memasak makanan untuk makan malam ini,tapi hanya untuk ayahmu kalian bertiga hanya makan sup saja. Setelah makan ayahmu mempersiapkan ritual untuk ibumu. Disetiap ritual kamu menangis karena merindukannya sangat-sangat rindu lebih dari apapun. Setelah melaksanakan semua ritual, kamu langsung menyiapkan api untuk membakar ubi bersama

"Andai kakan membeli ikan tadi, kita bisa membakar ikan disini.." -Jiwon

"Itu kan uangku bukan uangmu."

"Besok saja kita bakar ikan.." -Hanbin

"Nah masih ada besok kan? Kita besok saja membakarnya."

"Ayah ayo kita bakar rumah eh maksudku ubi bersama." -Jiwon

"Jiwon, jiwonn.." -Youngbae

Ayahmu langsung ikut membakar ubi bersama, kalian bercerita bersama dan tertawa bersama mungkin akan lengkap jika ibumu hadir diantara kalian semua.

"Jadi bagaimana keadaanmu dengan Pangeran?" -Youngbae

"Baik-baik saja.."

"kakak pasti sudah tidur bersama Pangerann.." -Jiwon

"kami kan sudah menikah! Tidak ada hal apapun, hanya tidur, tidur bersebelahan."

"Berciuman?" -Hanbin

"Yak! Sudah jangan bicarakan yang tidak-tidak!"

"Kami kan sudah 17 tahun menuju 18." -Jiwon

"Tetap saja tidak baik!"

"Kakak kapan punya anak?" -Hanbin

"Arghh ayolah nanti juga aku memiliki anak.. ayo makan!"

Kamu sudah tidak tahan oleh pertanyaan yang dilontarkan oleh kedua adikmu. Kamu memakan ubi yang sudah matang dengan santai.

"Sebentar aku bawa teh nya dulu.." -Jiwon

Setelah memakan ubi kamu langsung mengambil teh yang dibawakan oleh Jiwon, ayahmu duluan masuk karena tidak kuat dengan dingin dimalam hari, kamu menggelarkan tikar lalu bersantai sambil memandang langit yang malam.

"Kakak nggak ada masalah sama Pangeran kan?" -Jiwon

"E-enggak.. emang kenapa?"

"Cuma ngerasa aja kakak lagi ada masalah sama Pangeran.." -Jiwon

Kamu menghela napas berat dan mengunyah kembali ubi bakar milikmu.

"Sebenarnya memang sedang ada masalah dengannya.."

Kamu merasa masalah ini harus dibicarakan dengan adik-adik mu, jika hanya diam saja kamu mungkin tak akan mendapatkan jalan keluar dari masalah ini dan juga kamu mungkin takkan kembali ke istana.

"Sudah kuduga, kakak pasti sedang ada masalah, datang tanpa Pangeran dan juga melamun disepanjang perjalanan kita dipasar." -Jiwon

"Katakan saja apa masalahnya kak.." -Hanbin

Kamu mulai membicarakan semua kejadian kemarin, dan juga mengatakan kamu terluka saat pulang dari Villa Kerajaan. Kedua adikmu terkejut mendengar bahwa kamu terluka dan juga tentang buku itu.

"Tidak apa-apa kak.. mungkin sudah takdir buku itu tenggelam, itu kan tidak sengaja walau itu peninggalan ibu kakak masih ingat kan semua kenangan bersama ibu dulu? Kakak bisa menulisnya lagi dibuku baru, kita tidak mempermasalahkan buku itu kak, yang terpenting kenangan kita semua masih tersimpan dengan baik dihati.." -Jiwon

"Aaaa kalian udah dewasa ternyataaa.."

Kamu memeluk erat kedua adikmu dan dibalas pelukamu oleh mereka.

"Tapi aku ngerasa bersalah karena udah marahin dia malah ngusir dia.."

"Yaa kakak minta maaf aja, sekalian kasih sesuatu sebagai tanda permintaan maaf kakak ke Pangeran selesai." -Jiwon

"Iya juga sih, tapi apa yang harus aku kasih?"

"Barang atau nggak.." -Jiwon

"Tubuh kakak upss!" -Hanbin

"Hanbinnn!!!!"

Kamu memukul kepala Hanbin sehingga membuat Jiwon tertawa sangat kencang.

"Jiwonnn ini sudah malammm.." -Youngbae

Semua langsung senyap setelah suara ayahmu keluar.

"Jadi kita besok ke pasar lagi?"

"Kakak yang bayarrr!!!" -Hanbin, Jiwon

"Iyaa tapi kita jangan lama-lama disana oke? Kakak mau mancing kan katanya besok malem mau bakar ikann.."

"Ayooo! Udah lama kita nggak mancing." -Hanbin

"Okeee ayo sekarang kita tidurrrr..."

Kamu langsung banggun dan berlari ke kamar sementara adikmu harus memadamkan api dan memindahkan cangkir teh ditambah menggulung tikar, setelah itu langsung masuk kedalam kamar. Kamu merebahkan tubuhmu ke kasur lamamu rasanya nyaman setelah berhari-hari tidak di rumahmu ini, kamu mengganti baju karena baju yang kamu pakai bau asap lalu mencuci muka dan mulai tidur.

Bersambung...

The King Of My Heart [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang