4

12 5 0
                                    

Kamu tersenyum lalu kembali membaca buku dengan fokus. Sementara Pangeran akhirnya kembali ke kamarnya dan diam di depan kamarnya sambil melemparkan batu batu kecil ke kolam.

***


"Lihatlah. Tuan Putri bahkan membuat alasan untuk menutupi kejadian semalam hanya agar dia tidak ingin menjadi kesialan bagi Yang Mulia. Tetapi Yang Mulia tetap saja tidak memperdulikannya." -Kasim

"Diamlah. Aku tahu dia baik." -Junhoe

"Maka berterima kasihlah karenanya Yang Mulia tidak dimarahi oleh Raja dan Ratu. Bisa-bisa penobatan Pangeran Mahkota tidak akan terjadi." -Kasim

"Akh iyaiya! Nanti aku berterimakasih kepadanya. Sekarang diamlah." -Junhoe

###

Waktu sudah siang menjelang sore, kamu masih saja di perpustakaan sudah menghabiskan tiga buku bacaan hingga sesuatu yang tak disangka-sangka pun terjadi. Pangeran datang menyusulmu dan menyuruh para dayangmu untuk pergi dan tersisalah kalian berdua.

"Terimakasih." Junhoe (lalu duduk di dekatmu)

"Terimakasih untuk apa?"

"Saat sarapan tadi." -Junhoe

"Ah, iya sama-sama."

"Sebagai hadiahnya kau harus tidur di kamarku." -Junhoe

"H-hah? Itu hadiah atau perintah?"

"Dua-duanya." -Junhoe

"A-eum, baiklah. Aku akan ke kamarmu nanti."

"Baiklah, aku pergi." -Junhoe


Singkat padat namun berkesan bagimu, suaranya yang berat membuatmu sedikit merinding mendengarnya. Kamu setelah merasa lelah membaca akhirnya kamu kembali ke kamarmu bersama para dayangmu.

"Wah apa yang tadi Pangeran bicarakan kepada Tuan Putri?" -Sana

"Aku akan tidur di kamarnya."

"HAH?!" -Jieun Sana

"B-b-benarkah? Ya ampunn sebuah keajaiban ini!" -Sana

"hah, hanya tidur berdua apanya yang istimewa?"

"Tidak istimewa tidur dengan seorang Pangeran yang sekaligus suami Tuan Putri?" -Jieun

"Istimewa itu ketika kita bersama dengan orang yang kita cintai tahu."

"Nanti juga aku yakin kalian saling mencintai karena membutuhkan keturunan." -Sana


Kalian tertawa terbahak-bahak hingga akhirnya kamu mandi dan mempersiapkan diri untuk ke kamar Pangeran. Sementara di kamar Pangeran..

"Wah?! Tuan Putri akan kesini?! BAGUS SEKALI! Nah seharusnya seperti itu. Bukan seperti kemarin." -Kasim

"Ah iyaiya, pergilah siapkan air untuk aku mandi." -Junhoe
"Baik!!" -Kasim

Dengan perasaan bahagia kasim menyiapkan air mawar untuk Pangeran mandi. Harumnya yaitu bunga mawar, baginya bunga mawar itu melambangkan keindahan, mewah dan sexy dan dia termasuk dalam semuanya. Setelah Pangeran rapih, kamu akhirnya sampai di depan kamar Pangeran, jantungmu berdegup tidak karuan dan mengingat kejadian kemarin tapi akhirnya kamu memberanikan diri.

"Yang Mulia. Tuan Putri sudah datang.." -Kasim

"Masuklah." -Junhoe

Kamu dipersilahkan masuk oleh kasim, seperti biasa Pangeran duduk di kasurnya sambil menatapmu biasa, bukan ketidaksukaan atau tatapan dingin. Mungkin karena sebagai tanda terima kasih dia merubah dirinya menjadi tidak terlihat menyeramkan atau membuatmu tidak nyaman.

The King Of My Heart [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang