Kamu sudah rapih dengan pakaianmu lalu berjalan menuju kamar Pangeran, masih seperti kemarin jantungmu selalu berdebar-debar entah rasa takut atau rasa suka sepertinya keduanya menjadi satu di hatimu, setelah dipersilahkan masuk tanganmu ditarik oleh Pangeran ke halaman samping kamarnya.
"Y-yang Mulia selalu saja membuatku terkejut.."
"Jangan panggil aku dengan sebutan seperti itu jika kita sedang berdua." -Junhoe
"B-baik!"
Kalian duduk dibawah pohon sambil menatap langit-langit malam yang saat ini terlihat indah, kamu tersenyum sambil melihat ke atas langit. Sementara Pangeran hanya memperhatikanmu dari dekat.
"Besok kita akan bulan madu." -Junhoe
Kamu seketika terkejut mendengar perkataan Pangeran tadi, rasanya menjadi canggung dekat dengannya.
"A-aku tidak salah dengar bukan?"
"Itu perintah ayahku. Ayolah hanya seminggu saja." -Junhoe
"A-eum..anu.. huhh baiklah, aku hanya bisa ikut saja.""Dan kau harus menjadi guruku selama disana." -Junhoe
"H-hah? Aku harus mengajarimu apa?"
"Ajari aku agar menjadi pria yang lebih baik. Memiliki karakter yang menyenangkan dan tidak menakutkan bagi orang lain." -Junhoe
"Yang Mulia ingin berubah?"
"Junhoe." -Junhoe
"A-iya Junhoe. Bisa saya akan mengajarimu semuanya."
"Bisakah tidak berbicara formal jika kita berdua, aku tidak nyaman mendengarnya." -Junhoe
"T-tapi saya tidak terbiasa."
"Biasakanlah mulai sekarang." -Junhoe
"B-baiklah. S-aku akan berusaha."
"Apa yang kau inginkan selama disana nanti?" -Junhoe
"Jalan-jalan , makan, membaca buku, bermain air, menatap langit malam seperti ini kalau y-kamu?"
"Hmmm, aku. Membuat keturunan." -Junhoe
"EH?!"
"Kenapa?" -Junhoe
"T-tidak tidak, tidak apa-apa."
Mukamu seketika memerah, beruntunglah karena sudah malam dan mukamu tidak terlalu kelihatan dengan jelas, Pangeran hanya mengeluarkan smirk andalannya.
"Kau tidak mau keturunan?" -Junhoe
"T-tentu saja mau! S-sudahlah jangan dibicarakan lagi."
"Tapi ini harus dibicarakan y/n." -Junhoe
"Ayolah apanya yang harus dibicarakan Junhoe?"
"Kau ingin memiliki anak berapa dariku?" -Junhoe
Kamu membeku dan kembali gugup, ayolah siapa yang tidak canggung membicarakan seperti itu dengan orang yang baru kenal sebentar, agak menyeramkan dan penuh dengan misteri.
"A-aku ingin... d-dua. S-satu laki-laki dan satu lagi p-perempuan."
"Ah, baiklah. Ingin membuatnya sekarang?" -Junhoe
Kamu langsung bangkit dan menjauh dari Pangeran. Sungguh tidak sehat jika berada di dekat Pangeran lama-lama"Aku belum siap!"
"Hahahahaa!!! Baiklah baik.. jika kau siap mari kita buat. Masuklah udaranya semakin dingin, besok kita akan b u l a n m a d u bukan?" -Junhoe
"Huhhh.. aku duluan."
KAMU SEDANG MEMBACA
The King Of My Heart [END]
FanfictionDinikahkan dengan Pangeran yang penuh dengan rumor aneh dan rahasia, semua wanita tidak tahan dengan sikapnya, hanya mengurung diri dikamar dan menulis puisi, tatapannya dingin dan suaranya yang berat. Apakah y/n mampu merubah semua sikap kelamnya...