18

6 2 0
                                        

Sudah berbulan bulan berlalu. Kamu selalu merasakan hal aneh pada tubuhmu, salah satunya adalah lemas, kamu sedang duduk di kasur pun tiba-tiba pusing dan kembali tiduran, tapi untungnya tabib kerajaan mengobati sakitmu ini dan sekarang walau suka pusing tapi tidak separah dulu.

Setiap siang kamu pasti duduk didepan teras kamar Pangeran dan menulis apa saja lalu diperlihatkan kepada Pangeran ataupun kamu selalu menggambar seperti menggambar bunga di halaman, kadang kamu suka kembali ke kamarmu lalu di jemput oleh Pangeran untuk kembali ke kamarnya. Semakin lama Pangeran bersikap posesif padamu setelah kamu mengalami lemas dan pusing.

“Y/n!” –Junhoe

Kamu terkejut  hampir saja kamu akan memukul Pangeran, sementara Pangeran hanya terkekeh melihat kamu terkejut seperti tadi.

“Junhoeee...”

“Apaaaa..” –Junhoe

Pangeran selalu menenggelamkan wajahnya ke lehermu kadang suka menggigit lehermu katanya sih gemes, kamu mengusap punggungnya supaya merasa rileks, bayangkan saja seharian ia sibuk menyelesaikan masalah kerajaan, berpikir panjang untuk mengambil sebuah keputusan dan menerima resikonya, itu sangat memberatkan.

“Kau lelah? Ingin tidur?”

“Ngmm tidakkk aku ingin seperti ini..” –Junhoe

Lihat! Kini Pangeran seperti anak kecil didepanmu, sangat manja. Bilangnya tidak tapi tak lama kemudian Pangeran sudah tertidur pulas di pundakmu. Kamu berusaha untuk berdiri dan membawa tubuh besar Pangeran dan menidurkannya ke kasur. Tiba-tiba saja perutmu sakit saat kamu berjalan keluar sehingga kasim menolongmu untuk berjalan.

“Tuan Putri sudah makan siang?” –Kasim

“B-belum hehe..”

“Kalau begitu saya akan membawakan makanan untuk Tuan Putri ya?” –Kasim

“T-tidak usah aku punya dayang..”

“Baiklah nanti aku akan menyuruh mereka membawakan makanan untukmu..” –Kasim

Kamu tersenyum melihat kasim yang begitu khawatir kepadamu, yaa seisi istana merasa khawatir padamu setelah kamu sakit kemarin kemarin. Setelah sampai ke kamarmu kasim menuntunmu untuk duduk, setelah itu kasim menyuruh kedua dayangmu untuk membawakan makanan.

Entah perasaanmu menunggu makanannya lama sekali, hingga saat kamu hampir tertidur di meja para dayangmu datang membawa makanan. Tapi kamu begitu tidak suka melihat makanannya.

“Apa tidak ada makanan lain?”

“Tidak ada, Tuan Putri makan ini saja ya?” –Jieun

“Tidak mau! Rasanya jijik aku melihatnya! Ganti yang lain!”

Para dayangmu begitu terkejut, tidak biasanya kamu bersikap seperti itu.

“Tapi Tuan—“ –Sana

“Cepat ganti atau aku tidak makan!”

“B-baik Tuan Putri..” –Sana Jieun

Mereka berdua buru-buru mengambil makanan tadi dan pergi ke dapur. Kamu berbaring diatas kasur tiba-tiba perutmu rasanya bergejolak dan ingin mengeluarkan isi perutmu, kamu langsung bangun dan keluar kamar sambil menahan mulutmu, kamu berlari saat itu dayangmu baru saja sampai dari dapur ikut terkejut. Kamu mencari lahan tanaman yang ada celah dan kamu mulai membuang isi perutmu hingga kamu terduduk lemas.

“Tuan Putri!” –Sana Jieun

Mereka berdua langsung membawamu ke kamar dan membaringkanmu ke kasur, Sana langsung berlari keluar kamar untuk memanggil tabib dan Pangeran. Kamu benar-benar lemas saat ini hingga membuka matapun kamu tidak kuat. Pangeran yang masih setengah sadar langsung buru-buru masuk dan memelukmu erat.

The King Of My Heart [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang