3|16-Pengakuan Sana

139 25 1
                                    

Wonwoo pun akhinya sampai di Kafe.
Setelah memarkir motor ia melihat sekeliling.

Gak ada apa apa kok.. udahlah yang penting masuk dulu Wonwoo menatap layar Hpnya tetapi telepon nya sudah terputus.

Ck! Sialan Wonwoo berlari membuka pintu Kafe.

Dikunci?!

"San! Buka San!" Wonwoo mengetuk terus pintu Kafe.

AISH GIMANA INI?
Wonwoo mencoba menelepon Sana kembapi tapi tak diangkat.

aduh gimana ini? Gua masuk lewat mana? Telepon Jungkook aja deh Wonwoo pun segera menelepon Jungkook.











"Yobseo?"

"Kook! Lo ada kunci Kafe gak? Kirimin kesini.. si Sana nangis didalem dan gue gabisa masuk" Tanya Wonwoo tanpa berbasa basi

"Sana nangis? Kenapa dia?" Tanya Jungkook tak Paham.

"Gue juga gak tau! Dia nelepon gue ketakutan gitu" jelas Wonwoo

"Gue gapunya kunci Kafe! Lu pikir gua bossnya apa? Coba lewat dapur sebelah kiri wo.. disana pintunya rusak jadi kayanya lu bisa masuk lewat situ.."

"Oke gua coba.. btw Kook ini kayanya ada hubungannya sama yang lu ceritain itu ya?" Tanya Wonwoo

"Tunggu dia jelasin aja.. gue titip sana.. moga dia baik-baik aja"

Jungkook memutuskan Telepon nya.

Aish Napa sih? Kenapa gue gak boleh tau langsung?

Wonwoo tanpa basa basi langsung menuju pintu dapur di sebelah kiri.



















Wonwoo berhasil masuk lewat pintu dapur segera ia membuka pintu dapur yang terhubung ke kasir.

"Sana ..?" Wonwoo membuka pelan pelan pintu tersebut tetapi..

"PERGI GAK?!" Sana menodongkan gelas kaca pada Wonwoo.

"WOI SAN.. INI AKU! WONWOO" Wonwoo reflek mengangkat tangan.

Setelah Sana menatap Wonwoo dan mengatur nafasnya ia terjatuh duduk, gelas kaca itu pun retak karena terbanting.

Sana menghapus air matanya yang bercucuran.

Wonwoo shock, tetapi ia langsung sadar dan tanpa basa-basi memeluk Sana.

"Heh kamu kenapa? Diganggu siapa?" Tanya Wonwoo.

Sana masih diam.

Wonwoo melepas pelukannya dan mengambil air putih di dapur lalu memberikannya pada Sana agar tenang.















Setelah Sana mulai tenang..

"Hah.. makasih Wonwoo.. maaf Sana ganggu Wonwoo lagi istirahat" Sana memegang dahinya.

"Gapapa San.. yang penting kamu selamat gapapa.. emang sebenernya ada apa?" Tanya Wonwoo sambil menatap Sana khawatir.

"A-aku bakal ceritain kenapa aku sampai ketakutan gini tapi jangan marah ke Sana ya?" Sana berkata takut-takut.

"Lah kenapa Aku harus marah?" Tanya Wonwoo bingung

"Ini ngomongin mantan soalnya" kata Sana gugup.

Wonwoo menarik nafas berat. "Aku gak bakal marah lah! Apalagi ini bukan soal kamu bangga-banggain mantan mu, ini soal kamu diapain sama dia kan?" Tanya Wonwoo sambil tersenyum kecil.

"Sana selama ini takut sama mantannya Sana itu" jelas Sana.

"Dia sering sakitin Sana, main fisik, Sana kewarung sendiri aja masa gaboleh?" Lanjutnya.

"Posesif! Sana pernah cuman ngobrol berdua sama Jungkook disana ada Nayeon Eonnie juga padahal.. tapi Sana dipukul berkali-kali sampai masuk Rumah Sakit" Sana melanjutkan lagi.

Wonwoo masih diam mendengarkan.

"Habis itu Sana tetep sayang sama dia bodoh banget ya? Terus Setelah Sana dirawat di Rumah Sakit beberapa hari dia hilang gitu aja.. kata tetangganya dia kabur ke tempat asalnya" jelas Sana.

"Sana udah sering dipukulin gitu tapi yang terakhir itu udah keterlaluan.. Tapi sana Masih Sayang waktu itu, karena Sana tau kalau Sana pergi atau putusin dia pasti bakal dipukulin" Sana masih melanjutkan.

"Jadi sekarang sebenerya kamu belum putus sama dia?" Tanya Wonwoo dengan nada berat.

Sana menatap Wonwoo takut, karena takutnya Wonwoo marah apalagi ketahuan kalau sebenarnya Sana belum putus.

"I-iya" Sana menunduk.

"Gue gak marah kok San.. lagipula Lo gak putus gara-gara takut di siksa lebih parah kan? Terus lu sekarang maunya gimana?" Tanya Wonwoo.

Sana menatap Wonwoo dalam hatinya berkata,

Dia ada rasa kesalnya, dia biasanya aku-kamu atau Wonwoo-Sana.. ini jadi Gue-Lo lagi kaya dulu

"Pengennya Sana putusin.. tapi masih takut kejadian itu.." kata Sana pelan.

Bersambung...

Asik ngegantung HAHAHAHAH

You Are My Reason  [✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang