18. Giggle love

36 10 0
                                    


Hari ini, Vanda hanya makan sedikit, alhasil perutnya keroncongan terancam menderita asam lambung.

Setelah jam pulang, kelas mereka harus berlatih paduan suara untuk tampil di panggung acara perpisahan. Namun, kebanyakan murid kabur ke kantin hingga Bu Winda menyusul dengan wajah marah. Vanda juga ingin kabur, tetapi hari ini jadwal piketnya.

Bu Winda, wali kelas sekaligus guru Bahasa Indonesia, memiliki ciri khas unik dalam mengajar, selain parfumnya yang menyengat. Dari meja guru sampai tempat duduk Vanda yang berada di belakang, parfumnya bisa tercium.

Murid-murid masih ribut meski telat satu jam, Bu Winda malah diam saja. Vanda menatap ke luar jendela, ingin segera pulang, sepertinya akan hujan.

"Mengajar kalian seperti menarik kambing ke sungai."

Kelas mendadak hening begitu suara Bu Winda yang dalam terdengar.

Berpikir.

Wah ... apa kami disamakan dengan kambing? Memang guru mereka wangi sekali, tetapi bukan berarti bau mereka seperti kambing, kan? Apalagi Bu Winda mengajar setelah jam olahraga.

Bu Winda melanjutkan, "Kambing tidak tahu kalau niat orang menariknya itu baik, biar para kambing tidak bau lagi. Tapi yang namanya kambing, tetap tidak mau masuk ke air."

Ah! Jadi itu artinya. Dasar guru Bahasa Indonesia, menyampaikan teguran saja pakai peribahasa. Murid-murid tertawa dan latihan bernyanyi dimulai dengan latihan vokal. Sudah satu jam berlatih, Bu Winda menyudahi latihan hari ini, raut mukanya pusing, kerudung merahnya sampai miring.

"Kalau James Bond kodenya 007, kalau kalian 116."

Kelas hening lagi.

Bu Winda menyebutkan, "Do do la alias dodol."

Kami semua tertawa.

Setelah suara hampir serak, Vanda dan Arial pulang bersama, sepanjang perjalanan membicarakan guru mereka, sesekali meledek, dan menghafal lirik lagu. Di depan gerbang Ronald berdiri dengan tubuh gemetar.

Arial langsung menghampiri. Seragam Ronald basah sampai tasnya, kehujanan. Lumpur menempel di sepatu, celananya sobek.

Telunjuk Vanda menusuk perut buncit sepupunya. "Kamu kenapa?"

Mata Ronald merah. "Aku nggak mau pulang."

Vanda like as PandaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang