Ada yang bilang kalau jatuh itu 'sakitnya gak seberapa, tapi malunya itu lho' dan itu benar banget karena sekarang Riana ngerasain, udah jatuh tapi gak dibantuin .... malah diliatin aja pula.
Riana masih dalam posisi yang sama. Dia gak berani bangun karena saking malunya, sedangkan Raphael masih memegang lengan baju seragam Riana dengan wajah datarnya.
'Gak apa-apa...'
Tangan kirinya menopang tubuhnya di tanah dan tangan kanannya yang lengan bajunya masih dipegang oleh Raphael digunakan Riana untuk memegang tangan Raphael agar Riana bisa berdiri.
Setelah berdiri Riana pun melepaskan pegangannya pada tangan Raphael, tapi Raphael masih memegang lengan seragamnya. Lutut kiri Riana sedikit tergores dan berdarah---mungkin karena permukaan tanah yang kasar, tapi Riana gak menghiraukannya.
Riana melepaskan pegangan Raphael pada lengan seragamnya setelah itu berbalik, mengambil tasnya, dan lari secepat mungkin.
'Sialan, aku malu!!'
Setelah Riana menghilangkan di belokan jalan barulah satu dari malaikat itu buka suara.
"Kenapa dia lari?" tanya Uriel bingung.
"Entahlah, mungkin dia ada urusan mendesak." jawab Gabriel. "Omong-omong kenapa kau memanggil kami..., Raphael..?" tanyanya.
"Tidak ada, hanya .... untuk memastikan sesuatu." jawab Raphael dengan tampang datarnya. "Aku harus pergi--"
Gabriel menyahuti, "Aku juga harus kembali, masih banyak dokumen yang belum aku selesaikan."
Gabriel dan Uriel pun berdiri dari kursi, mereka membuka sayap dan langsung melesat terbang.
Setelah Gabriel dan Uriel pergi, barulah Raphael berjalan pergi dari sana dengan sesuatu dipikirannya.
-Raphael pov-
'Ternyata memang ada sesuatu pada gadis itu....'
Raphael berjalan santai, namun banyak spekulasi memenuhi otaknya.
'Awalnya kupikir dia hanya gadis biasa yang tidak sengaja bertemu Gabriel, tapi....'
Raphael lalu mulai mengingat saat ia melihat Gabriel bersama Riana ditempat itu dan lainnya yang melibatkan Riana.
****
'Huh...'
Raphael berdiri di salah satu atap rumah. Lalu tanpa sengaja dia melihat sosok yang sangat dikenalnya.
'Gabriel?'
Ya, sosok itu tak lain adalah Gabriel satu dari Archangel rekan Raphael.
Apa yang dilakukan Gabriel yang notabene malaikat sibuk di bumi?Namun, Raphael melihat seorang gadis yang terduduk ditanah sambil menggerutu. Terlihat sekali bahwa dia sedang kesal campur malu.
Lalu tak lama gadis itu berdiri sambil membersihkan seragamnya dan mengambil plastik berisi sesuatu.
"Eeh .... maaf ya .... om." katanya.
'Om..? Aku ingin tertawa tapi tidak bisa.'
Raphael masih melihat kejadian itu dengan wajah super datarnya.
"Oh, kau tidak apa-apa kan? Apakah ada yang sakit?" Gabriel akhirnya bertanya pada gadis itu.
"Gak ada om, gak ada yang sakit kok. Sekali lagi maaf ya, om." setelahnya gadis itu langsung pergi
Setelah dia menghilang di belokan jalan barulah aku menghampiri Gabriel.
"Gabriel .... apa yang kau lakukan disini?" tanyaku.
KAMU SEDANG MEMBACA
Enter the Webtoon |Aegis Orta| 「1」✓
Fanfiction[Selesai direvisi] Adriana Agatha Alexander---kerap dipanggil Riana, seorang gadis SMA yang entah kenapa bisa masuk ke universe Webtoon, padahal seingatnya dia hanya mencoba untuk tidur setelah menyelesaikan tugas sekolah, tapi bangun-bangun sudah d...