Part 13

1.5K 261 25
                                    

Cip~ Cip~

"Jadi .... Val belum kembali ke rumah dari kemarin? Dia pergi kemana, ya?" tanya seorang perempuan berambut gelap yang tak lain adalah Eva.

"Aku juga gak tau, dia kan bukan anak kecil, gak usah dipikirin...." jawab pemuda berambut kelabu yang adalah Orias.

"Memangnya kalian gak khawatir? Sekarang kan musim hujan, kalau dia lama-lama diluar bisa sakit nanti...." kata Eva.

"Eva, sebenarnya kalau mau mencari dia sih gampang, aku dulu punya alat pelacak nya, tapi .... alatku dihancurkan oleh satu idiot tukang pukul, jadi gak bisa deh...." balas pemuda berambut biru dengan sesuatu yang berbulu(?) di bahunya, Crocell.

"Kamu mau kepalamu pecah lagi?" sahut Orias kesal dan menghampiri Crocell.

"Eva, mungkin .... Val sedang bertemu temannya. Bisa jadi ia menginap di rumah teman kemarin malam...." kata pemuda yang sedang mencuci piring, Marc.

Eva mengangguk. "Wah iya juga, ya .... yang seperti Val mungkin temannya banyak...."

'Teman....' pikir Orias yang masih menarik kerah baju Crocell.

Lalu ingatan tentang Val yang tak ingin memberitahukan tentang keberadaan nya muncul dibenak Orias.

-Flahback on-

"Orias .... kalau kamu ketemu lagi dengan dua temanku itu, bilang aja kamu gak tau apa-apa tentangku...." kata Val.

"Kenapa? Mereka tampaknya benar-benar ingin bertemu denganmu lho...." balasnya.

"Aku .... sudah gak pantas bertemu mereka lagi...."

-Flashback off-

'Apa dia .... berubah pikiran?' pikirnya lagi sambil mencekik Crocell.

"Orias! Crocell ga napas tuh!!"

______________

Disinilah Riana, duduk sendirian di bangku taman sambil mengobati kakinya yang terluka akibat jatuh tadi, well cuma lututnya yang luka.

'Ck, bgst lu thor.'

Selesai mengobati kakinya, Riana segera pergi dari taman itu.
Tujuannya sekarang bukanlah pulang ke rumah, tapi ke perpustakaan yang terletak tak jauh dari taman itu.

Riana gak sekolah thor? Dah telat juga, kalau kata Riana mah sekalian aja bolos.

Hanya berjalan sebentar, Riana akhirnya sampai di perpustakaan yang lumayan besar dan agak ramai.
Riana langsung saja masuk dan mengambil sebuah buku dengan judul End. Buku itu lumayan tebal dengan 700 halaman.

Setelah itu dia duduk di sebuah meja yang berada di pojok dekat jendela dan dengan tenang membaca bukunya. Berjam-jam Riana membaca buku itu, membaca dengan teliti setiap kata yang tertulis di buku itu.

Saat hendak membalik halaman terakhir, tanpa sengaja matanya menangkap sosok seorang pria yang duduk tepat di bangku depannya.

Dan sekali lagi Riana merasa pernah melihatnya, tapi dimana?

Dari ciri-cirinya juga begitu familiar dengan rambut putih dan mata biru + pupil putih dan pakainya pun kek orang kantoran dilapisi jubah(?) berwarna biru.

'Dia gak kepanasan ya pake jubah gitu? Omong-omong dia mirip kayak om itu deh, saudaraan kali ya .... eh, tapikan om itu malaikat .... jangan-jangan dia juga malaikat lagi!
Masa sih .... gak mungkin deh.'

Enter the Webtoon |Aegis Orta| 「1」✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang