Chap 2

2.5K 173 2
                                    

•••

🔞 🔞 🔞

"Nghhh...ahhhh..." Jimin mendesah kenikmatan, diperlakukan sekaligus begini memang tidak pernah gagal membuat Jimin merasa nikmat.

Jungkook sibuk memasukkan miliknya di dalam anal Jimin lalu menghentakkannya sangat dalam sampai mengenai titik spot Jimin lalu tangan sebelahnya mengocok penis mungil Jimin seolah ingin menyiksa pria manis itu dengan kenikmatan tiada tara.

Sedangkan Taehyung sibuk memasukkan batang panjang miliknya ke dalam mulut Jimin, menyuruh pria manis itu untuk mengulum dan mengocoknya hingga Taehyung merasa kenikmatan yang dihasilkan dari mulut pria manis itu. Jimin sendiri tidak berhenti memelintir putingnya sendiri sambil tangan yang satunya iya pakai untuk mengocok batang besar milik Taehyung karna mulutnya saja tak cukup untuk mengulum penis besar dan panjang milik Taehyung. Ia ingin mendesah lebih keras, tapi hal itu selalu berakhir dengan dirinya tersedak ukuran milik Taehyung yang sangat besar di mulutnya.

"Yeaah...bitchh...uhhh...yeaahh..." Jungkook mendesah tak karuan membuat Jimin semakin bersemangat meliukkan tubuhnya. Desahan itu juga mempengaruhi kecepatan Jimin untuk semakin mempercepat kuluman penis Taehyung di dalam mulutnya.

"Aahhhh.... yes bitch you awesome!" Desah Jungkook ketika pria itu berhasil mendapat puncaknya lebih dulu, bersamaan dengan keluarnya sperma Taehyung di dalam mulut pria manis itu. Jimin menelannya hingga habis tak tersisa sedangkan Taehyung masih dengan keadaan telanjang berjalan menuju sofa dan duduk disana. Pria itu mengambil segelas wine dan meneguknya habis. Mungkin cairannya sudah keluar banyak, tapi dia belum puas sama sekali. Buktinya penis pria itu kembali berdiri tegak.

Jungkook segera mengeluarkan miliknya dari tubuh Jimin, pria itu membuka kondom yang sedari tadi membungkus miliknya. Kondom itu pasti dipenuhi dengan cairannya, Jungkook langsung memakai kembali celananya dan merapikan pakaiannya yang berhambur kemana-mana.

Sial. Pria itu tidak memberi kepuasaan untuk Jimin sama sekali, pria manis itu belum mencapai puncaknya.

Jungkook mengambil dompet, mengeluarkan beberapa lembar uang dan mengipas-ngipasnya di depan anal Jimin sebelum mengecup bibir plum pria manis itu. Jimin mengerang dirinya belum puas dan membutuhkan sesuatu yang lebih lebih dari itu.

"Ini uangmu." Jungkook tersenyum miring, lubangmu adalah yang paling sempit dari setiap wanita yang pernah kucicipi, dan...kau sangat cantik,"

Jungkook berdiri dan kembali mengenakan dasinya, pria itu berdehem sebentar.

"Aku masih mau melanjutkannya denganmu kalau saja tunangan sialanku tidak menelpon ku terus menerus." Ucap Jungkook lalu menunduk sedikit, mengelus bokong sexy Jimin.


"Aku mencintai lubangmu sayang. Lain kali kita main lagi ya. Kau dan aku, hanya berdua." Jungkook menekankan kata berdua di akhir kalimatnya dan melirik Taehyung yang  sedang menatap kedua orang di depannya datar.


"Hari ini kau bertugas untuk melayani Taehyung sampai pagi. Aku yakin pria itu tidak akan pulang kerumah malam ini." Ucap Jungkook menurunkan volume bicaranya dan berbisik.

"Istrinya lebih tepatnya suaminya lebih mementingkan anaknya dari pada Taehyung. Dia stress tidak bisa melampiaskan hasratnya pada istrinya yang telah ia nikahi." Ucap Jungkook lagi sambil terkekeh pelan.


"Kau tahu apa yang harus kau lakukan kan, pria cantik binalku?"

Jimin menampilkan smirknya.


"Tentu."




Begitu pintu ruangan tertutup, tatapan Jimin yang tadinya mengikuti setiap inci pergerakkan Jungkook langsung tertuju pada pria tampan yaitu Taehyung yang terlihat sedang sibuk dengan pikirannya sendiri. Pria itu duduk di atas sofa beludru merah menyala yang menimbulkan kesan seksi pada pria itu.

Mata Taehyung terpejam, entah apa yang pria itu pikirkan sekarang. Tubuhnya telanjang bulat memperlihatkan tubuh tegap dan menunjukkan otot-otot perut yang tersusun sempurna semakin menambah keseksian ditubuh pria itu. Dan jangan lupa penis pria itu yang masih berdiri tegak, seolah menantang Jimin untuk merasakannya.

Well, mungkin ini akan menjadi malam yang panjang.

Jimin berdehem, pria manis itu beranjak dari tempatnya dan mengambil tempat duduk tepat dihadapan Taehyung. Sebuah single sofa beludru berwarna merah menyala. Jimin duduk dengan sangat anggun dalam keadaan naked, pria manis itu mengangkat paha kirinya untuk menimpa paha kanannya.


"Jadi Taehyung-ssi..." Ucap Jimin memulai percakapan dengan suara menggodanya, membuat Taehyung membuka matanya perlahan dan menatap namja manis itu.

"Kau ingin di puaskan dengan cara apa?" Tanya Jimin akhirnya.

Taehyung hanya diam tanpa reaksi meskipun penis pria itu tetap saja bertahan pada posisi semula yaitu masih tegang.

Ohh, sungguh Jimin jadi tidak tega melihatnya.

Pria manis itu dengan nakal berdiri dari tempat duduknya, meliukkan badannya seolah pria manis itu ular yang tengah mengejar mangsanya. Jimin mengambil posisi tepat di hadapan Taehyung, berdiri dihadapan pria itu sehingga wajah Taehyung tepat berada di hadapan perutnya, Jimin dengan jelas merasakan hembusan nafas panas milik Taehyung.

Perlahan tapi pasti Jimin mulai berjongkok di hadapan Taehyung. Pria manis itu menempatkan dirinya berada di depan penis besar dan panjang milik Taehyung yang tegang. Dan mulai menyentuhnya dengan nakal, Jimin bisa merasakan kejantanan pria itu berkedut minta dipuaskan.

"Lubangku sangat gatal, bisakah sekarang kumasukkan, Taehyung-ssi?" Jimin tersenyum menggoda.

"Mulut?? Atau.." Ucap Jimin menjedah kalimatnya seolah memancing Taehyung untuk menjawab godaannya tapi, itu tak kunjung datang. Taehyung hanya diam dan terus memperhatikan setiap inci tubuh telanjang Jimin, seolah tengah mengagumi tubuh indah pria manis itu yang berada tepat di hadapannya.

Keterdiaman Taehyung membuat Jimin kesal, hingga ia langsung mengarahkan penis Taehyung ke dalam liang hangat analnya. Tapi belum sempat penis itu masuk sempurna, Taehyung langsung mengeluarkannya. Pria itu terengah seolah telah melakukan kegiatan ekstrim.

"Pakai bajumu." Ucap Taehyung datar.

Satu kata itu membuat pria manis itu bingung. Tugasnya adalah memuaskan pelanggan dan dibayar, tapi pria itu membayar tanpa merasa puas? Tapi pertanyaan itu segera terjawab karena Taehyung melanjutkan perkataannya.

"Kita ke apartemenku."

Ternyata pria kelewat tampan itu lebih nakal dari pada dirinya. Jimin lalu tersenyum miring sambil bangkit dari posisinya tadi, ia lalu menunduk dan mempertemukan bibirnya dan bibir tipis Taehyung lalu melumatnya dan melepaskannya. Terakhir dia menjilat bibir bawah Taehyung lalu mengedipkan sebelah matanya.

"Kau juga sangat nakal Taehyung-ssi."



































Thanks for voment😘😊💜🌈

The Dancer [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang