•••
Sebulan telah berlalu semenjak Jimin resmi menjadi simpanan Taehyung. Pria itu memperlakukannya selayaknya seorang ratu. Pria itu memberikan apapun yang Jimin inginkan, sudah tak terhitung berapa banyak barang branded yang harganya tergolong fantastis berada dalam genggaman Jimin sekarang. Dan Jimin hanya mendapatkannya dengan cara mendesah saja, melayani Taehyung hingga pria itu merasa puas setiap harinya.
Meskipun Taehyung tidak selalu pulang setiap malam ke apartmentnya untuk menemani Jimin. Karena kenyataannya pria itu masih memiliki istri, Jimin dan Taehyung selalu saja mengambil kesempatan yang ada untuk saling memuaskan setiap hari.
"Halo sayang, kenapa babyy?" Tanya Taehyung.
Pria itu kini memakai panggilan-panggilan manis padanya sekarang. Seolah Jimin lah istri sahnya.
"Apakah kau tidak akan bermalam malam ini di apartmen? Aku kangen tidur bersama dan ingin memelukmu." Pinta Jimin dengan nada manja.
"Tentu aku akan datang babyy." Balas Taehyung penuh semangat.
"Aku akan mampir ke mall dulu untuk membelikanmu pakaian dan dalaman seksi untukmu. Ingin warna apa? Ucapnya lagi.
"Umm... warna yang terang menyala sepertinya bagus untuk merayakan hari berbahagia ini." Jimin terkekeh kecil.
"Ngomong-ngomong, bagaimana dengan tarian kecil nanti malam?" Ucap Jimin lagi.
"Kau harus menggodaku malam ini sayang, hari ini akan menjadi malam yang sangat panas untuk kita."
"Tentu saja."
"Kalau begitu kirimi aku foto kesukaanku."
Bip
Jimin langsung menutup sambungan dan 2 menit kemudian, sebuah pesan masuk ke ponsel Taehyung. Kiriman gambar dari Jimin.
Anggap Jimin naked yah...hehe
•
Saat ini Jimin tengah bersiap dengan pakaian dan dalaman yang sangat seksi berwarna merah menyala yang baru saja Taehyung berikan padanya. Tak lupa Jimin memoleskan sedikit blush on pada kedua pipinya agar membuat wajahnya semakin merona dan tidak terlalu polos, serta menambahkan lipstik dior kesayangannya dan menyemprotkan parfum coco mademoiselle chanel pada leher dan pergelangan tangan bagian dalamnya.
Setelah dirasa sempurna, Jimin akhirnya keluar dari wardrobe di kamar apartemen Taehyung menuju ruang tamu, tempat dimana Taehyung tengah menanti-nanti kedatangannya.
"Sexy!" Puji Taehyung ketika melihat Jimin berdiri di hadapannya.
"Come here babyy." Suruh Taehyung sambil menepuk pahanya, menyuruh pria cantik itu untuk duduk di atasnya.
"Duduklah membelakangiku." Ucap Taehyung.
Jimin mengikuti perintah Taehyung layaknya seorang murid melaksanakan perintah gurunya. Sangat penurut.
Jimin menduduki paha Taehyung, lebih tepatnya menduduki kejantanan pria itu yang telah ereksi.
"Mmhh...my sexy bitch..." Racau Taehyung sambil sibuk mengelus rambut Jimin dan menyingkirkan perlahan rambut pria manis itu yang mulai agak panjang ke depan.
"Perfect." Gumam Taehyung, sekarang ia bisa melihat dengan leluasa punggung Jimin yang terbuka. Taehyung mengelus punggung pria manis itu dengan lembut hingga membuat intensitas gesekan bokong Jimin pada kejantanan Taehyung semakin menjadi-jadi.
"Tunggu." Ucap Taehyung ketika tangan Jimin bergerak ingin membuka pakaiannya sendiri.
"Menarilah denganku sebentar sayang." Ucap Taehyung.
"Dengan senang hati, dadyy," Balas Jimin menggoda seraya berdiri dari pangkuan Taehyung.
Taehyung beranjak dari sofa yang di dudukinya menuju speaker bluetooth yang terletak diatas meja tv dan menekan tombol on. Lagu lemme get that mengalun indah di sepenjuru apartment pria itu. Ketukan demi ketukan yang terdengar seakan memaksa kedua insan itu untuk segera memulai pergumulan nikmat mereka.
Jimin memulai tariannya, meliukkan tubuhnya tanpa malu. Seakan telah terbiasa akan pekerjaannya yang satu itu. Sesekali, pakaiannya yang menjuntai itu terbuka kian lebar terkena angin pendingin ruangan yang tiba-tiba terasa panas untuk mereka berdua.
Boy i love the way you come
And make me feel the things you do for me,
You knoe your love is real.Taehyung mulai menghampiri Jimin, seolah tidak tahan lagi jika harus melihat Jimim menari sendirian lebih lama lagi.
"Jimin." Bisik Taehyung tepat disamping telinga Jimin.
"Mmhh..." Sahut Jimin dengan desahan.
Kini jemari-jemari lentik pria manis itu bergerak membuka kancing demi kancing kemeja yang tengah dikenakan Taehyung.
"I know there's no love beetween us." Ujar Jimin tiba-tiba ketika seluruh kancing kemeja Taehyung sudah terlepas.
"Membahas lagu ini, huh?" Balas Taehyung, kali ini tangannya tidak tinggal diam membantu Jimin membuka resleting celana bahan yang masih melekat pada tubuhnya.
"Jangan ge-er. Aku hanya menyukai beatnya. Bukan liriknya."
"Aku tahu."
"Kau ingat posisimu kan, Jimin?" Ucap Taehyung.
"Tentu. Jalang simpananmu selama tiga bulan. Bukankah begitu?"
Entah mengapa kenyataan itu membuat hati kecil pria manis itu sedikit nyeri. Seumur hidupnya sebagai jalang, Jimin tidak pernah membawa perasaan untuk ikut campur dalam pekerjaannya. Dia selalu profesional dan tidak pernah kecewa. Dia selalu mengerjakan pekerjaannya dengan baik. Tapi apa bedanya dengan Taehyung? Pria itu seakan mengacaukan pendiriannya, memecah fokusnya, memangkas profesionalismenya. Membuatnya membenci kenyataan bahwa sebenarnya dia hanyalah seorang jalang di mata Taehyung, tidak lebih.
"Tentu saja. Kau adalah jalangku dan selamanya akan begitu." Tangan Taehyung sekarang mulai bergerak membuka pakaian dan dalaman Jimin hingga akhirnya mereka berdua full naked.
"Tapi waktumu hanya tersisa dua bulan lagi baby." Ucap Taehyung.
Jimin tidak mau mendengar kenyataan yang membuatnya kesal lebih lama lagi. Jimin akhirnya mendorong Taehyung ke sofa hingga pria itu terlentang di atasnya dan Jimin dengan sangat menggodanya, mencium bibir Taehyung liar hingga mereka kehabisan nafas. Tak berhenti disana, Jimin pun menjilat dada bidang milik pria itu, sesekali mengecupnya, hingga terus turun menuju kejantanan milik Taehyung yang telah berdiri tegak di bawah sana.
Setidaknya Jimin bisa mendapatkan kepuasan dari pria itu, meskipun ia tak sanggup bersaing untuk mendapatkan hati pria itu.
Thanks for voment😊😘💜🌈
KAMU SEDANG MEMBACA
The Dancer [END]
FanfictionAbout Jimin and his choices... Mature content 18+ Bxb Park Jimin Kim Taehyung Jeon Jungkook