Chap 10

1.7K 116 0
                                    

•••

Malam ini, Jimin sendirian di apartemen Taehyung. Pria itu berkata padanya bahwa ia tidak akan datang menemuinya dalam tiga hari kedepan, karena pria itu akan sibuk dengan keluarganya. Termasuk dengan makan malam keluarganya.

Maka dari itu, Taehyung memberi kelonggaran kepada Jimin untuk menikmati waktu sendirinya diluar dengan syarat harus tetap tidur di apartemen Taehyung. Pria itu juga menyerahkan sebuah kartu kredit unlimited miliknya yang bisa Jimin gunakan untuk memanjakan dirinya sendiri di luar nanti.

Rencana Jimin selama tiga hari kedepan tidaklah banyak, karena ia sama sekali tidak memiliki keluarga ataupun teman yang harus ia kunjungi dalam waktu luang ini. Sebenarnya, Jimin ingin bertemu Baekhyun, pria itu sudah dia anggap seperti kakaknya sendiri. Baekhyun adalah satu-satunya orang yang menerima baik kehadiran Jimin tanpa embel-embel seorang simpanan atau pun seorang jalang. Atau mungkin karena Baekhyun sendiri adalah seorang jalang. Tapi, Jimin tidak peduli. Hanya Baekhyun, satu-satunya orang yang memandangnya dengan tulus.

Namun, rencana bertemu Baekhyun tidak bisa ia lakukan, karena Baekhyun pasti sibuk melayani klien-kliennya di dalam Club tempat mereka bekerja. Dan Jimin tidak akan mau kesana dan bertemu ataupun berpapasan dengan Seulgi. Entah mengapa, Jimin enggan bertemu dengan Seulgi, setidaknya tidak untuk saat ini.

Sebuah notifikasi tiba-tiba muncul dari ponsel Jimin, membuat ia buru-buru melihat isi pesan itu. Sebuah nomor tak di kenal. Tapi, isi pesan itu sepenuhnya menyita perhatian Jimin.

Unknown number
Hi, Jimin. Aku Jungkook. Remember?

Jimin
Oh, tentu aku ingat. Ada apa, Jungkook?

Unknown number
Bagus. Sekarang, save dulu nomorku ini di kontakmu.

Jimin mengernyitkan dahinya bingung. Tapi tak urung melakukan perintah pria itu untuk menyimpan nomornya.

Jimin
Kenapa memangnya?

Jungkook
Aku ingin bertemu denganmu.

Jimin
Untuk apa?

Jungkook
Apakah kau ada acara besok? Kalau tidak ada, bagaimana dengan bertemu di Starbucks dalam mall dekat apartemen Taehyung?

Jimin kembali dibuat bingung oleh pesan itu. Tapi belum sempat Jimin mengetikkan sebuah balasan, pesan lain kembali muncul.

Jungkook
Aku akan menunggumu disana pukul 2 siang. Aku tidak tahu kau akan datang atau tidak. Tapi semoga kau menyempatkan diri untuk datang, karena aku pastikan kau tidak akan menyesal jika datang kesana. Aku jamin itu.

Jimin menghela nafasnya. Tidak berniat untuk membalas pesan terakhir dari pria itu sama sekali. Hanya ingin menikmati pemandangan di depannya sambil sesekali merasakan hawa dingin penyejuk ruangan yang menusuk kulitnya. Jimin termenung sesaat sebelum akhirnya memutuskan untuk datang menemui Jungkook.

'Sekalian jalan-jalan.' Pikirnya.



Jimin dapat melihat Jungkook yang tengah melambaikan tangan padanya sambil tersenyum tampan dari balik jendela cafe. Pria itu sudah lebih dulu datang, terlihat dari segelas kopi yang berada di atas meja.

"Ingin pesan apa?" Tanya Jungkook langsung ketika Jimin berada di dekat pria itu. Ia memberikan sebuah kartu kredit yang sama seperti milik Taehyung. Bahkan, ketika Jimin belum sempat duduk di kursinya.

The Dancer [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang