•••
"Ada apa?" Tanya Taehyung begitu mengangkat ponselnya yang tak kunjung berhenti berdering.
"Selamat pagi, Pak Taehyung. Maaf mengganggu, tapi ini sudah jam 10 pagi dan anda memiliki jadwal rapat dengan Pimpinan Kim satu jam lagi." Ucap Sekretaris Taehyung.
Taehyung berdecak dan mulai menegakkan tubuhnya pada sandaran kasur sehingga membuat Jimin sedikit menggeliat dalam rangkulannya. Pria cantik itu terlihat menyipitkan matanya akibat silaunya cahaya matahari yang menembus lewat celah tirai tipis kamar itu.
Ya, pria mungil itu baru saja bangun dari tidur nyenyaknya setelah malam panas penuh gairah mereka.
Ah, sial Taehyung telah melupakan rapat dengan Pimpinan Kim. Ayah kandungnya yang sangat perfeksionis itu.
"Oh oke, saya akan tiba di kantor 30 menit dari sekarang." Ucap Taehyung memberi tahu. Jemarinya terangkat mengelus rambut milik Jimin yang kini tengah merangkulkan tangannya pada pinggang Taehyung.
"Oh iya, tolong siapkan secangkir Americano di atas meja saya ya." Lanjut Taehyung pada Hwasa, sekretarisnya.
"Baik, Pak."
Setelah itu Taehyung memutuskan sambungan panggilan itu.
"Selamat pagi." Ucap Jimin sambil tersenyum begitu Taehyung menaruh kembali ponselnya ke atas nakas di samping ranjang mereka.
"Hmm." Taehyung mengecup bibir Jimin atas balasan sapaan Jimin. Tapi ketika Taehyung hendak menjauh, tangan Jimin justru terangkat dan menarik wajah Taehyung untuk kembali mendekat, sebelum akhirnya mencium bibir pria itu dengan lumatan.
Mereka kembali bercumbu dengan penuh gairah seolah tak ada lagi hari esok. Saling melumat dan saling bertujar saliva. Selimut yang tadinya masih membalut tubuh mereka, kini terpaksa tergeletak begitu saja di atas dinginnya lantai marmer apartment Taehyung.
"Uhhmm...cukup, Tae. Bukannya kamu ada rapat?" Ucap Jimin berusaha menjauhkan tubuh panas mereka. Karena kini tubuh naked mereka saling menempel menggoda dan saling menggesek seolah mencari kenikmatan.
Akibat malam panas dan melelahkan mereka kemarin, Taehyung dan Jimin akhirnya tertidur dengan keadaan telanjang.
Taehyung dengan pasrah menjauhkan tubuhnya dari simpanannya itu. Meskipun pagi ini ia belum merasa puas. Tapi terlambat dalam rapat dengan pimpinan bukanlah hal bagus.
"Kalau begitu..." Taehyung mengecup kedua puting Jimin secara bergantian hingga membuat pria manis itu mendesah tertahan.
"Kita lanjutkan malam ini." Lanjut Taehyung.
"Tapi bukannya istrimu mencarimu? Kau sudah tidak pulang dua malam." Ucap Jimin.
"Jadi kau tidak menginginkannya, huh?" Tanya Taehyung.
"Bukan seperti itu." Kini Jimin menatap kedua manik mata pria itu dan mengecup sekilas bibirnya.
"Aku cuma merasa tidak enak saja sama istrimu, Taehyung." Ucap Jimin.
"Kau bahkan belum pernah bertemu dengannya, Jimin."
"Benar. Tapi aku hanya merasa tidak enak saja." Ucap Jimin.
"Astaga, Jimin."
"Jim kau bersikap seolah kau ini pria baik-baik. Tapi nyatanya justru kau adalah pemeran antagonisnya, Jimin." Ucap Taehyung.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Dancer [END]
FanfictionAbout Jimin and his choices... Mature content 18+ Bxb Park Jimin Kim Taehyung Jeon Jungkook