Chap 4

2.3K 140 3
                                    

•••


🔞 🔞 🔞

Sinar matahari mengintip malu-malu dari celah tipis tirai apartmen Taehyung, membuat sepasang mata yang awalnya terpejam perlahan terbuka. Taehyung dapat merasakan nafas hangat seseorang di atas dada bidangnya.

Jimin.

Pria manis yang baru saja resmi menjadi simpanannya selama 3 bulan ke depan tengah tertidur dengan nyenyak di atas dada bidang Taehyung selayaknya bayi dalam gendongan ibunya. Seolah pria nakal dan menggoda kemarin bukanlah Jimin saat dia tertidur seperi sekarang. Tubuh naked mereka terbungkus oleh selimut hangat berwarna abu-abu. Selimut yang telah berkali-kali di pakai Taehyung untuk banyak wanita dan pria pihak bawah simpanannya, entah Jimin yang keberapa kalinya.

Taehyung tersenyum seraya memejamkan matanya. Hanya ingin menikmati moment dengan mencium wangi tubuh Jimin yang berada di dalam dekapannya dan membiarkan hangatnya sinar matahari serta selimut abu-abunya menembus kulitnya, hingga Taehyung dapat merasakan pria manis itu tiba-tiba bergerak menggeliat dalam dekapannya.

Pria manis itu baru saja bangun dari tidurnya.

Jimin mengerjapkan matanya dan pemandangan pertama yang ada di depannya adalah dada bidang pria yang memberikannya status sebagai pria simpanan.

Diam-diam pria manis itu tersenyum tak menyadari bahwa Taehyung tengah membuka matanya dan terus menatap Jimin intens.

Ini bukan pertama kalinya bagi Jimin menjadi simpanan suami orang. Meskipun menyadari bahwa apa yang ia lakukan salah, Jimin tetap menyukainya. Rasa bangga itu selalu terbit di hati kecilnya setiap kali ada pria beristri yang bersedia menjadikannya simpanan, memabukkannya dan membuat kepalanya berdenyut sehingga ingin meledak dari tempatnya. Rasanya bagai terbang ke awan dan dua kali lipat lebih menyenangkan bercinta dengan pria yang memiliki status beristri. Menurutnnya sangat menantang, menyenangkan, dan lebih menggairahkan.

"Kenapa kau tersenyum, babyy?"

Kalimat tanya itu membuyarkan Jimin dari lamunannya, pria manis itu sedikit menatap Taehyung. Lantas senyum seksi nan menggoda itu menghiasi bibirnya kembali.

"Tidak apa-apa." Balas Jimin seraya menjilat lembut puting Taehyung dan menggigitnya kecil.

"Hmmhh..." Gumam Taehyung sambil menarik rambut Jimin pelan dengan tangannya.

"Aku harus bekerja, tapi kita bisa melakukannya...."

"Sepuluh menit?" Tanya Jimin sambil menaikkan sebelah alisnya.

"Untuk menghemat waktu kita bisa melakukannya di kamar mandi." Ucap Taehyung, lantas mengangkat Jimin langsung ke dalam gendongannya.

"Oohh...yaa...ohh hmmmhh yass...ahh..." Desah Jimin terus menerus ketika kejantanan Taehyung terus saja menghujam pusat tubuh pria manis itu tanpa henti di bawah guyuran air dingin shower.

"Yahh...hmmhh...Taehyungghh hmhh..." Desah Jimin terus menerus.

"Sebut namaku lagi...babyy. Teruslah mendesahkan namaku." Bisik Taehyung seduktif sambil menggigit kecil telinga pria manis yang tengah mendesahkan namanya terus menerus. Membuat Jimin tidak tahan dengan kenikmatan yang dilakukan oleh pria yang tengah memghujam lubangnya dengan keras.

"Yesshh...hmmhhh...Tae...Taehhyunnghhh...pleasehh fasterhh...aku hampir...nghh..."

Erangan panjang yang penuh kenikmatan itu disambut geraman halus dari Taehyung ketika keduanya merasakan gelombang klimaks menerpa mereka. Jimin merasa tubuhnya lemas dan bergetar ketika banyaknya cairan hasil Taehyung mengalir terus menerus dari lubang ke selangkangannya tanpa henti. Sedangkan pria itu tetap saja membenamkan kejantanannya tanpa berniat untuk mengeluarkannya dari dalam lubang sempit kesukaannya, sambil membiarkan dinginnya air shower mengalir membasahi tubuh mereka dan membawa sisa hasil hubungan mereka terbawa air.

The Dancer [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang