🍁5

175K 6.3K 151
                                    

Happy Reading!


Zayn terus mengayunkan tubuhnya tanpa henti walau Deby tidak sadarkan diri. Entah sudah berapa lama ia melakukannya namun yang jelas saat ini jarum jam sudah menunjuk ke angka satu.

Zayn menghujam semakin kuat saat dirasa ia akan keluar lagi.

"Enghh_"

Tiba-tiba terdengar lenguhan dari bibir Deby membuat Zayn menghentikan gerakannya.

Zayn menunduk mensejajarkan wajahnya dengan wajah Deby.

"ahh" Desah Deby dengan mata yang perlahan terbuka.

Deby melotot saat ia melihat wajah tuan Zayn dihadapannya. Repleks Deby mendorong tubuh tuan Zayn dengan kedua tangannya dan hampir berteriak namun Zayn langsung membungkam bibir Deby dengan ciuman.

"Emmm hhhh" Lenguh Deby karena bibirnya dicium dengan liar oleh  tuan Zayn sedang kedua tangannya ditekan di atas kepala.

Plok

Plok

Plok

"Anghhhhh" Deby melotot dengan tubuh yang bergetar saat tubuh bagian bawahnya dihujam begitu kuat.

Zayn melepas ciumannya lalu membungkam bibir Deby dengan telapak tangannya kemudian menggerakkan tubuh bagian bawahnya dengan brutal. Ia hampir mencapai pelepasannya.

Zayn menghujam beberapa kali dengan kuat, hingga.

"Arrhhh" Desah Zayn saat ia mencapai pelepasannya. Dan Zayn tahu Deby juga, terlihat jika tubuh gadis itu bergetar hebat di bawahnya.

Zayn melepas bekapannya lalu memisahkan diri dari tubuh Deby. Zayn turun dari tempat tidur lalu memakai pakaiannya.

"Hiks hiks"

Zayn melirik Deby yang menangis dengan tubuh yang bergetar. Ada sedikit rasa tak tega namun semua itu ia tepis jauh-jauh. Toh pada akhirnya ia akan bertanggung jawab dengan menikahi Deby.

"Jangan menangis!" Ucap Zayn dingin lalu mengambil pakaian Deby yang berserakan di lantai.

"hiks hiks"

Zayn menghela napas lalu mendekati Deby. Zayn memeluk tubuh Deby yang bergetar dari belakang.

Cupp

Zayn mengecup punggung mulus Deby lalu berbisik.

"Aku minta maaf." Ucap Zayn tulus lalu mengelus perut Deby, sungguh Zayn sangat berharap jika akan tumbuh makhluk kecil duplikat dirinya di rahim Deby.

"Hiks kenapa tuan hiks melakukan ini?"

Zayn terdiam. Ia juga tidak tahu. Benarkah apa yang ia lakukan karena ingin menggagalkan rencana orang tuanya atau ada hal lain. Misalnya ia tertarik dengan Deby.

Zayn mengeratkan pelukannya. "Dengar! Aku akan bertanggung jawab." Ucap Zayn membuat Deby menggeleng. Zayn tahu jika Deby tidak percaya pada perkataannya.

Zayn menghela napas lalu bangun dari tempat tidur. "Berhentilah menangis dan ingat jangan sampai siapapun tahu aku menidurimu," Ucap Zayn lalu melangkah menuju pintu."Karena hanya kau yang rugi jika semua orang tahu." Zayn lalu benar-benar pergi dari kamar itu,  meninggalkan Deby yang masih terisak hebat.

***

"Tadi malam kau di mana nak? Kenapa tidak ada di kamar?"

Zayn menghentikan makannya lalu menatap mamanya yang baru saja bertanya.

Zayn's WifeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang