🍁17

105K 5.1K 219
                                    

Happy Reading!

Zayn memeluk Deby erat dengan tangan yang terus mengelus perut istrinya.

"Apa sudah lebih baik?"Tanya Zayn lembut.

Deby mengangguk."Iya tuan."

Zayn menghela napas lalu menarik pelan wajah Deby agar menatap ke arahnya.

"Kita sudah menikah kan?" Tanya Zayn membuat Deby mengangguk.

"Lalu kenapa masih memanggil tuan?" Tanya Zayn membuat Deby menggeleng.

"Kau harus mengubah panggilan itu atau anak kita nanti akan ikut memanggilku tuan." Ucap Zayn sambil mencolek hidung istrinya pelan.

Deby menepis lengan Zayn yang menyentuh hidungnya."Geli tuan." ucap Deby membuat Zayn melotot.

"Jangan panggil tuan." Ucap Zayn kesal.

"Lalu harus panggil apa?" Tanya Deby bingung.

"Em.. sayang saja, bagaimana?"tanya  Zayn membuat Deby menggeleng.

"Terlalu alay." Cibir Deby membuat Zayn menatap Deby tajam, lalu ia bergerak mendekati leher istrinya.

"Arghh tuannnn!" Teriak Deby saat Zayn menggigit telinganya gemas.

"Sebelahnya lagi" Ucap Zayn namun Deby langsung menghindar.

"Jangan tuan. Geli." Ucap Deby membuat Zayn terkekeh.

Zayn mengeratkan pelukannya lalu mencium pipi Deby.

"Mas."

"Apa?" Tanya Zayn saat Deby memanggilnya mas.

"Panggil mas nggak papa kan? Soalnya ibu dulu juga panggil bapak begitu." Ucap Deby membuat Zayn mengangguk.

"Ya sudah panggil mas saja." Ucap Zayn lalu kembali mengecup pipi Deby.

"Kamu sekarang makin montok." Ucap Zayn membuat Deby menggeleng.

"Mas bohong. Timbangan aku kan turun 3 kilo." Ucap Deby membuat Zayn terdiam.

"Turun?" Tanya Zayn ulang.

Deby mengangguk membuat Zayn melepas pelukannya lalu turun dari tempat tidur.

"Ada apa mas?" Tanya Deby bingung.

"Kamu belum pernah USG kan?" Tanya Zayn membuat Deby mengangguk mengiyakan.

"Sekarang ganti baju, kita pergi ke rumah sakit." Ucap Zayn membuat Deby dengan semangat turun dari tempat tidur lalu mengganti pakaiannya.

Selesai bersiap, Zayn dan Deby segera memasuki mobil. Deby menatap sepanjang jalan yang hanya ada pepohonan.

"Mas, sebenarnya kita ada di mana? Kenapa tidak ada rumah di sekitar sini."tanya Deby membuat Zayn menoleh.

"Kita ada di tengah hutan." Jawab Zayn jujur.

Deby mengangguk lalu menatap jam yang ada di mobil. Sudah 20 menit dan mereka masih melewati hutan. Apalagi sedari tadi Deby tidak melihat adanya mobil yang lewat. Tempat itu benar-benar sunyi dan jauh dari perkampungan.

Zayn sengaja membawa Deby ke rumah sakit yang ada di luar kota. Ia tidak ingin satupun orang ada yang melihat dan mengenalnya.

Begitu berada di rumah sakit, Zayn segera membantu Deby berbaring.

"Semuanya normal, hanya saja mungkin istri anda terlalu kurus untuk ukuran ibu hamil. Apalagi masih sangat muda, harus selalu dijaga kesehatan dan asupan makanannya."

Zayn's WifeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang