🍁11

127K 5.5K 550
                                    

Happy Reading!

Brakk

"Berani sekali kau tidur di sini? Cepat keluar!"

Deby yang kaget karena gebrakan dan bentakan dari seorang wanita langsung bangun dari tempat tidur.

"Aku adalah istri sah Zayn dan kau hanya anak pembantu yang beruntung bisa menjadi istri kedua. Jadi, jangan pernah masuk ke kamar ini atau aku akan.."

"Selvia, ada apa nak?"

Selvia langsung merubah raut wajahnya lalu mendekati Widura yang baru saja datang.

"Mah, dia tidak mau pergi. Padahal Selvia sudah menjelaskan kalau ini adalah kamar Zayn dan Selvi." Adu Selvia memelas membuat Widura menatap Deby tajam.

"Kembali ke bangunan belakang, sekarang!" Titah Widura tegas membuat Deby tersentak lalu berjalan pelan menuju pintu.

Selvia tersenyum."Terima kasih, mah." Ucap Selvia lembut.

Widura mengangguk."Sekarang istirahatlah, mama akan keluar dan meminta pelayan mengurus barang-barangmu."

Selvia mengangguk lalu menutup pintu setelah Widura pergi.

'Ini terlalu mudah.' Batin Selvia penuh kemenangan.

Sedang di kantor, Zayn langsung berdecak marah saat pelayan rumah memberitahu bahwa Selvia datang dan mengusir Deby dari kamarnya. Dan yang lebih membuat Zayn marah adalah mamanya, wanita itu jelas hanya peduli pada Selvia padahal jelas Deby yang sedang mengandung.

"Hah sial!" Zayn mengusap rambutnya lalu mengambil ponselnya.

Zayn terlihat menghubungi seseorang lalu menempelkan ponsel mahal itu ke telinganya.

"Lakukan malam ini! Dan ingat jangan meninggalkan jejak apapun."

Tuut

Setelah mengatakan satu kalimat, Zayn langsung mematikan ponselnya lalu tersenyum miring. Zayn akan pastikan jika Selvia menerima balasan atas perlakuannya terhadap Deby hari ini. Dan itu akan berkali-kali lipat.

***

Zayn memasuki rumah dan langsung mendengus saat melihat wajah Selvia tersenyum ke arahnya.

"Sayang, kau sudah pulang? Aku dari tadi menunggumu di sini

Zayn melewati Selvia begitu saja lalu berjalan menuju bangunan belakang. Sungguh tidak ada hal lain yang ingin Zayn lakukan selain menemui Deby.

Ceklek

Zayn membuka pintu kamar membuat Asih yang sedang mengompres kening Deby spontan menunduk sopan.

"Tuan."

Zayn melangkah masuk dan mendekati tubuh Deby.

"Kenapa bisa demam?" Tanya Zayn khawatir setelah merasakan suhu panas dari tubuh Deby.

Asih menggeleng."Tidak tahu tuan, mungkin karena efek hamil muda."

Zayn mengangguk lalu bergerak menggendong tubuh Deby. "Saya akan membawa Deby ke kamar saya."

Asih menggeleng."Tapi tuan, nanti nyonya Widura marah."

Zayn menatap ibu dari istrinya itu  seolah mengatakan bahwa ia akan mengurus segalanya.

Zayn langsung berjalan menuju rumah utama dengan Deby digendongannya.

"Zayn, kamu mau bawa Deby ke mana?" Tanya Widura ketika Zayn akan menaiki tangga.

Zayn's WifeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang