🍁13

119K 5.5K 274
                                    

Happy Reading!

Ceklek

"Enghh" Lenguh Deby saat mendengar suara pintu dibuka. Matanya perlahan terbuka kemudian langsung menoleh saat mendengar suara langkah mendekat.

"Tuan."

"Susshh!" Zayn mengisyaratkan agar Deby diam.

"Jangan berisik sayang." Bisik Zayn lalu menarik lengan Deby agar turun dari tempat tidur.

Deby yang tidak ingin membangunkan ibunya hanya bisa diam dan menurut saat  tuan Zayn menarik tangannya.

"Tuan." Cicit Deby saat mereka berada di dapur.

Zayn tersenyum lalu membimbing Deby untuk duduk kemudian melangkah mengambil gelas. Zayn dengan telaten membuat susu hamil untuk Deby.

"Habiskan susunya!" Titah Zayn setelah memberikan gelas susu ke tangan Deby.

Deby yang memang belum minum susu hanya bisa menurut.

Zayn tersenyum melihat Deby yang meminum susunya dengan rakus.

"Sudah tuan." Lapor Deby setelah susunya habis.

Zayn bergerak mengambil gelas kosong dari tangan Deby lalu meletakkannya di wastafel.

"Mau makan sesuatu? Nasi goreng misalnya?" Tawar Zayn membuat Deby menggeleng.

"Ada apa, kenapa diam? Biasanya kamu paling manja sama saya." Tanya Zayn yang merasa cukup aneh akan sikap Deby. Ia bahkan sudah rela menyelinap keluar kamar hanya untuk menemui wanita yang sedang mengandung anaknya itu.

"Tidak tuan. Saya hanya lelah, mau tidur." Ucap Deby membuat Zayn menghela napas.

"Baiklah. Ayo kembali ke kamar." ajak Zayn namun Deby menggeleng.

"Saya bisa sendiri, tuan."ucap Deby lalu melangkah pergi tanpa menoleh lagi.

Zayn hanya diam menatap punggung Deby yang menghilang dibalik pintu. Wanita itu teramat sangat membingungkan, terkadang sangat manja dan terkadang bersikap jual mahal.

Zayn memijat keningnya lalu berjalan menuju ruang tamu. Lebih baik ia tidur di sofa dibanding harus satu ranjang dengan Selvia.

Pagi harinya, Zayn bangun lebih awal lalu berlari menuju kamarnya di lantai atas. Zayn langsung memasuki kamar mandi kemudian memakai pakaiannya di dalam.

Zayn keluar dalam keadaan rapi.

"Zayn sepertinya aku demam, kepalaku sakit sekali." Adu Selvia membuat Zayn menatap Selvia tajam lalu berlalu dari sana tanpa mengatakan apapun.

Zayn turun menuju ruang makan.

"Di mana Deby?"Tanya Zayn membuat Widura menggeleng.

"Di mana Selvi?" tanya Widura balik.

Zayn berdecak lalu duduk di kursi membuat Widura mendekati putranya itu.

"Dengerin mama Zayn, Selvia itu istri kamu dan dia sedang berduka. Jadi mama mohon agar kamu menghabiskan waktu lebih banyak bersama Selvi, ajak jalan-jalan atau kalian mau bulan madu?" tawar Widura membuat Zayn mengambil roti lalu mengunyahnya asal.

Zayn's WifeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang